Ini Alasan Kenapa Kamu Tidak Boleh Melewatkan Makan Sahur
Selama menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan, banyak orang yang lebih mementingkan menu untuk buka puasa ketimbang sahur. Padahal makan sahur justru lebih penting.
Kebiasaan yang sering terjadi di Indonesia, orang cenderung makan sahur dengan menu yang apa adanya dengan alasan ngantuk atau diburu waktu. Bahkan ada yang rela tidak sahur demi bisa tidur lebih lama, atau hanya minum segelas air ketika terlambat bangun sahur.
Menurut pakar gizi Emilia Achmadi, MS., RD., kebiasaan seperti itu akan membuat tubuh lemas dan ngantuk seharian. Akibatnya ibadah puasa jadi kurang maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya, karena antara waktu sahur hingga buka puasa, kita tidak makan dan minum selama 14 jam. Belum lagi ketika tidur dari malam sampai sahur. Tidak makan selama belasan jam bisa menimbulkan dampak negatif.
Selain lemas, tubuh juga tidak bisa menjalankan aktivitasnya secara optimal sepanjang hari. Belum lagi risiko gangguan pencernaan yang mungkin terjadi dan kemungkinan paling parahnya, malnutrisi.
Emilia Achmadi menekankan, menu sahur haruslah lengkap. Terdiri dari karbohidrat, serat, protein dan cairan. Jumlahnya tidak perlu banyak, tapi cukup menyediakan energi untuk puasa sekaligus beraktivitas seharian.
"Karbohidrat harus ada bahkan jika itu hanya nasi putih. Kalau bisa option yang lain tapi jika cuma ada nasi putih tidak apa-apa asal balance dengan sayuran. Roti, sereal, buah juga boleh karena memiliki serat. Lalu protein, pilih salah satu mau makan telur atau segelas susu. Idealnya dua-duanya. Minum susu 200 cc (satu gelas) lalu air putih. Sudah cukup," jelas pakar nutrisi lulusan Oklahoma State University ini.
Begitu tiba buka puasa, Emilia menyarankan untuk tidak kalap dengan segala makanan lezat yang terpampang di meja makan. Kebiasaan keliru yang paling sering dilakukan orang Indonesia adalah cenderung melahap semua makanan sekaligus. Padahal setelah kosong lebih dari 12 jam, perut perlu bekerja secara perlahan dan bertahap.
"Buka puasa biasanya kolak, es buah, gorengan, bahkan ada yang langsung makan besar. Itu salah. Berbukalah dengan yang manis dan hangat tapi jumlahnya sedikit sekali. Gunanya untuk starter engine tubuh. Setelah makan yang manis hangat, biarkan mulut aktif olah makanan, diamkan dulu, baru makan besar," tuturnya.
Menjelang tidur, kamu boleh meminum segelas susu hangat maupun dingin. Susu sapi kaya akan kalsium dan vitamin B kompleks yang berkhasiat merelaksasi otot sehingga tubuh terasa lebih enak dan bisa tidur nyenyak.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
Tipe Orang Saat Olahraga Berdasarkan Zodiaknya: Mana yang Kamu Banget?
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Viral Wooyoung ATEEZ Komentari Kalori Susu Pisang Setara Nasi, Picu Kritik
7 Potret Pernikahan Tristan Juliano, Anak Kedua Addie MS dan Memes
Foto Alyssa Daguise Jalani Umrah, Bumil Tampil 'Kembar' Dengan Maia Estianty
Ramalan Zodiak 15 Desember: Cancer Kontrol Keuangan, Leo Raih Kesempatan
Sering Diabaikan, Ini Arti Yellow Flag & Tanda-tandanya dalam Hubungan Cinta











































