Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ngeri, Pria Ini Infeksi Parah setelah Pencet Jerawat di Leher sampai Masuk ICU

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 22 Jul 2025 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi pria memencet jerawat.
Ilustrasi pria memencet jerawat. Foto: Getty Images/LittleBee80
Jakarta -

Kebiasaan sepele seperti memencet jerawat ternyata bisa berujung fatal. Hal inilah yang dialami Geraint Mullins, pria asal Inggris yang hampir kehilangan nyawa setelah memencet jerawat di lehernya.

Geraint bercerita bahwa dia kerap memencet jerawat sendiri, bahkan ketika sedang meradang. Suatu waktu, pria asal Cleveland, AS, ini mengalami infeksi serius tak lama setelah memencet jerawat.

Dari kondisi yang dikira hanya bengkak biasa lalu berkembang menjadi sepsis. Sepsis merupakan kondisi darurat medis yang bisa menyebabkan kegagalan organ bahkan kematian jika tidak ditangani cepat. Umumnya disebabkan oleh respons tubuh yang berlebihan terhadap infeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Geraint masih berusia 16 tahun. Dia mengaku hanya memencet jerawat seperti biasa, tanpa berpikir akan berdampak besar. Beberapa hari kemudian, benjolan sebesar bola golf muncul di lehernya.

"Awalnya hanya jerawat biasa, tapi lalu berubah menjadi abses dalam hitungan hari," ujarnya Geraint, kini berusia 24 tahun, kepada BBC.

ADVERTISEMENT

Tak hanya benjolan yang membesar, Geraint juga mulai merasa sangat lemas dan linglung. Kondisinya memburuk dengan cepat. Dokter yang memeriksanya langsung merujuknya ke rumah sakit, di mana dia harus menjalani operasi untuk mengeluarkan nanah dari abses tersebut.

Geraint Mullins, alami abses hingga dirawat di ICU gara-gara memencet jerawat di leher.Geraint Mullins, alami abses hingga dirawat di ICU gara-gara memencet jerawat di leher. Foto: Dok. Geraint Mullins

Sayangnya, operasi pertama belum cukup. Infeksi masih terus menyebar hingga seminggu kemudian dia harus menjalani operasi kedua. Geraint pun harus merayakan ulang tahunnya yang ke-17 di ICU.

"Saya sangat dekat dengan kematian waktu itu. Kalau fisik saya tidak cukup kuat, mungkin saya sudah tidak ada," katanya.

Tujuh tahun kemudian, Geraint masih memiliki bekas luka di lehernya pascaoperasi. Namun dia bersyukur bisa selamat dan menjadikan pengalaman ini sebagai pengingat penting untuk mewaspadai sepsis.

Dia kini aktif menyuarakan kesadaran akan gejala-gejala awal sepsis yang sering tidak disadari, seperti bicara pelo atau tidak jelas, menggigil ekstrem, sesak napas hebat, hingga warna kulit belang atau keunguan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sepsis menjadi penyebab satu dari lima kematian di seluruh dunia. Sepsis terjadi saat sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi dan justru menyerang jaringan tubuh sendiri.

Infeksi dari luka terbuka, gigi, hingga jerawat pun bisa memicunya, apalagi jika tidak ditangani dengan benar.

Dermatolog ternama asal California, Dr. Sandra Lee -yang dikenal sebagai Dr. Pimple Popper)- pernah mengingatkan pentingnya kebersihan jika memang ingin memencet jerawat sendiri.

"Pastikan tangan bersih, gunakan alkohol, dan kalau bisa pakai sarung tangan atau alat steril. Tapi sebisa mungkin hindari memencet jerawat sendiri," ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya tahu kapan harus berhenti memenceti jerawat.

"Idealnya, kamu harus mengeluarkan semua nanah hingga muncul sedikit darah. Tapi ingat, tidak semua jerawat boleh dipencet, terutama yang ada di area rawan seperti hidung dan leher," tambahnya.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads