Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Lemak Sering Dituding Bikin Badan Gemuk, Ini Faktanya Menurut Pakar Diet

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Minggu, 03 Nov 2024 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

ilustrasi obesitas
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Lemak sering kali menjadi kambing hitam dalam masalah kesehatan dan kegemukan. Banyak orang menganggap lemak sebagai musuh dan tidak boleh dikonsumsi.

Padahal lemak sebenarnya memiliki peran penting dalam menjaga fungsi tubuh.

"Lemak sering kali mendapat reputasi buruk, padahal tidak seburuk yang diyakini sebagian orang," kata Lauren Manaker, seorang pakar diet seperti dilansir Huffington Post.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan bahwa lemak tertentu memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh. Beberapa di antaranya sebagai penyimpanan energi, fungsi hormon, dan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E, dan K.

Ilustrasi beberapa sumber asupan lemak sehat untuk tubuhIlustrasi beberapa sumber asupan lemak sehat untuk tubuh. Foto: Thinkstock

Selain itu, tidak semua lemak itu jahat, ada beberapa jenis lemak yang justru sangat disarankan untuk dimasukkan dalam diet harian. Lemak baik dikenal dengan istilah lemak tak jenuh dan terdiri dari dua jenis; lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda.

ADVERTISEMENT

Lemak baik ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan kesehatan otak, dan mendukung fungsi sel.

"Memasukkan asupan lemak sehat seperti yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berminyak dapat mendukung kesehatan jantung dan membantu mengurangi peradangan," terang Lauren.

Ilustrasi beberapa sumber asupan lemak sehat untuk tubuhIlustrasi beberapa sumber asupan lemak sehat untuk tubuh. Foto: Thinkstock

Lemak tak jenuh termasuk juga asam lemak omega-3 dan omega-6 yang membantu mengatur respons peradangan. Asupan kedua asam lemak ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung, demensia, Alzheimer, serta kondisi kronis lainnya. Tubuh tidak dapat membuat omega-3 dan omega-6 sendiri, jadi penting untuk mendapatkannya dari makanan.

Omega-6 dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, minyak sayur, serta telur. Sementara omega-3 bisa didapat dari ikan berlemak, chia seeds atu suplemen minyak ikan.

Meskipun lemak baik sangat disarankan untuk dikonsumsi, asupannya tidak boleh berlebihan. Sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 35% dari kebutuhan kalori harian.

"Meskipun tidak ada persentase atau sasaran kalori ketat yang direkomendasikan untuk konsumsi lemak tak jenuh atau lemak total, perlu diingat bahwa kebanyakan orang sudah mengonsumsi cukup, atau lebih dari cukup, lemak," kata pakar diet Maddie Pasquariello.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads