Tips Memilih Deterjen yang Tepat untuk Mencuci Celana Dalam
Hestianingsih - wolipop
Rabu, 01 Feb 2017 10:45 WIB
Jakarta
-
Menjaga kesehatan Miss V yang paling utama adalah menjaga kebersihan pakaian dalam terlebih dahulu. Pakaian dalam, khususnya celana dalam sebaiknya diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah lembap dan bakteri berkembang di area kewanitaan.
Celana dalam juga harus dicuci setiap kali setelah dipakai untuk menjaga higienitasnya. Mencuci celana dalam pun memerlukan perhatian khusus, karena umumnya terbuat dari bahan yang lembut seperti katun, lycra atau satin.
Dokter kesehatan kulit Melissa Piliang, MD, menganjurkan untuk menggunakan deterjen berformula lembut. Lebih baik lagi jika deterjen adalah jenis yang hypoallergenic, artinya tidak menimbulkan reaksi alergi dan aman bagi kulit sensitif.
"Saya suka pakai deterjen hypoallergenic yang dibuat khusus untuk kulit sensitif, bebas bahan pewarna dan parfum," kata dokter yang bekerja di Cleveland Clinic ini, seperti dikutip dari Health.
Pakaian dalam sebaiknya dicuci terpisah dari jenis pakaian lainnya. Hindari penggunaan cairan pemutih kain karena kandungan bleaching-nya berpotensi menimbulkan iritasi pada kulit di area sensitif.
Memakai cairan pemutih tak hanya meningkatkan risiko iritasi kulit, tapi juga membuat kain lebih cepat rusak. Terlebih lagi bagi pakaian dalam yang biasanya menggunakan kain lebih lembut dan ringkih terhadap deterjen.
"Deterjen pemutih bisa membuat kulit Anda terkena bahan kimia langsung yang bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit," pungkasnya. (hst/hst)
Celana dalam juga harus dicuci setiap kali setelah dipakai untuk menjaga higienitasnya. Mencuci celana dalam pun memerlukan perhatian khusus, karena umumnya terbuat dari bahan yang lembut seperti katun, lycra atau satin.
Foto: Thinkstock |
Dokter kesehatan kulit Melissa Piliang, MD, menganjurkan untuk menggunakan deterjen berformula lembut. Lebih baik lagi jika deterjen adalah jenis yang hypoallergenic, artinya tidak menimbulkan reaksi alergi dan aman bagi kulit sensitif.
"Saya suka pakai deterjen hypoallergenic yang dibuat khusus untuk kulit sensitif, bebas bahan pewarna dan parfum," kata dokter yang bekerja di Cleveland Clinic ini, seperti dikutip dari Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Thinkstock |
Memakai cairan pemutih tak hanya meningkatkan risiko iritasi kulit, tapi juga membuat kain lebih cepat rusak. Terlebih lagi bagi pakaian dalam yang biasanya menggunakan kain lebih lembut dan ringkih terhadap deterjen.
"Deterjen pemutih bisa membuat kulit Anda terkena bahan kimia langsung yang bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit," pungkasnya. (hst/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Johnson & Johnson Dihukum Bayar Rp 628 M Terkait 2 Wanita Kena Kanker Ovarium
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
Most Popular
1
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
2
Ramalan Zodiak 17 Desember: Leo Kendalikan Pengeluaran, Virgo Banyak Tawaran
3
Transformasi Influencer yang Meninggal Tragis, Dada 38J hingga Tato Bola Mata
4
Foto: Adu Gaya Para Bintang di Karpet Merah Emily in Paris Season 5
5
Viral Penampilan Bodyguard Tercantik, Berlatih Bela Diri di Kuil Shaolin
MOST COMMENTED












































Foto: Thinkstock
Foto: Thinkstock