Salah Pakai Pasta Gigi, Wanita Ini Berakhir Meninggal

Sebelum menggunakan sesuatu ada baiknya untuk benar-benar memeriksanya terlebih dahulu. Jangan sampai hanya karena kurang berhati-hati, nyawa jadi taruhannya, seperti kisah wanita yang satu ini.

Seperti dikutip dari India Times, seorang gadis 18 tahun asal India dikabarkan meninggal usai dirinya salah menggunakan pasta gigi. Alih-alih menggunakan pasta gigi, wanita itu justru menggosok giginya dengan krim racun tikus.

Akibat dari kelalaiannya itu, sang wanita terpaksa harus kehilangan nyawanya. Menurut keterangan polisi Mumbai, wanita yang diidentifikasi bernama Apsana Khan itu awalnya bangun jam 10 pagi pada 3 September dalam keadaan masih mengantuk. Dia lalu menuju ke kamar mandi untuk menggosok giginya.

Tanpa sadar, Apsana justru mengambil krim racun tikus dan memakainya sebagai pasta gigi. Kebetulan krim racun tikus itu letaknya memang di dekat pasta gigi.

"Kamu mengetahui bahwa krim racun tikus disimpan di dekat pasta gigi, jadi dia tidak sengaja menggunakannya untuk menyikat gigi," terang salah seorang petugas kepolisian.

Namun usai memakai krim racun tikus itu Aksanna merasakan ada yang salah karena rasa dan baunya terasa berbeda. Menyadari kesalahannya, Apsana pun segera memuntahkannya dan berkumur. Tapi setelahnya keadaannya pun semakin memburuk. Apsana mulai merasa pusing namun enggan untuk memberitahukan hal itu kepada orangtuanya karena takut dimarahi.

Merasa ada yang salah dengan keadaan putrinya, sang ibu pun membujuk Apsana untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi. Apsana pun akhirnya mengungkapkan bahwa dirinya salah menggunakan pasta gigi dan malah memakai krim racun tikus.

Mendengar hal itu keluarganya pun segera membawa Apsana ke rumah sakit. Namun sayang, walaupun telah berpindah ke tiga rumah sakit, kondisi Apsana tak kunjung membaik. Hingga akhirnya pada 12 September Apsana dinyatakan meninggal dunia.

"Para dokter dalam laporan itu menyebutkan bahwa dia meninggal karena keracunan. Kami telah mengumpulkan sampel dan dikirim ke forensik," kata seorang inspektur polisi Avdhoot Ingole.