Persembahan Terbaru Sapto Djojokartiko Fall/Winter 2024, Eksplor Bahan Rajut

Sejak dikukuhkan sebagai museum pada akhir 2004, Museum Bank Mandiri sebatas menawarkan kemegahan arsitektur kolonial sebagai daya tariknya. Seketika, kehadiran koleksi baru desainer mode Sapto Djojokartiko memberi keindahan baru.

Gedung yang dibangun pada 1929 itu menjadi lokasi pilihan Sapto untuk mempersembahkan deretan busana Fall/Winter 2024. Untuk sehari saja, tepatnya Selasa (23/7/2024), kreasi teranyarnya menempati Ruang Sriwijaya yang terletak di lantai dua gedung.

Busana tidak diperagakan oleh model, melainkan dipajang di manekin bak sebuah instalasi benda-benda seni museum. Karya Sapto sendiri memang sebuah karya seni yang tiada banding berkat kekuatannya dalam mengemas detail dan motif sebagai DNA jenamanya.

Koleksi Sapto Djojokartiko Fall Winter 2024 (Foto: Dok. Sapto Djojokartiko)

Begitu kuat, motif besutannya tak luput dari praktik plagiarisme. Pergilah ke pasar Tanah Abang, maka kita dengan mudahnya menemukan pedagang kain yang menjual 'bahan Sapto'.

Motif tetap menjadi elemen penting di koleksi terbaru. Namun, Sapto kali ini lebih menitikberatkan pada eksperimental material yang belum pernah digarapnya.

Untuk kali pertama, ia menyertakan bahan rajutan yang dikemas apik dengan menonjolkan elemen tiga dimensi. Salah satunya mewujud dalam atasan A-line tanpa lengan berwarna merah anggur yang dihiasi corak timbul bernuansa floral. Atasan tersebut dipresentasikan sebagai luaran yang membungkus dress tulle biru navy dan wide-leg pants coklat.

Koleksi Sapto Djojokartiko Fall Winter 2024 (Foto: Dok. Sapto Djojokartiko)

Versi lain berwarna lilac tapi dengan motif berwarna kuning yang kontras. Luaran berupa coat coklat dan rok maxi berwarna senada memberi ide padu-padan yang menarik.

Kehadiran deretan busana berbahan quilted memperkuat auranya sebagai busana musim dingin. Bahan yang sama sudah pernah digarap pria jebolan ESMOD Jakarta itu, tapi eksekusi kali ini lebih matang.

Muncul rok quilted berpola wajik geometris yang dikawinkan dengan motif klasik Sapto yang khas dengan aura romantismenya. Sebuah perpaduan di luar ekspektasi.

Koleksi Sapto Djojokartiko Fall Winter 2024 (Foto: Dok. Sapto Djojokartiko)

Tak berhenti di situ, belahan di bagian depan mengekspos elemen kejutan berupa 'furing' hijau bertekstur seperti duri-duri yang terbentuk dari gugusan mote-mote panjang. Sekali lagi, elemen tiga dimensi kembali diangkat.

Deretan outer berbahan quilted sebagai pasangan busana bergaya feminin kian melengkapi jajaran busana musim dingin yang terkemas ringan.

"Sebenarnya cakupan koleksi ini cukup luas. Saya juga tidak mau sesuatu yang heavy banget agar klien yang terbiasa dengan DNA Sapto tidak merasa asing. Walaupun ada material tebal, masih terasa tekstur floral dan permainan dimensi. Baju polos juga tidak terasa plain, karena ada aksen-aksen seperti kancing berukuran besar," kata Sapto.

Koleksi Sapto Djojokartiko Fall Winter 2024 (Foto: Dok. Sapto Djojokartiko)

Pemilihan lokasi untuk mempresentasikan karyanya selalu krusial bagi Sapto. Gaya art deco bangunan rancangan tiga arsitek Belanda (J.J.J. de Bruijn, A.P. Smits dan C. van de Linde) seakan harmonis dengan dominasi cutting busana Sapto yang cenderung tegas, sesekali arsitektural. Begitu pula warnanya yang didominasi palet metal seperti tembaga dan emas.

Pilihan Sapto kali ini tak hanya memperkuat identitas 30 set busana di koleksi ini, tapi juga memberi pengalaman unik tersendiri bagi para tamu. "Banyak di antara mereka yang ternyata baru pertama kali ke sini," katanya.

Desainer Sapto Djojokartiko. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)