Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pengertian Inner Child, 8 Tanda Ada Luka di Masa Kecil yang Tertinggal

Kirana Ratu Sekar Kedaton - wolipop
Jumat, 03 Mei 2024 09:48 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

A woman scolding an elementary school student
Ilustrasi tindakan yang bisa menyebabkan inner child terluka. Foto: Getty Images/iStockphoto/Hakase_
Daftar Isi
Jakarta -

Inner child adalah pengalaman masa kecil yang membentuk karakter atau kepribadian. Pengalaman ini bisa baik atau buruk, namun inner child lebih sering merujuk pada yang bersifat negatif.

Berbagai pengalaman buruk misal ketakutan, pengabaian, dan kehilangan akan melukai inner child yang dibawa hingga dewasa. Jika karakter menjadi bermasalah akibat inner child yang juga bermasalah, tentu perlu penanganan dari tenaga yang kompeten.

Pengertian Inner Child

Dikutip dari laman Verywell Mind, konsep inner child pertama kali diperkenalkan oleh psikolog terkenal Carl Jung. Inner child adalah faktor pembentuk emosi seseorang hingga dewasa, yang makin punya banyak pengalaman dan solusi seiring waktu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara sederhana, hubungan sosok anak kecil dengan tubuhnya di kala dewasa ini sama seperti hilangnya komunikasi dengan orang tercinta. Sehingga keberadaannya tidak dapat dilepaskan dalam hidup manusia.

Berikut indikator adanya inner child yang dikutip dari laman integrative psychotherapy:

ADVERTISEMENT
  • Rasa bahagia setelah memeluk dan mengingat aroma nenek.
  • Kebanggaan yang diceritakan kepada orang lain setelah berhasil mengendarai sepeda.
  • Gembira setelah menerima kado dari orang tua dengan tatapan berbinar.
  • Kebahagiaan dan rasa percaya diri ketika diundang di pesta ulang tahun.
  • Sedih ketika melihat orang lain terburu-buru meninggalkannya.
  • Merasa terabaikan karena dibully ketika di sekolah umum.
  • Merasa bodoh karena mendapat cemoohan guru setelah gagal mengerjakan soal.
  • Bahagia ketika berhasil mendapat dan menceritakan cinta pertamanya.
  • Perasaan sakit dan hancur usai dibohongi seseorang.
  • Merasa bangga setelah masuk dan menyelesaikan pekerjaan pertama setelah lulus.

Indikator inner child ini dapat terjadi dalam berbagai range emosi, yang disebabkan berbagai faktor.

Penyebab Munculnya Inner Child

Inner child muncul karena adanya trauma di masa lalu yang menghasilkan karakter negatif seseorang. Berikut beberapa faktor yang memengaruhinya menurut laman Thrive Down Town:

  • Pengabaian oleh orang terdekat.
  • Pelecehan dan kekerasan.
  • Kehilangan orang yang dicintai.
  • Kurangnya pengakuan.
  • Disakiti oleh orang lain.
  • Riwayat gangguan mental.
  • Lingkungan yang keras dan tidak aman.
  • Tidak adanya orang tua dalam hal emosi.

Ketika trauma ini tidak dikelola dengan baik, maka akan berisiko pada gangguan psikologis lain seperti anxiety disorder bahkan depresi. Berikut beberapa tanda inner child yang terluka:

  • Perasaan hampa dan tidak berdaya.
  • Mudah putus asa untuk menggapai sesuatu.
  • Kesulitan berhubungan dengan orang lain secara sehat.
  • Mengalami gangguan kesehatan mental (kecemasan, depresi, kecanduan, gangguan makan, C-PTSD atau Complex Post Traumatic Stress Disorder).
  • Mengalami gangguan fisik (migrain, kelelahan kronis, fibromyalgia atau nyeri sekujur tubuh).
  • Lebih sering menyenangkan orang lain daripada diri sendiri.
  • Sulit untuk mengatakan tidak atas permintaan atau pertolongan orang lain.
  • Kesulitan untuk menentukan batasan dengan orang lain.

Apabila tanda-tanda negatif di atas telah muncul, perlu adanya penanganan khusus agar inner child tidak merenggut jati diri seseorang di masa depan.

Cara Mengobati Inner Child

Karena tidak bisa benar-benar hilang dari tubuh manusia, maka perlu kesadaran agar bisa menerima hal tersebut. Berikut tahapan untuk mengobati inner child yang terluka:

  • Mengakui keberadaan inner child baik dari rasa sakit, ketakutan, hingga kebutuhan bagi diri sendiri.
  • Memeluk diri sendiri setiap hari sebagai komitmen untuk sembuh.
  • Membayangkan momen bahagia waktu kecil sehingga merasa aman dan dicintai.
  • Melakukan afirmasi positif ketika bercermin.
  • Mengasihani diri sendiri dan bersabar untuk menghadapi proses penyembuhan.
  • Menulis surat untuk inner child sebagai bentuk validasi bahwa diri sendiri selalu ada di setiap pengalaman.
  • Memahami pemicu respon emosional diri sendiri.
  • Meluangkan waktu untuk bermain.
  • Melakukan meditasi dengan memvisualisasikannya dalam cinta dan energi penyembuhan.
  • Mengedukasi diri sendiri tentang jenjang perkembangan anak hingga dewasa.
  • Menanyakan kabar pada diri sendiri dan mengucapkan rasa terimakasih, apresiasi, dan bangga sebesar-besarnya.
  • Melihat foto dan menerima dirinya di situasi sekarang.

Ketika usaha diri sendiri belum bisa menumbuhkan rasa belas kasihan dan dukungan mental terhadap diri sendiri, berikut beberapa terapi yang bisa dilakukan:

1. Terapi Sistem Keluarga Internal (IFS)

Terapi IFS berfokus pada beberapa bagian tubuh manusia yang memiliki peran masing-masing untuk menanggulangi kelemahan diri. Hal ini dilakukan dengan harapan mencapai keselarasan fisik dan mental seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

2. Terapi Psikodinamik

Terapi psikodinamik melibatkan pasien dan terapis untuk mengetahui hubungan terapeutik yang bermanfaat bagi dinamika keluarga dan luka relasional yang dirasakan. Terapis akan menyadarkan pentingnya masa lalu untuk masa kini dengan menyadarkan semua kesakitan akan pulih dan membentuk diri menjadi lebih baik.

Inner child, dalam kondisi terluka atau tidak, sama-sama tak mungkin hilang dari seorang individu. Jika detikers merasa ada inner child yang bermasalah, jangan segan untuk mengakuinya dan berkonsultasi pada tenaga ahli yang kompeten.

(row/row)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads