Riset: Orang yang Tak Peduli Social Distancing Punya Sifat-sifat Psikopat
Rahmi Anjani - wolipop
Kamis, 11 Jun 2020 07:30 WIB
Jakarta
-
Untuk menekan angka kasus COVID-19, masyarakat diminta untuk menerapkan social distancing. Pemerintah pun menetapkan beberapa cara untuk saling menjaga jarak yang sayangnya tidak selalu dipatuhi. Sebuah studi baru-baru ini dilakukan untuk mengetahui kebiasan orang-orang selalu pandemi. Dari hasilnya terungkap jika mereka yang tidak peduli social distancing mungkin punya karakteristik seorang psikopat.
Banyak berita hingga postingan viral menunjukkan orang-orang yang mengabaikan social distancing. Di keseharian mungkin kamu sering melihat banyak orang yang tidak memakai masker atau sering berkumpul-kumpul meski PSBB masih digalakkan. Beberapa bahkan sengaja melakukan hal esktrem seperti menjilat dudukan toilet untuk menantang virus Corona.
Banyak orang tidak mengerti dengan pikiran mereka. Sebuah riset pun mencoba mencari tahu apa yang memotivasi orang-orang 'berani' ini. Sebuah studi yang dipublikasi di jurnal Social Psychology and Personality Science berusaha mencari tahu. Peneliti lalu menemukan kaitannya dengan tanda-tanda psikopat.
Peneliti menanyakan seberapa sering orang-orang mengikuti aturan social distancing dan apa yang dilakukan jika terkena Corona. Partisipan juga diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait kepribadian. Lalu dianalisa juga skala mereka dalam hal kesadaran, kooperatif, kestabilan emosi, tendensi untuk mengambil risiko, seberapa jahat mereka, hingga skala menahan diri.
Berdasarkan hasil studi, ada beberapa partisipan yang punya level kestabilan emosi rendah, punya tendeksi mengambil risiko, hingga kurang bisa menahan diti. Dan ternyata mereka juga lebih longgar dalam menerapkan aturan social distancing. Tapi jika sebaliknya biasanya orang tersebut lebih berhati-hati dan teratur melakukan tindakan pencegahan Corona.
"Aku tahu sifat-sifat Dark Triad (narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati) juga sifat-sifat yang termasuk psikopati berkaitan dengan tindakan berisiko kesehatan dan masalah kesehatan dan aku berharap mereka melakukan aturan-aturan kesehatan selama pandemi," kata penulis studi Pavel Blagov kepada PsyPost.
Pavel mengaku jika sebenarnya kebanyakan partisipan mengikuti aturan kesehatan dengan baik selama pandemi. Ia juga menekankan jika korelasi antara orang yang tidak peduli social distancing dengan tanda-tanda psikopat pun tidak besar. Memungkinkan pula jika orang yang punya karakteristik psikopat untuk mengindahkan aturan-aturan kesehatan.
"Hasil ini tidak berarti bahwa penyakit yang sedang berkembang hanya disebabkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau tidak peduli," kata Pavel. (ami/ami)
Banyak berita hingga postingan viral menunjukkan orang-orang yang mengabaikan social distancing. Di keseharian mungkin kamu sering melihat banyak orang yang tidak memakai masker atau sering berkumpul-kumpul meski PSBB masih digalakkan. Beberapa bahkan sengaja melakukan hal esktrem seperti menjilat dudukan toilet untuk menantang virus Corona.
Banyak orang tidak mengerti dengan pikiran mereka. Sebuah riset pun mencoba mencari tahu apa yang memotivasi orang-orang 'berani' ini. Sebuah studi yang dipublikasi di jurnal Social Psychology and Personality Science berusaha mencari tahu. Peneliti lalu menemukan kaitannya dengan tanda-tanda psikopat.
Peneliti menanyakan seberapa sering orang-orang mengikuti aturan social distancing dan apa yang dilakukan jika terkena Corona. Partisipan juga diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait kepribadian. Lalu dianalisa juga skala mereka dalam hal kesadaran, kooperatif, kestabilan emosi, tendensi untuk mengambil risiko, seberapa jahat mereka, hingga skala menahan diri.
Berdasarkan hasil studi, ada beberapa partisipan yang punya level kestabilan emosi rendah, punya tendeksi mengambil risiko, hingga kurang bisa menahan diti. Dan ternyata mereka juga lebih longgar dalam menerapkan aturan social distancing. Tapi jika sebaliknya biasanya orang tersebut lebih berhati-hati dan teratur melakukan tindakan pencegahan Corona.
"Aku tahu sifat-sifat Dark Triad (narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati) juga sifat-sifat yang termasuk psikopati berkaitan dengan tindakan berisiko kesehatan dan masalah kesehatan dan aku berharap mereka melakukan aturan-aturan kesehatan selama pandemi," kata penulis studi Pavel Blagov kepada PsyPost.
Pavel mengaku jika sebenarnya kebanyakan partisipan mengikuti aturan kesehatan dengan baik selama pandemi. Ia juga menekankan jika korelasi antara orang yang tidak peduli social distancing dengan tanda-tanda psikopat pun tidak besar. Memungkinkan pula jika orang yang punya karakteristik psikopat untuk mengindahkan aturan-aturan kesehatan.
"Hasil ini tidak berarti bahwa penyakit yang sedang berkembang hanya disebabkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau tidak peduli," kata Pavel. (ami/ami)
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Home & Living
Rekomendasi 3 Hampers Natal Eksklusif yang Siap Bikin Momen Kamu Makin Spesial!
Home & Living
Rekomendasi 3 Dekorasi Natal Simple tapi Bikin Rumah Auto Hangat!
Health & Beauty
Skincare Set Ini Layak Jadi Hadiah Natal untuk Orang Terdekatmu
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Johnson & Johnson Dihukum Bayar Rp 628 M Terkait 2 Wanita Kena Kanker Ovarium
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Most Popular
1
Potret Aktris Riley Keough yang Disebut Ibu dari Anak Ketiga John Travolta
2
Kaleidoskop 2025
10 Gaya Ikonik Kate Middleton di 2025, Dinobatkan Sebagai Influencer Abadi
3
Foto: Denny Wirawan Angkat Spirit Sumba dalam Koleksi 'Bumi Sabana'
4
Victoria Beckham Ungkap Panggilan Barunya Setelah Suami Dapat Gelar Kehormatan
5
7 Gaya Han So Hee Tampil Standout Bergaun Dior di Presscon Project Y
MOST COMMENTED











































