Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini Alasan Kenapa Kamu Tidak Boleh Melewatkan Makan Sahur

Hestianingsih - wolipop
Minggu, 10 Apr 2022 03:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Begini Cara Makan Sahur yang Benar dan Dianjurkan Islam
Foto: iStock
Jakarta -

Selama menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan, banyak orang yang lebih mementingkan menu untuk buka puasa ketimbang sahur. Padahal makan sahur justru lebih penting.

Kebiasaan yang sering terjadi di Indonesia, orang cenderung makan sahur dengan menu yang apa adanya dengan alasan ngantuk atau diburu waktu. Bahkan ada yang rela tidak sahur demi bisa tidur lebih lama, atau hanya minum segelas air ketika terlambat bangun sahur.

Menurut pakar gizi Emilia Achmadi, MS., RD., kebiasaan seperti itu akan membuat tubuh lemas dan ngantuk seharian. Akibatnya ibadah puasa jadi kurang maksimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasannya, karena antara waktu sahur hingga buka puasa, kita tidak makan dan minum selama 14 jam. Belum lagi ketika tidur dari malam sampai sahur. Tidak makan selama belasan jam bisa menimbulkan dampak negatif.

Selain lemas, tubuh juga tidak bisa menjalankan aktivitasnya secara optimal sepanjang hari. Belum lagi risiko gangguan pencernaan yang mungkin terjadi dan kemungkinan paling parahnya, malnutrisi.

ADVERTISEMENT

Emilia Achmadi menekankan, menu sahur haruslah lengkap. Terdiri dari karbohidrat, serat, protein dan cairan. Jumlahnya tidak perlu banyak, tapi cukup menyediakan energi untuk puasa sekaligus beraktivitas seharian.

"Karbohidrat harus ada bahkan jika itu hanya nasi putih. Kalau bisa option yang lain tapi jika cuma ada nasi putih tidak apa-apa asal balance dengan sayuran. Roti, sereal, buah juga boleh karena memiliki serat. Lalu protein, pilih salah satu mau makan telur atau segelas susu. Idealnya dua-duanya. Minum susu 200 cc (satu gelas) lalu air putih. Sudah cukup," jelas pakar nutrisi lulusan Oklahoma State University ini.

Begitu tiba buka puasa, Emilia menyarankan untuk tidak kalap dengan segala makanan lezat yang terpampang di meja makan. Kebiasaan keliru yang paling sering dilakukan orang Indonesia adalah cenderung melahap semua makanan sekaligus. Padahal setelah kosong lebih dari 12 jam, perut perlu bekerja secara perlahan dan bertahap.

"Buka puasa biasanya kolak, es buah, gorengan, bahkan ada yang langsung makan besar. Itu salah. Berbukalah dengan yang manis dan hangat tapi jumlahnya sedikit sekali. Gunanya untuk starter engine tubuh. Setelah makan yang manis hangat, biarkan mulut aktif olah makanan, diamkan dulu, baru makan besar," tuturnya.

Menjelang tidur, kamu boleh meminum segelas susu hangat maupun dingin. Susu sapi kaya akan kalsium dan vitamin B kompleks yang berkhasiat merelaksasi otot sehingga tubuh terasa lebih enak dan bisa tidur nyenyak.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads