Makan Junk Food Setiap Hari Selama 10 Tahun, Remaja Ini Jadi Buta dan Tuli
Rabu, 04 Sep 2019 12:15 WIB
Bristol - Konsumsi junk food terlalu sering bisa berakibat datangnya banyak penyakit ke dalam tubuh. Meskipun rasanya enak, junk food umumnya tinggi kalori, garam, gula serta lemak, tapi sangat minim nutrisi.
Kejadian yang dialami remaja asal Inggris ini mungkin bisa jadi peringatan agar kamu tidak berlebihan menyantap junk food. Seorang remaja menjadi buta dan tuli di usia 17 tahun akibat diet tidak sehat, yakni makan junk food setiap hari.
Seperti dilansir Telegraph, remaja tersebut diyakini merupakan orang pertama yang mengalami kebutaan dan tuli karena diet junk food. Kemalangan yang menimpa remaja laki-laki ini disebabkan oleh kebiasaannya hanya makan keripik kentang, roti putih dan daging olahan pabrik dalam kurun waktu 10 tahun.
Diet tinggi kalori dan minim nutrisi membuat dia kekurangan banyak vitamin serta nutrisi penting untuk pertumbuhan. Alhasil remaja ini mengalami nutritional optic neuropathy (NON), kondisi di mana tubuh menderita berbagai gangguan medis dengan gejala utama terjadinya kerusakan fatal pada penglihatan.
NON umumnya terjadi akibat kurang vitamin B-kompleks seperti B1, B12, B6, B3 dan B2. Kekurangan folic acid juga disinyalir menjadi salah satu pemicu risiko NON.
Tak hanya kehilangan penglihatan, remaja yang diketahui berasal dari Bristol, Inggris, tersebut juga menderita tulang rapuh.
Makan Junk Food Sejak Usia 7 Tahun
Ibu sang remaja yang menolak disebutkan namanya bercerita bahwa putranya tersebut hanya mau makan keripik, sosis, ham dan roti putih sejak usianya 7 tahun. Remaja tersebut diketahui mengalami gangguan makan yang dinamakan ARFID (avoidant-restrictive food intake disorder).
Penderita ARFID kerap menghindari makanan dengan tekstur, aroma, rasa atau tampilan tertentu. Dalam kasus ini, dia ternyata tidak menyukai rasa dan tekstur buah-buahan serta sayuran. Makanan yang bisa disantapnya pun hanya junk food.
"Aku membuatkannya sandwich dan memasukkan apel atau buah-buahan lain (ke bekal makanan) tapi dia tidak mau memakannya sama sekali. Guru-gurunya kala itu juga khawatir," cerita sang ibu kepada Independent.
Kehilangan Pendengaran di Usia 14 Tahun
Remaja tersebut mulai kehilangan pendengarannya ketika beranjak remaja, di usia 14 tahun. Disusul dengan kebutaan yang berlangsung cukup cepat, dan akhirnya mengalami buta dan tuli di usia 17 tahun.
"Penglihatannya menurun cepat sekali, sampai pada titik di mana sekarang dia legally blind (buta secara hukum). Kamu diberitahu kalau kerusakannya tidak bisa diperbaiki; ini seperti mimpi buruk," ujar ibunya.
Legally blind merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kemampuan melihat seseorang setelah dilakukan pengukuran ketajaman penglihatan. Legally blind terbagi jadi dua kategori, buta total atau kerusakan penglihatan.
Terisolasi dari Kehidupan Sosial
Ibu remaja tersebut mengatakan kalau anaknya yang kini telah berusia 19 tahun tidak memiliki kehidupan sosial lagi karena kondisinya. Setelah lulus SMA, dia melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di jurusan IT. Tapi harus menyerah dengan keadaan karena penglihatan dan pendengarannya kala itu semakin memburuk.
"Dia tidak bisa melihat atau dengar apapun," curhat sang ibu.
Meskipun sudah buta dan tuli, dia masih tetap mengonsumsi makanan yang sama setiap harinya. Dr Denize Atan, dokter yang menangani remaja tersebut mengatakan, junk food masih menjadi makanan utamanya, namun nutrisinya ditambah dengan konsumsi suplemen vitamin.
"Sebenarnya masalah utama bukan di makanan olahannya. Tapi karena dia hanya makan jenis makanan itu tanpa tambahan makanan lainnya. Nutrisi sangatlah penting untuk memelihara kesehatan mata dan telinga tapi banyak orang yang tidak peduli akan hal itu," jelas dokter dari University Hospitals Bristol NHS Foundation Trust itu.
Simak Video "Tips Atasi Kulit Wajah Membandel saat Puasa"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)
Kejadian yang dialami remaja asal Inggris ini mungkin bisa jadi peringatan agar kamu tidak berlebihan menyantap junk food. Seorang remaja menjadi buta dan tuli di usia 17 tahun akibat diet tidak sehat, yakni makan junk food setiap hari.
Seperti dilansir Telegraph, remaja tersebut diyakini merupakan orang pertama yang mengalami kebutaan dan tuli karena diet junk food. Kemalangan yang menimpa remaja laki-laki ini disebabkan oleh kebiasaannya hanya makan keripik kentang, roti putih dan daging olahan pabrik dalam kurun waktu 10 tahun.
![]() |
Diet tinggi kalori dan minim nutrisi membuat dia kekurangan banyak vitamin serta nutrisi penting untuk pertumbuhan. Alhasil remaja ini mengalami nutritional optic neuropathy (NON), kondisi di mana tubuh menderita berbagai gangguan medis dengan gejala utama terjadinya kerusakan fatal pada penglihatan.
NON umumnya terjadi akibat kurang vitamin B-kompleks seperti B1, B12, B6, B3 dan B2. Kekurangan folic acid juga disinyalir menjadi salah satu pemicu risiko NON.
Tak hanya kehilangan penglihatan, remaja yang diketahui berasal dari Bristol, Inggris, tersebut juga menderita tulang rapuh.
Makan Junk Food Sejak Usia 7 Tahun
Ibu sang remaja yang menolak disebutkan namanya bercerita bahwa putranya tersebut hanya mau makan keripik, sosis, ham dan roti putih sejak usianya 7 tahun. Remaja tersebut diketahui mengalami gangguan makan yang dinamakan ARFID (avoidant-restrictive food intake disorder).
Penderita ARFID kerap menghindari makanan dengan tekstur, aroma, rasa atau tampilan tertentu. Dalam kasus ini, dia ternyata tidak menyukai rasa dan tekstur buah-buahan serta sayuran. Makanan yang bisa disantapnya pun hanya junk food.
"Aku membuatkannya sandwich dan memasukkan apel atau buah-buahan lain (ke bekal makanan) tapi dia tidak mau memakannya sama sekali. Guru-gurunya kala itu juga khawatir," cerita sang ibu kepada Independent.
![]() |
Kehilangan Pendengaran di Usia 14 Tahun
Remaja tersebut mulai kehilangan pendengarannya ketika beranjak remaja, di usia 14 tahun. Disusul dengan kebutaan yang berlangsung cukup cepat, dan akhirnya mengalami buta dan tuli di usia 17 tahun.
"Penglihatannya menurun cepat sekali, sampai pada titik di mana sekarang dia legally blind (buta secara hukum). Kamu diberitahu kalau kerusakannya tidak bisa diperbaiki; ini seperti mimpi buruk," ujar ibunya.
Legally blind merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kemampuan melihat seseorang setelah dilakukan pengukuran ketajaman penglihatan. Legally blind terbagi jadi dua kategori, buta total atau kerusakan penglihatan.
Terisolasi dari Kehidupan Sosial
Ibu remaja tersebut mengatakan kalau anaknya yang kini telah berusia 19 tahun tidak memiliki kehidupan sosial lagi karena kondisinya. Setelah lulus SMA, dia melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di jurusan IT. Tapi harus menyerah dengan keadaan karena penglihatan dan pendengarannya kala itu semakin memburuk.
"Dia tidak bisa melihat atau dengar apapun," curhat sang ibu.
Meskipun sudah buta dan tuli, dia masih tetap mengonsumsi makanan yang sama setiap harinya. Dr Denize Atan, dokter yang menangani remaja tersebut mengatakan, junk food masih menjadi makanan utamanya, namun nutrisinya ditambah dengan konsumsi suplemen vitamin.
"Sebenarnya masalah utama bukan di makanan olahannya. Tapi karena dia hanya makan jenis makanan itu tanpa tambahan makanan lainnya. Nutrisi sangatlah penting untuk memelihara kesehatan mata dan telinga tapi banyak orang yang tidak peduli akan hal itu," jelas dokter dari University Hospitals Bristol NHS Foundation Trust itu.
Simak Video "Tips Atasi Kulit Wajah Membandel saat Puasa"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)