Pasang Implan Otak, Wanita Ini Bisa Kontrol Nafsu Makan dan Turun BB 15 Kg
Seorang wanita yang bertahun-tahun mengidap binge eating disorder akhirnya bisa mengendalikan nafsu makan untuk pertamakalinya. Ia berhasil menurunkan berat badan hingga 15 kg setelah menjalani prosedur implan otak.
Robyn Baldwin, warga Citrus Heights, California, mengalami binge eating disorder yang membuatnya makan berlebihan setiap beberapa kali seminggu. Binge eating disorder merupakan gangguan makan di mana penderitanya mengonsumsi makanan dalam porsi banyak dan tidak bisa mengontrol kapan harus berhenti.
"Saya sangat suka es krim dan bisa makan sampai merasa mual. Saya juga pemakan pasta. Jika membuat semangkok besar spaghetti, saya bisa hanya duduk di meja makan dan menyantap langsung dari mangkok saji," ujar Robyn, seperti dikutip dari Insider.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robyn bukannya pasrah dengan keadaan dan tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi gangguan makannya. Pada 2003, wanita 58 tahun ini menjalani operasi bypass lambung dan berat badannya sempat turun dari 150,5 kg menjadi 91,6 kg.
Robyn bisa menjaga berat badannya tetap stabil selama tujuh tahun. Namun gangguan makan kembali muncul setelah suaminya menderita tumor otak dan dia harus merawatnya seharian penuh.
Pada 2020, Robyn mendafar untuk studi percontohan untuk pemasangan implan pada otak. Dalam studi tersebut, tim dokter syaraf menanamkan alat stimulasi otak di bagian otak yang mengontrol perasaan senang.
Alat tersebut dirancang bisa mendeteksi sinyal keinginan makan di otak. Kemudian mencegatnya dengan mengirimkan sinyal listrik untuk membantu seseorang melawan dorongan makan berlebihan.
"Gangguan makan berlebihan dan obesitas umumnya muncul berdampingan, bahkan lebih sering dari yang kita sadari. Menargetkan keinginan makan secara langsung menggunakan bentuk neurostimulasi bisa mengatasi dorongan untuk makan berlebih dengan signifikan," jelas Dr. Casey Halpern, pemimpin penelitian.
Alat yang ditanamkan dalam otak Robyn tidak langsung diaktifkan setelah selesai dipasang. Peneliti juga tidak menginformasikan kapan alat tersebut akan aktif. Tapi Robyn merasakan efeknya dengan cepat.
Tidak lama setelah pasang implan otak, dia tidak lagi merasa 'ngidam' dan berhenti makan berlebihan. Robyn bisa merasakan ada suatu alat ketika menyentuh kepalanya, tapi sama sekali tidak merasa ada stimulasi listrik.
Robyn merupakan satu dari dua responden yang terlibat dalam percobaan perdana tersebut. Dikarenakan sampel yang masih sangat sedikit, para peneliti akan melakukan uji coba dengan responden yang lebih luas, untuk dapat memastikan keamanan dan efektivitas alat tersebut.
Saat ini Dr. Casey dan rekan-rekannya masih mencari para penderita obesitas lain yang pernah menjalani operasi untuk menurunkan berat badan atau mempunyai masalah dengan gangguan makan. Nantinya mereka dilibatkan dalam penelitian yang lebih besar.
(hst/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
Tipe Orang Saat Olahraga Berdasarkan Zodiaknya: Mana yang Kamu Banget?
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Viral Wooyoung ATEEZ Komentari Kalori Susu Pisang Setara Nasi, Picu Kritik
7 Potret Pernikahan Tristan Juliano, Anak Kedua Addie MS dan Memes
Ramalan Zodiak 15 Desember: Cancer Kontrol Keuangan, Leo Raih Kesempatan
Viral Kisah Perjuangan Ibu Rawat Anak Sakit Langka, Suami Selingkuh 520 Kali
Jang Nara Debut Jadi Villain di Taxi Driver 3, Bongkar Sisi Gelap Dunia KPop











































