Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Parenting Adalah Mengasuh Anak, Ini Jenis dan Tujuannya

ilham fikriansyah - wolipop
Jumat, 28 Jul 2023 14:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

ilustrasi anak dan orang tua
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta -

Sebagai orang tua, tentu detikers wajib mengasuh dan mendidik sang anak hingga dia dewasa. Hal ini dilakukan agar si kecil memiliki perilaku yang baik sekaligus pendidikan yang bermutu.

Tentu, setiap orang tua tidak mau memiliki anak yang nakal. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa orang tuanya tidak peduli terhadap sang buah hati, hingga tidak diasuh dan dididik secara baik.

Maka dari itu, setiap orang tua perlu memahami parenting. Lantas, apa sih parenting itu? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Parenting

Parenting adalah program pengasuhan oleh orang tua terhadap anaknya dengan cara memperhatikan sejumlah aspek, mulai dari fisik, emosional, sosial, intelektual, dan spiritual.

Dalam istilah lain, parenting juga diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh keluarga dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di dalam keluarga dan lingkungan, yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

ADVERTISEMENT

Mengutip buku Digital Parenting oleh Maulidya Ulfah, parenting dilakukan sebagai proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak mereka yang meliputi berbagai aktivitas, seperti memberi makan dan minum, memberi petunjuk, serta melindungi anak-anak saat masa tumbuh kembang.

Sedikit informasi, kata parenting berasal dari bahasa Inggris yakni "parent" atau orang tua. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, parenting memiliki arti "mengasuh anak".

Pengertian Parenting Menurut Para Ahli

Adapun sejumlah ahli dari berbagai negara yang memaparkan pemahamannya soal parenting, yakni sebagai berikut:

1. Berns

Parenting merupakan sebuah proses interaksi yang berlangsung terus menerus dan memberikan pengaruh besar, bukan hanya bagi anak-anak saja namun juga terhadap orang tua.

2. Brooks

Parenting adalah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan sang anak.

3. Hetherington dan Whiting

Parenting adalah proses interaksi total antara orang tua dengan anak, mulai dari merawat, memberi makan dan minum, membersihkan, melindungi, serta proses sosialisasi antara anak dengan lingkungan sekitarnya.

Jenis-jenis Parenting

Mengutip E-jurnal berjudul Studi Sistematik Jenis-jenis Parenting pada Anak Serta Implikasinya Terhadap Akhlak oleh Abu Warasy Batula, dkk, setidaknya ada lima jenis parenting, yakni sebagai berikut:

1. Authority Parenting

Jenis parenting yang pertama adalah authority parenting, yakni gaya mengasuh anak yang ditandai dengan tuntutan tinggi dari orang tua, namun dengan respon perhatian yang sangat rendah. Dalam hal ini, orang tua hanya menuntut anak-anaknya untuk menuruti perintah yang diberikan, lalu sangat sedikit support yang diberikan orang tua kepada anaknya.

Ketika sang anak melakukan sebuah kesalahan, maka orang tua memilih untuk menghukumnya. Jenis parenting ini membuat sang anak jadi kurang bereksplorasi terhadap apa yang ia inginkan.

2. Authoritative Parenting

Parenting yang satu ini merupakan tipe pola asuh yang memiliki tuntutan dan respon yang tinggi, salah satunya ditandai dengan sikap orang tua yang disiplin dan tanggap terhadap kebutuhan serta keinginan anak.

Selain itu, authoritative parenting merupakan jenis pola asuh anak yang sangat tegas, namun tetap memberikan kelonggaran bagi si kecil untuk mengambil keputusan sendiri. Dengan begitu, segala pilihan dan keinginan sang anak sangat dihargai oleh orang tua.

3. Permissive Parenting

Selanjutnya adalah permissive parenting, di mana pola asuh anak ditandai dengan tuntutan yang rendah dari orang tua, namun respon dan pengamatan orang tua sangat tinggi. Jenis parenting ini merupakan kebalikan dari authority parenting.

Artinya, orang tua yang permisif lebih cenderung memberikan respon baik terhadap keinginan anaknya daripada menuntutnya sesuai apa yang diinginkan orang tua. Dengan begitu, si kecil diberi kebebasan untuk mengatur dan menentukan keinginannya sendiri, namun orang tua juga perlu mengawasi apa yang ia lakukan.

4. Neglectful Parenting

Neglectful parenting adalah pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya dengan memberikan waktu serta biaya yang sangat minim. Hal ini disebabkan oleh kedua orang tuanya yang terlalu sibuk, sehingga tak ada waktu untuk menyempatkan diri bersama si kecil.

Misalnya, kedua orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaan di kantor hingga lupa dengan mengasuh dan mendidik si kecil. Cara ini dapat mengubah perilaku anak menjadi merasa kurang percaya diri hingga kurang bertanggung jawab.

5. Overprotective Parenting

Jenis parenting yang terakhir adalah overprotective parenting, di mana orang tua akan merasa begitu khawatir dan cemas terhadap anak-anaknya secara berlebih. Hal ini menyebabkan si kecil sering mendapatkan larangan dan peringatan dari orang tua, meskipun hal tersebut tidak membawa dampak negatif kepada dirinya.

Tujuan Parenting

Menurut Harahap dalam buku Digital Parenting oleh Maulidya Ulfah, tujuan parenting adalah agar anggota keluarga, khususnya orang tua, pengasuh, dan orang dewasa di sekitar anak mampu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh serta mendidik anak, sehingga dapat mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter.

Selain itu, program parenting juga dapat menjadikan orang tua yang berkualitas. Jadi tak hanya mendapatkan pengetahuan soal mengasuh anak saja, namun juga dibekali sejumlah keterampilan khusus agar orang tua mampu menyesuaikan perkembangan anak.

Oh ya, program parenting juga memiliki berbagai tujuan khusus, yakni sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam melaksanakan perawatan, pengasuhan, dan pendidikan anak di dalam keluarga sendiri dengan landasan dasar-dasar karakter yang baik.
  2. Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan sekolah guna menyamakan tujuan, sehingga pendidikan karakter yang dikembangkan saat sekolah nanti dapat berlanjut di lingkungan keluarga.
  3. Menghubungkan antara program di sekolah dengan program di rumah yang diajarkan oleh orang tua.

Itu dia pembahasan mengenai parenting beserta pengertian, jenis, dan tujuannya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers!

(ilf/fds)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads