Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Ini Jadi Influencer Popok Dewasa Pertama, Apa Tujuannya?

Kiki Oktaviani - wolipop
Kamis, 23 Jan 2025 18:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Bumble Pree
Foto: dok. Instagram @bumblepree
Jakarta -

Dunia modern dan menjamurnya influencer telah melahirkan banyak hal baru yang membingungkan. Kini muncul fenomena baru, 'influencer popok dewasa.' Dalam bidang yang masih sangat jarang digeluti ini, seorang wanita bernama Bumble Pree mengklaim dirinya sebagai yang pertama.

"Inkontinensia atau tidak, mari kita gunakan popok dewasa bersama-sama!" serunya dalam salah satu video di kanal YouTube-nya. Inkontinensiaadalah kondisi ketika seseorang kehilangan kontrol kandung kemih yang menyebabkan penderitanya sulit menahan buang air kecil.

Pada usia 19 tahun, Pree didiagnosis menderita multiple sclerosis, yang menyebabkan masalah kontrol kandung kemih. Awalnya, dia tidak pernah bercita-cita menjadi influencer popok dewasa, tetapi setelah berbagi kondisinya di YouTube pada 2018, sosoknya mulai dikenal di komunitas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada awalnya, video-video Pree lebih banyak membahas rasa sakit, diet, dan tantangan dalam bergerak. Namun, ia menyadari bahwa hampir tidak ada yang secara terbuka berbicara tentang penggunaan popok dewasa sebagai solusi inkontinensia.

Bumble PreeBumble Pree Foto: dok. Instagram @bumblepree

"Saya berpikir, 'Di mana orang yang berbicara tentang inkontinensia secara terbuka?' Kemudian saya sadar, sayalah yang harus menjadi orang itu," ujar Pree.

ADVERTISEMENT

Kekhawatiran awalnya terhadap reaksi masyarakat berubah ketika jumlah penontonnya justru meningkat. Pree adalah salah satu dari jutaan orang dewasa muda yang hidup dengan inkontinensia, dan bergantung dengan diaper.

Namun, tidak semua penonton kanalnya memiliki kondisi yang sama. Komunitas Adult Baby Diaper Lover (ABDL), yang memakai popok sebagai fetish untuk kenyamanan emosional atau kepuasan tertentu, turut menyumbang lonjakan popularitasnya.

"Awalnya saya takut orang berpikir saya memiliki fetish popok," katanya.

Namun, setelah berinteraksi dengan komunitas ABDL, pandangannya berubah. Banyak juga dari mereka yang juga mengalami inkontinensia.

Dukungan dari industri juga semakin kuat. Salah satu merek popok dewasa terkemuka, NorthShore, bahkan mengontrak Pree selama enam bulan untuk membuat konten di media sosial. Menurut Adam Greenberg, pendiri NorthShore, Pree sangat terbuka dan jujur mengenai tantangan psikologis dan stigma yang dihadapinya.

Industri popok dewasa bernilai miliaran dolar ini berupaya menghilangkan stigma bahwa produk mereka hanya untuk lansia. Inovasi desain dan pemasaran pun dilakukan, seperti menggunakan warna-warna cerah dan motif menarik, serta menampilkan popok dalam berbagai acara seperti konser musik.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads