Wah, Orang Asia Ternyata Lebih Rentan Diabetes, Loh!
Data Asian Diabetes Prevention menunjukkan orang Asia cenderung memiliki kadar lemak tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan orang Eropa, meskipun memiliki berat badan yang sama. Timbunan lemak, terutama di sekitar bagian perut (lemak visceral), berkaitan erat dengan penyakit sindrom metabolik termasuk resistensi insulin dan diabetes.
Kedua fakta inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab kasus diabetes pada orang yang memiliki berat badan normal lebih umum ditemukan pada orang Asia. Perubahan gaya hidup serta pola makan di Asia juga sangat berperan dalam meningkatnya prevalensi diabetes di Asia.
Salah satu contoh dari gaya hidup yang berperan dalam peningkatan kasus diabetes yaitu berkurangnya aktivitas fisik atau sering dikenal dengan istilah malas gerak. Urbanisasi dan pola hidup modern menyebabkan aktivitas fisik semakin berkurang. Kebiasaan mengendarai mobil juga berkaitan dengan berkurangnya aktivitas berjalan atau bersepeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian tingginya konsumsi nasi putih di Asia juga berkaitan erat dengan peningkatan risiko diabetes. Tak hanya itu, tingginya angka perokok di Asia juga menjadi penyebab banyaknya kasus diabetes di benua ini. Sebab, merokok menjadi salah satu faktor penumpukan lemak perut dan peningkatan risiko diabetes.
Saat ini ketersediaan makanan siap saji di Asia juga cenderung meningkat. Padahal, makanan siap saji cenderung tinggi gula, garam dan lemak. Sebuah penelitian di Singapura menunjukkan konsumsi makanan siap saji lebih dari dua kali per minggu berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 27%.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Endocrinology and Metabolism juga menyatakan usia seseorang terdiagnosis diabetes diketahui lebih muda pada orang Asia dibandingkan dengan orang Amerika dan Eropa.
Bahkan terdapat penelitian pada subjek orang Asia yang menunjukkan bahwa 1 dari 5 penderita diabetes yang dipelajari ternyata didiagnosis terkena diabetes pada usia di bawah 40 tahun. Padahal, data-data menunjukkan diabetes di usia muda cenderung lebih berbahaya dengan risiko komplikasi yang lebih besar.
Untungnya, diabetes dapat dicegah dengan menjalankan pola makan sehat dan aktivitas fisik. Perbanyak konsumsi sayuran, gantikan sumber karbohidrat dengan biji-bijian utuh dan rutin berolahraga, serta selalu aktif bergerak akan bermanfaat untuk menurunkan risiko diabetes.
Selain itu jangan lupa batasi konsumsi minuman manis tinggi gula. Sayangnya, banyak godaan minuman manis yang sering kita temukan, seperti es campur, es teler atau es podeng. Untuk memberikan rasa manis yang lebih sehat, gunakan Tropicana Slim Topping Kental Manis yang bebas gula saat membuat minuman-minuman manis dingin ini. Risiko mungkin diturunkan, manisnya hidup kita yang tentukan.
(mul/mpr)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
6 Detox Water untuk Diet: Turunkan Berat Badan dan Tingkatkan Metabolisme
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
10 Drama Korea Netflix Rating Tertinggi 2025, Paling Banyak Ditonton
Ramalan Zodiak Cinta 7 Desember: Gemini Diskusi Baik-baik, Pisces Jaga Ucapan
Jakarta X Beauty 2025
Cerita Jastiper Omzet Tembus Rp 10 Juta Sehari di Jakarta X Beauty 2025











































