Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

5 Alasan Kamu Sering Ngidam Camilan Manis Setelah Makan Besar

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 11 Sep 2025 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Young Asian woman enjoy eating dessert in cafe on summer vacation trip
Ilustrasi makanan manis. Foto: Getty Images/iStockphoto/rezkrr
Jakarta -

Merasa ingin makan yang manis-manis setelah makan besar, terlebih lagi di malam hari, umum dialami banyak orang. Tapi ternyata keinginan itu bukan sekadar kebiasaan.

Ada alasan ilmiah di baliknya. Sejumlah penelitian dan ahli gizi mengungkap beberapa penyebab kenapa kamu kerap mencari pencuci mulut setelah makan, sekaligus cara mengatasinya agar tetap sehat.

1. Terlalu Ekstrem Mengurangi Gula

Saat terlalu ketat membatasi asupan gula, otak bisa merasa 'kehilangan' meskipun sebenarnya tubuh tidak kekurangan nutrisi. Kondisi ini disebut perceived deprivation. Akibatnya, otak justru makin ngidam makanan manis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Craving itu respons yang dipelajari. Kalau otak merasa ada yang ditahan, dia akan minta lebih banyak," jelas Anne VanBeber, PhD, RD, profesor Ilmu Gizi di Texas Christian University, seperti dilansir Very Well Health.

2. Gula Mengaktifkan Sistem 'Hadiah' di Otak

Tidak heran makanan manis terasa menyenangkan. Gula bisa memicu pelepasan hormon serotonin dan dopamin yang membuat perasaan lebih bahagia.

ADVERTISEMENT

"Itulah kenapa banyak orang mencari yang manis di akhir makan, karena secara fisik memang memicu rasa senang," kata Anne.

Tapi perlu diingat, efek bahagia ini hanya sementara. Konsumsi gula berlebihan justru bisa menurunkan kadar dopamin dalam jangka panjang.

3. Kadar Gula Darah Tidak Stabil

Kalau kamu makan makanan tinggi karbohidrat tanpa protein, serat, atau lemak sehat, gula darah bisa melonjak lalu turun drastis. Kondisi ini memicu tubuh meminta gula lagi, sehingga siklus ngidam berulang.
Solusinya, pastikan piringmu seimbang dengan tambahan protein, sayur, dan lemak sehat.

4. Lidah Mencari Rasa Baru

Setelah kenyang dengan rasa gurih dan asin, lidah biasanya mencari sensasi berbeda-dan pilihan paling umum adalah manis. Fenomena ini disebut sensory-specific satiety.

"Kita bisa menguranginya dengan menghadirkan rasa manis, asam, pahit, asin, dan umami dalam satu kali makan. Hasilnya, kalori yang masuk lebih sedikit dan rasa kenyang datang lebih cepat," ujar Anne lagi.

5. Ngidam Makan Manis Mencapai Puncaknya di Malam Hari

Menurut Joan Salge Blake, RDN, ahli gizi dan profesor nutrisi di Boston University, keinginan ngemil manis atau asin biasanya meningkat di sore hingga malam.

"Ngidam makanan tertentu sering kali jadi kebiasaan. Saat malam, kontrol diri menurun karena kelelahan mental," jelas Joan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ritme sirkadian tubuh memang cenderung meningkatkan selera pada makanan manis, asin, atau bertepung di malam hari.

Cara Memenuhi Kenginan Makan Manis Tanpa Rasa Bersalah

Sesekali makan manis tentu tidak masalah, tapi penting untuk tetap bijak. Jika ingin pilihan lebih sehat, Anne menyarankan untuk mengganti dessert tinggi gula dengan buah segar.

Sementara itu, Joan memberikan alternatif lain; seperti teh rasa cokelat atau vanila, cokelat panas dengan susu rendah lemak atau sorbet dari buah beri beku yang diblender dengan yoghurt.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads