Kisah Jacob Barnett, Penyandang Autisme yang Punya IQ Lebih dari Einstein
Jacob Barnett pernah menghebohkan publik dengan kepintarannya. Pria tersebut memiliki nilai IQ yang lebih tinggi dari Albert Einstein yakni 170 di usia 13 tahun. Di usia yang masih sangat muda, Jacob pun sudah kuliah bahkan menjadi fisikawan ketika teman-teman sebayanya masih duduk di Sekolah Dasar. Sosoknya semakin jadi perhatian karena Jacob merupakan penyandang autisme.
Sejak kecil, Jacob Barnett sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya bukan anak biasa. Saat usia dua tahun, ia berhenti bicara dan tidak mau menatap mata lawan bicara. Ketika itu, Jacob didiagnosa mengidap Sindrom Asperger. Para dokter dan pakar pun sempat memprediksi Jacob tidak bisa hidup seperti orang kebanyakan atau berkontribusi dalam masyarakat.
Tapi sang ibu, Kristine, tidak mau menyerah pada anaknya. Ia tetap memberikan perhatian dan perawatan tanpa memaksa Jacob bisa bersikap seperti anak kebanyakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suatu hari Kristine mengetahui bahwa anaknya menyukai matematika dan sains lalu memutuskan untuk fokus pada dua hal itu. Ia pun menghentikan semua terapi Jacob yang tidak terlalu membuahkan hasil dan berusaha untuk mengajarinya sendiri. Ketika itu, Kristine membantunya main puzzle hingga menghitung aljabar. Jacob pun dibawa ke planetarium karena untuk melihat planet Mars dari teleskop. Dari situ rasa ingin tahunya semakin berkembang.
Jacob sendiri sudah mengerti konsep spektrum cahaya sejak berusia dua tahun. Ia juga bisa bicara empat bahasa di usia tiga tahun, membuat peta dari cotton bud hingga belajar huruf Braille otodidak.
Ternyata prediksi dokter salah besar. Berkat dorongan ibunya yang merilis buku 'The Spark: A Mother's Story of Nurturing Genius', di usia delapan tahun, pria asal AS yang biasanya dipanggil Jake itu sudah tamat Sekolah Matematika. Ia pun menjadi mahasiswa di Indiana University pada usia 11 bahkan telah mempublikasi jurnal sains.
Pada usia 13, Jacob Barnett telah menjadi pembicara TEDXTeen Talk yang menginspirasi anak-anak muda untuk mengubah pendekatan mereka terhadap belajar. Sedangkan di umur 15, Jake sudah mengambil S2 di Waterloo's Perimeter Institute untuk jurusan Fisika Teoritik. Di sana, pria yang kini berusia 24 tahun itu menjadi mahasiswa termuda dan melanjutkan pendidikan sampai mendapat gelar pH.D. Ia juga disebut menjajal profesi sebagai penulis dan pengusaha.
(ami/ami)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Most Pop: Trik Pegawai Curangi Absensi Pakai Foto Wajah, Padahal Bolos Kerja
Kisah Idol KPop Jadi Supir Taksi, Tak Sangka Gajinya Bisa Sampai Puluhan Juta
Sosok Zhong Huijuan, Mantan Guru Kimia yang Jadi Wanita Terkaya Asia 2025
Terbongkar! Modus Pegawai Pakai Foto Wajah Padahal Bolos Kerja
Daftar Hard Skill yang Bakal Ramai Dicari Perusahaan di 2026
Penyanyi Erra Fazira Menikah Lagi, Mas Kawin Pohon Emas 102 Gram Jadi Sorotan
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aquarius Jaga Sikap, Pisces Redam Cemburu
Prada Jual Sandal Made-in-India Rp 15 Juta, Diawali Kontroversi
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri











































