Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

10 Kesalahan Intermittent Fasting yang Sering Dilakukan Pemula

Eny Kartikawati - wolipop
Minggu, 07 Sep 2025 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Intermittent Fasting Weight Loss dieting concept
Diet Intermitten Fasting.
Jakarta -

Intermittent fasting (IF) menjadi salah satu pola diet yang tengah populer karena dianggap praktis dan efektif membantu menurunkan berat badan. Meski terlihat sederhana, menjalani IF sebenarnya membutuhkan strategi yang tepat agar hasilnya sesuai harapan. Tanpa pemahaman yang baik, banyak orang justru terjebak dalam kesalahan yang bisa menghambat progres, bahkan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Secara umum, IF dilakukan dengan mengatur waktu makan dan puasa dalam siklus tertentu. Pola yang paling sering dipilih adalah 16:8, yaitu makan selama 8 jam lalu berpuasa selama 16 jam.

Pola ini dipercaya tidak hanya mendukung penurunan berat badan, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Namun, agar efektif, ada beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Intermittent Fasting

1. Makan Berlebihan di Jendela Makan

Banyak orang berpikir boleh makan sepuasnya setelah berpuasa, padahal kebiasaan ini justru bisa menggagalkan diet. Mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak, atau makanan olahan secara berlebihan hanya akan menambah kalori tanpa manfaat gizi yang seimbang.

ADVERTISEMENT

2. Mengonsumsi Soda

Soda atau minuman manis bisa menekan rasa lapar sementara, tetapi biasanya membuat nafsu makan meningkat setelahnya. Minuman ini juga mengacaukan sensitivitas lidah terhadap rasa manis alami dari buah dan sering kali mengandung kafein yang memicu gelisah atau keinginan makan berlebih.

3. Kurang Minum Air

Asupan cairan yang cukup sangat penting saat menjalani IF. Kekurangan minum air dapat membuat tubuh salah mengira rasa haus sebagai lapar. Idealnya, konsumsi sekitar dua liter air per hari, serta pilih camilan sehat yang kaya air seperti mentimun, semangka, atau jeruk.

4. Asupan Rendah Protein dan Serat

Protein dan serat adalah kunci untuk kenyang lebih lama. Protein membantu mempertahankan massa otot, sementara serat memperlambat pencernaan sehingga energi tetap stabil. Pastikan setiap waktu makan mengandung sumber protein tanpa lemak, kacang-kacangan, serta sayuran atau buah kaya serat.

5. Terlalu Membatasi Kalori

Mengurangi kalori secara ekstrem memang menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi berisiko mengurangi massa otot dan kepadatan tulang. Selain itu, tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Lebih baik lakukan perubahan bertahap dan pastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi.

Kesalahan Saat Diet Intermittent Fasting

Diet Intermittent Fasting

Foto: Getty Images/iStockphoto/clubfoto

6. Salah Kaprah soal Kopi

Kopi sebenarnya boleh dikonsumsi saat IF, asalkan tanpa tambahan gula atau susu. Kandungan kafein dapat membantu menahan lapar dan memberi energi, sehingga bisa menjadi "jembatan" nyaman di antara waktu makan.

7. Terlalu Kaku Menjalani Aturan

IF sebaiknya terasa sebagai bagian alami dari rutinitas, bukan sekadar aturan kaku. Dengarkan sinyal tubuh, fokus pada kualitas makanan, dan jangan hanya terpaku pada hitungan jam. Pola makan fleksibel lebih mudah dipertahankan dalam jangka panjang.

8. Olahraga Terlalu Berat Saat Puasa

Berolahraga saat perut kosong sah-sah saja, tapi hindari latihan yang terlalu intens. Tubuh tetap butuh energi untuk beraktivitas. Jika ingin olahraga berat, sebaiknya dekatkan waktunya dengan jadwal makan agar tubuh bisa segera memperoleh bahan bakar.

9. Mengabaikan Kualitas Tidur

Kurang tidur dapat meningkatkan hormon lapar (ghrelin), membuat puasa terasa lebih sulit. Idealnya, tidurlah minimal tujuh jam per malam agar tubuh bisa beradaptasi dengan baik dan hasil IF lebih optimal.

10. Mudah Menyerah

Satu kali "melanggar" jadwal tidak berarti seluruh usaha gagal. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Evaluasi, sesuaikan jadwal dengan gaya hidup, dan tetap fokus pada pilihan makanan sehat. Konsistensi jauh lebih penting daripada kesempurnaan.

Intermittent fasting bisa menjadi metode diet yang efektif jika dijalankan dengan benar. Menghindari kesalahan-kesalahan di atas akan membantu kamu mencapai hasil maksimal, tetap sehat, dan mampu menjalani pola makan ini secara berkelanjutan.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads