Ubah Imej Jadi Brand Inklusif, Penjualan Victoria's Secret Dikabarkan Anjlok
Victoria's Secret mengubah imej menjadi brand yang mengedepankan inklusivitas dan femininisme, bukan sekadar produk lingerie dengan menampilkan model seksi bertubuh ramping. Perubahan imej yang dilakukan sejak 2021 ternyata tidak berbuah manis terhadap penjualan.
Brand lingerie asal Amerika Serikat ini dilaporkan akan meninggalkan konsep feminis karena belum juga menghasilkan kesuksesan dari segi bisnis. Sejak memutuskan menjauh dari citra 'hiper-seksual', Victoria's Secret mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
Oleh karena itu, seperti diberitakan New York Post, perusahaan yang berdiri sejak 1977 ini berupaya mengembalikan kembali imej 'seksi', sebuah konsep yang pernah mereka terapkan selama puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Model Victoria's Secret Kelly Gale. Foto: Getty Images |
Menurut laporan editorial CNN pada Selasa (17/10/2023), upaya Victoria's Secret untuk mempromosikan inklusivitas, mendapat tanggapan positif dari banyak pihak. Salah aksi yang telah mereka lakukan adalah menjadikan pemain sepak bola wanita pro LGBTQ, Megan Rapinoe, sebagai salah satu juru bicara brand. Mereka juga menyingkirkan Victoria's Secret Angel dan absen menggelar fashion show lingerie selama tiga tahun.
Nyatanya, konsep dan inovasi tersebut tidak memberi efek positif terhadap peningkatan penjualan. Berdasarkan statistik, proyeksi pendapatan Victoria's Secret pada 2023 adalah US$6,2 miliar, 5% lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Bahkan lebih rendah dari 2020, ketika pendapatan brand tersebut mencapai US$7,5 miliar.
Model Adriana Lima di fashion show Victoria's Secret 2014. Foto: Dimitrios Kambouris/Getty Images for Victoria's Secret |
Kepala Eksekutif Victoria's Secret Martin Waters juga dilaporkan mengakui bahwa inisiatif inklusivitas tidak menguntungkan bagi perusahaan, dengan menyatakan, "Meskipun semua orang telah berupaya sebaik-baiknya, hal itu tidak cukup untuk mewujudkannya."
Menurut BusinessOfFashion, tujuan baru perusahaan saat ini adalah meningkatkan profitabilitas dan mengembalikan penjualan tahunan lebih dari US$7 miliar. Untuk mencapai target tersebut, Victoria's Secret berencana meluncurkan lini pakaian olahraga dan pakaian renang, memperbarui toko yang sudah ada, dan membuka 400 toko baru di luar Amerika Serikat.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Season of Elegance, Kolaborasi Metro-MegaFirst Padukan Mode dan Aksi Sosial
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
Beyonce Hingga Nicole Kidman Ditunjuk Sebagai Co-Chair MET Gala 2026
Outfit Lewis Hamilton Serba Dior di F1 Abu Dhabi 2025, Disebut Fashion Victim
Viral Aksi Nekat Selingkuhan Panjat Dinding Apartemen Demi Hindari Istri Sah
Tiffany SNSD & Byun Yo Han Ngaku Cinlok, Ungkap Rencana Soal Pernikahannya
Istri Digugat Cerai Karena Tolak Donorkan Hati Untuk Suami, Begini Endingnya
Dulu Dinikahi 2 Pangeran, Sosialita Ini Kini Menikah dengan Miliarder Porsche













































