Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Penelitian Ungkap Minuman Kesehatan Trendi Ini Bisa 'Membalikkan' Penuaan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 23 Des 2025 05:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Rustic products: homemade fermented milk kefir (sour cream) in a wooden spoon and clay bowl, some brown eggs and biscuit sticks on linen cloth. Rustic natural organic food
Ilustrasi kefir. Foto: Istock
Jakarta -

Tren minuman sehat kian marak dan jadi bagian dari gaya hidup modern, terutama generasi muda yang semakin peduli dengan kesehatan tubuh dari dalam. Dari jus hijau, infused water, hingga minuman fermentasi, semuanya menawarkan klaim manfaat yang beragam.

Namun, di antara banyaknya pilihan minuman sehat tersebut, ada satu minuman yang menurut penelitian berpotensi membantu memperlambat penuaan sekaligus menjaga tubuh tetap sehat agar berpeluang hidup lebih panjang. Minuman yang dimaksud adalah kefir, minuman fermentasi berbahan dasar susu yang selama ini dikenal baik untuk kesehatan pencernaan.

Penelitian terbaru dari Shinshu University di Jepang menunjukkan bahwa kefir berpotensi membantu mencegah bahkan membalikkan beberapa tanda penuaan, terutama yang berkaitan dengan penurunan fungsi sistem imun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh secara alami melemah. Sel-sel imun melambat dan tidak bisa membelah dengan optimal.

Kondisi ini memicu peradangan kronis tingkat rendah, yang menjadi salah satu pemicu utama berbagai penyakit terkait usia. Tak hanya itu, organ penting seperti kelenjar timus dan hati juga perlahan menurun fungsinya.

ADVERTISEMENT

Para peneliti menjelaskan bahwa kefir mengandung bakteri asam laktat (lactic acid bacteria/LAB), yang selama ini dikenal memiliki efek antimikroba, anti-inflamasi, bahkan berpotensi melawan kanker. Namun, mekanisme kerja pastinya belum sepenuhnya dipahami.

Untuk menjawabnya, tim peneliti memberikan strain LAB khusus yang diambil dari kefir, yaitu Lentilactobacillus kefiri YRC2606, kepada tikus dewasa selama delapan minggu. Setelah itu, mereka menganalisa kondisi sistem imun dan organ-organ penting hewan tersebut.

Hasilnya, tikus yang mengonsumsi YRC2606 menunjukkan lebih sedikit perubahan terkait penuaan pada organ seperti timus dan hati. Tanda-tanda peradangan juga menurun, termasuk kadar protein yang biasanya menghambat pembelahan sel-faktor penting yang berkontribusi pada penuaan jaringan tubuh.

"YRC2606 berpotensi bermanfaat untuk membantu menangani penyakit yang berkaitan dengan usia, misalnya sebagai bahan dalam makanan fungsional atau suplemen untuk menjaga fungsi imun pada orang dewasa yang lebih tua," jelas penulis utama penelitian, Hiroka Sasahara, seperti dilansir New York Post.

Dengan sistem imun yang lebih terjaga, tubuh pun memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan fungsi fisik yang baik. Selain potensi anti-aging, kefir juga dikenal kaya manfaat. Nama 'kefir' sendiri berasal dari kata Turki 'keyif', yang berarti perasaan senang atau nyaman setelah makan. Minuman fermentasi ini berasal dari wilayah pegunungan antara Asia dan Eropa, dan sekilas mirip yogurt, namun dengan tekstur yang lebih cair.

Dalam satu gelas kefir terkandung sekitar 9 gram protein dan lebih dari sepertiga kebutuhan kalsium harian orang dewasa, yang penting untuk kesehatan tulang. Kefir juga mengandung fosfor, magnesium, serta vitamin B12, B2, D, dan K2.

Kandungan probiotik dalam kefir dipercaya mendukung kesehatan dari berbagai sisi-mulai dari pencernaan, manajemen berat badan, hingga kesehatan mental melalui keseimbangan mikrobioma usus. Probiotik juga dikaitkan dengan perbaikan gejala sindrom iritasi usus, diare, alergi, serta membantu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol jahat.

Penelitian lain menunjukkan bahwa salah satu probiotik dalam kefir, Lactobacillus kefiri, mampu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli.

Meski begitu, para ahli mengingatkan agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Minuman kaya probiotik seperti kefir umumnya bisa memicu efek samping seperti kembung dan gas pada sebagian orang.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi kefir dilakukan secara bertahap agar tubuh punya waktu untuk beradaptasi.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads