Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Segelas Milkshake Bisa Jadi 'Bom Otak', Ini Dampak Buruknya Menurut Studi

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 09 Sep 2025 13:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi milkshake.
Ilustrasi milkshake. Foto: Getty Images/shironosov
Jakarta -

Segelas milkshake creamy dan manis memang terasa sangat nikmat, apalagi jika diseruput di siang hari, kala terik matahari. Tapi siapa sangka, di balik kesenangan itu ternyata bisa langsung memberi efek buruk pada otak.

Milkshake dingin bukan hanya menyebabkan 'brain freeze' (sensasi dingin kebas di kepala), tapi benar-benar membuat kinerja otak terganggu seketika. Kandungan lemak tinggi di dalam milkshake yang jadi pemicunya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Journal of Nutritional Physiology menemukan bahwa konsumsi minuman berkalori dan berlemak tinggi, seperti milkshake, dapat memengaruhi kemampuan pembuluh darah untuk menyempit. Dampaknya terjadi hampir seketika setelah dikonsumsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi ini, para peneliti memberikan milkshake tinggi lemak kepada dua kelompok pria; 20 orang berusia 18-35 tahun dan 21 orang berusia 60-80 tahun. Sebelum minum, mereka diuji aliran darahnya menggunakan USG, lalu diuji kembali empat jam setelahnya sambil melakukan aktivitas fisik ringan berupa squat.

Milkshake yang digunakan dalam penelitian ini mengandung sekitar 1.362 kalori, 48 gram karbohidrat, dan hampir 10 gram protein. Komposisinya pun terbilang 'berat', terdiri dari 350 ml heavy cream, dua sendok makan sirup cokelat, satu sendok makan gula, dan satu sendok makan susu bubuk rendah lemak.

ADVERTISEMENT

Para ilmuwan bahkan menjuluki minuman ini sebagai 'brain bomb' alias bom bagi otak.

Ilustrasi milkshake.Ilustrasi milkshake. Foto: Getty Images/shironosov

Hasilnya cukup mengejutkan. Konsumsi milkshake tinggi lemak sekali saja bisa mengganggu fungsi pembuluh darah yang berhubungan dengan kesehatan jantung dan otak, baik pada peserta muda maupun tua. Efek negatif ini bahkan 10% lebih kuat pada kelompok usia lanjut.

"Sekalipun hanya satu kali, makanan tinggi lemak bisa memberi dampak instan pada tubuh," jelas peneliti, seperti dikutip dari People.

"Tekanan darah jadi lebih sulit dikendalikan, yang bisa memicu momen ketika otak menerima terlalu sedikit atau justru terlalu banyak suplai darah. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke hingga demensia," tambah mereka.

Hasil penelitian ini pun jadi pengingat, bahwa pola makan tidak hanya memengaruhi kesehatan dalam jangka panjang, tetapi juga berefek langsung pada otak. Alih-alih makanan tinggi gula dan lemak, kita sangat disarankan mengasup nutrisi yang baik bagi otak.

Ini dia lima makanan yang bikin otak lebih cerdas dan tetap fresh? Lima makanan ini perlu kamu makan setiap hari untuk membantu meningkatkan dan memelihara daya ingat, konsentrasi, bahkan mood.

Ilustrasi milkshake.Ilustrasi milkshake. Foto: Getty Images/shironosov

Telur

Telur adalah salah satu makanan yang sangat baik bagi otak. Makanan ini mengandung protein yang mudah diserap tubuh, yang berperan penting dalam memperbaiki jaringan, membantu pencernaan dengan membentuk enzim, serta menjadi komponen utama dalam proses kimia di otak.

Selain itu, kuning telur merupakan sumber kolin yang sangat baik-zat yang dibutuhkan otak untuk memproduksi asetilkolin, yaitu senyawa penting yang berperan dalam mengurangi kecemasan dan menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.

Brassica

Kelompok makanan ini - yang meliputi brokoli, kembang kol, kubis, brokoli dan brussell sprouts kaya akan nutrisi, penuh dengan serat prebiotik yang baik untuk mikroba baik di usus Anda. Khasiat antioksidan serta anti-inflamasinya membantu melindungi otak dari kerusakan oksidatif (ketidakseimbangan antara molekul radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel).

Biji Labu

Biji labu kaya akan zinc dan magnesium, dua mineral penting yang berperan besar dalam menjaga kesehatan pencernaan dan otak. Selain itu, biji labu juga mengandung lemak sehat, yang sangat dibutuhkan oleh otak karena sebagian besar struktur otak terdiri dari lemak.

Dark Chocolate

Dark chocolate dengan kandungan kakao lebih dari 75 persen sangat baik untuk otak karena kaya akan magnesium yang membantu menenangkan sistem saraf, serta mengandung polifenol yang mendukung kesehatan bakteri baik di usus.

Selain itu, kakao juga mengandung triptofan, yang berperan sebagai bahan baku untuk produksi serotonin dan anandamide-dua senyawa di otak yang berhubungan dengan perasaan bahagia.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads