Year In Review 2022
5 Tipe Diet Paling Banyak Dicari di 2022
Banyak jenis diet yang populer di 2022 karena dipromosikan lewat media sosial. Beberapa tipe diet baik untuk kesehatan, ada pula yang masih menuai perdebatan tentang keamanannya.
Pakar diet Reema Patel menyebut sedikitnya ada lima tren diet yang paling populer dan banyak dicari sepanjang 2022. Apa saja? Ini daftarnya seperti dilansir Asosiasi Pakar Diet Inggris.
1. Ketogenic
Foto: iStock |
Diet ketogenic mengacu pada pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak serta protein. Diet ini akan menggiring tubuh menuju keadaan 'ketosis', di mana energi yang terbakar berasal dari lemak dan bukan gula. Dengan demikian berat badan jadi turun dengan cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esensinya ada pada konsumsi lemak yang dipercaya bisa 'menggantikan' karbohidrat sebagai energi. Menurut nutritionist Scott Keatley, R.D., asupan lemak akan diolah tubuh menjadi energi, sehingga bisa menggantikan karbohidrat sebagai sumber tenaga.
Saat diet ketogenic, 60 sampai 75 persen asupan kalori berasal dari lemak dan 15 hingga 30 kalori datang dari protein. Sisanya yakni 5 hingga 10 persen berasal dari karbohidrat.
Sumber protein biasanya didapat dari daging hewani, telur, atau jantung hewani. Sementara lemak didapatkan dari konsumsi minyak zaitun, minyak sayur, alpukat, santan dan minyak canola.
Untuk jangka panjang, diet ketogenic tidak direkomendasikan. Sebab pola makan ini sangat membatasi asupan yang seharusnya dibutuhkan tubuh. Misalnya saja tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali termasuk buah, sayur dan biji-bijian.
2. Diet Vegan
Foto: iStock |
Diet vegan merupakan pola makan yang menghindari konsumsi bahan berasal dari hewan dan produk-produk olahannya. Para vegetarian atau vegan mendapatkan asupan nutrisinya produk-produk berbahan nabati.
Diet vegan awalnya diterapkan oleh orang-orang dengan kepercayaan tertentu. Kemudian berkembang dan mulai banyak orang melihat dari sisi kesehatannya. Ada pula yang memutuskan menjadi seorang vegan atau vegetarian karena alasan etik atau untuk melindungi hak-hak binatang sehingga mereka tidak makan daging.
3. DASH Diet
Foto: iStock |
DASH merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension. Awal dari diciptakannya diet DASH sebenarnya bertujuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Namun karena manfaat yang dirasakan positif, banyak orang mengikuti pola diet ini untuk menjaga kesehatan. Seperti apa?
Diet DASH menekankan pada konsumsi makanan lengkap yang kaya nutrisi, namun disarankan lebih banyak buah dan sayur. Diet ini juga mengharuskan konsumsi kacang-kacangan, daging tanpa lemak, ikan, ayam, gandum utuh serta lemak sehat.
Diet DASH membolehkan konsumsi susu namun hanya yang rendah lemak atau bebas lemak. Sangat disarankan mengonsumsi buah dan sayur bersama makanan kaya protein agar perut terasa kenyang lebih lama.
4. Diet Mediterania
Foto: Getty Images/iStockphoto/jenifoto |
Diet mediterania masih jadi salah satu diet paling dicari di 2022. Diet ini terinspirasi dari gaya hidup orang-orang yang hidup di cekungan mediterania seperti Italia, Yunani dan Spanyol.
Diet mediterania bukan sekedar diet biasa yang mampu menurunkan berat badan saja. Diet ini dapat menghindari orang terkena berbagai macam penyakit seperti stroke, gangguan jantung hingga paru-paru seperti asma.
Berdasarkan penelitian, diet ini hanya menurunkan sekitar 2,2 kg berat badan jika dijalani secara rutin selama 60 hari. Namun diet ini dianggap cukup sehat dan paling mudah dilakukan ketimbang dua metode diet sebelumnya.
Cara diet ini mengharuskan kamu mengonsumsi whole food dan menghindari produk makanan olahan. Whole food adalah makanan yang diolah dari bahan-bahan segar. Bukan produk dalam kemasan maupun yang dibekukan.
Beberapa jenis makanan yang termausk whole food terdiri dari buah-buahan dan sayuran segar, ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan dan biji-bijian. Diizinkan juga minum red wine sesekali dalam satu bulan.
5. Flexitarian
Foto: Getty Images/pixdeluxe |
Diet flexitarian merupakan pengaturan pola makan yang lebih mengutamakan konsumsi pangan dari nabati, terutama sayuran dan buah-buahan. Mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah dapat meningkatkan volume lambung dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini menyebabkan rasa lapar menurun dan berdampak pada penurunan berat badan.
Diet flexitarian tidak harus berhenti mengonsumsi daging, hanya saja porsi makannya harus dikurangi. Hal ini dilakukan agar menurunkan jumlah kalori lebih cepat, misalnya dari makan daging rutin selama seminggu dikurangi jadi 2 kali dalam seminggu.
(hst/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
Tipe Orang Saat Olahraga Berdasarkan Zodiaknya: Mana yang Kamu Banget?
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Foto Mesra Atalia Praratya & Ridwan Kamil, 29 Tahun Bersama Kini Gugat Cerai
Sambut Natal 2025, Coach Hadirkan Evolusi Tabby Bag Bernuansa Quiet Luxury
Bukan Tas atau Sepatu, Hermes Jual Plester Luka Rp 3,2 Juta, Ini Istimewanya
Aksi 'Sultan' Timothee Chalamet Borong Cokelat, Habiskan Rp 78 Juta
















































