Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pengakuan Viral Wanita yang Didiagnosa Psikopat, Ungkap Tanda-tandanya

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 19 Mei 2024 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Wanita mengaku psikopat
Wanita mengaku psikopat Foto: dok. TikTok
Jakarta -

Seorang wanita viral setelah mengklaim didiagnosa sebagai psikopat. Melalui TikTok-nya, Vic berbagi pengalamannya tentang bagaimana monolog internalnya yang tidak wajar.

Melalui akun TikTok-nya yang dikenal dengan nama victhepath, wanita tersebut mengungkap sisi gelap dari pikirannya yang penuh dengan konsep abstrak.

"Saya menutup mata dan melihat hitam," ujar Vic dalam salah satu videonya, menggambarkan kekosongan visual dari pikirannya yang sepenuhnya abstrak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sulit bagi saya untuk menggambarkan karena itu hanya konsep. Saya bisa membayangkan sesuatu, tapi saya tidak bisa benar-benar melihat apa yang saya bayangkan," lanjutnya.

Vic juga mengungkapkan tanda-tanda lain bahwa dirinya psikopat. Dia kerap melakukan monolog internal yang dia pahami, namun tidak bisa dijabarkan.

ADVERTISEMENT

"Suaranya bukan sesuatu yang saya dengar. Ini hanya sesuatu yang saya pahami. Seperti, saya berpikir dalam kata-kata, tapi saya tidak mendengar kata-katanya," akunya.

"Saya tidak benar-benar tahu bagaimana menggambarkan monolog internal saya," katanya karena saya tidak bisa mengonseptualisasikan bagaimana orang lain mungkin menggambarkan monolog internal mereka, tambahnya.

Pengakuan Vic tersebut mencerminkan kondisi yang dikenal sebagai 'aphantasia' atau 'kebutaan pikiran,' yang oleh para psikolog di State University of New York at Albany (SUNY Albany) dikaitkan dengan kecenderungan psikopat.

"Di bawah kap psikologis moralitas manusia terletak integrasi canggih dari input dari berbagai proses mental," tulis psikolog SUNY Albany, Dr. Brendan O'Connor dan rekan penulisnya pada tahun 2022, seperti dikutip dari Daily Mail.

Dr. O'Connor menunjukkan penelitian anatomi otak yang menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan psikopat tampaknya terkait dengan ukuran hippocampus yang lebih kecil: bagian otak yang penting untuk membuat representasi rinci dari ingatan.

"Kurangnya empati yang merupakan ciri khas psikopatologi mungkin terkait dengan kemampuan yang kurang untuk menghasilkan representasi episodik yang kaya dan hidup," jelasnya lagi.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads