Harga Tas Chanel Naik 60%, Konsumen Kritik Kualitas Kulit
Pecinta tas Chanel mungkin harus menyiapkan bujet lebih jika masih ingin menambah koleksinya. Pasalnya, harga tas tersebut terus naik secara signifikan terlepas dari kualitas material kulitnya yang dikritik.
Kenaikan harga yang terjadi selama dua tahun terakhir bahkan mencapai dua per tiga. Menurut data yang dikumpulkan oleh Kathryn Parker, seorang analis dari Jefferies Group, harga flap bag Chanel ukuran kecil naik 60 persen hingga US$ 8.200 atau sekitar Rp 116 juta sejak November 2019.
Sementara itu, versi besarnya yang dikenal dengan nama '2.55' sekarang berharga US$ 9.500 (Rp 135 juta). Padahal Juni lalu, harganya US$ 7.400. Parker mencatat, sudah empat kali harga tas tersebut naik dalam kurun dua tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Flap bag Chanel (Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain) |
Seorang sumber dari Chanel mengatakan kepada Bloomberg, rumah mode Prancis yang didirikan oleh Coco Chanel pada 1910 ini menaikkan harga produknya karena beberapa alasan. Salah satunya sebagai strategi menghadapi kurs dunia yang fluktuatif alias labil. Kenaikan juga menjadi respons Chanel terhadap biaya produksi yang meningkat dan cara untuk menyamaratakan harga produk di seluruh dunia.
Charles Gorra, CEO Rebag, sebuah brand yang khusus menjual tas mewah bekas, punya teori tersendiri. Menurutnya, Chanel sedang berusaha 'naik level' agar seperti Hermes yang terkenal dengan tas-tas supermewahnya.
Selisih harga yang tipis menjadi buktinya. Flap bag ukuran medium Chanel di Prancis sekarang sudah berharga 7.800 euro atau 100 euro lebih murah dari tas Birkin 30 seri Togo calfskin dari Hermes. Gorra mengatakan, "Chanel ingin menjadi bagian dari dunia Hermes, tidak mau lagi selevel (Louis) Vuitton dan Gucci."
Butik Chanel di London. (Foto: Dan Kitwood/Getty Images) |
Upaya Chanel untuk semakin eksklusif terlihat pula dari kebijakan yang membatasi konsumen untuk membeli produknya. Di sebuah butik Chanel Paris misalnya, seorang staf mengatakan kepada Bloomberg, konsumen hanya boleh membeli satu tas sekali kunjungan. Jika mau belanja tas lagi, harus tunggu sampai dua bulan. Tas yang dibeli pun harus berbeda dari sebelumnya.
Bahkan, butik Chanel New York City memberlakukan 'waiting-list' sampai tiga bulan untuk beberapa tas seri klasiknya. Sementara itu, tidak ada larangan khusus di Chanel Shanghai dan Hong Kong.
Ines Ennaji, seorang manajer pengembangan bisnis dari perusahaan Prancis Luxurynsigh, menilai Chanel sengaja membuat produknya sulit dijangkau sehingga terasa langka. Kelangkaan tersebut, katanya, dapat menjadikan Chanel sebagai brand yang paling diinginkan. "Dengan begitu, Chanel punya alasan untuk menaikkan harga," jelas Ennaji.
Kate Middleton memakai tas Chanel pada 2019. (Foto: Tim P. Whitby/Getty Images) |
Namun, sejumlah konsumen malah berpikir sebaliknya. Menurut mereka, kenaikan harga tersebut tak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan belakangan ini. "Saya merasa makin tak puas dengan Chanel," kata Ingrid Chua, kontributor Vogue Hong Kong sekaligus pemilik akun fashion Bag Hag dengan 60 ribu pengikut di Instagram.
Ia mengkritik material kulit tas Chanel. Menurutnya, kulit tersebut beberapa tahun terakhir terasa seperti plastik karena coating yang berlebihan. Lapisan coating ada untuk melindungi tas dari debu dan goresan.
Adapun Carol Gong, kolektor tas mewah, mengaku tak tertarik lagi dengan tas Chanel bila harganya terus meroket. "Lebih baik saya membeli tas Lindy Hermes yang harganya hampir sama," kata dia.
(Foto: Getty Images/Kate Green) |
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu












































Flap bag Chanel (Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain)
Butik Chanel di London. (Foto: Dan Kitwood/Getty Images)
Kate Middleton memakai tas Chanel pada 2019. (Foto: Tim P. Whitby/Getty Images)
(Foto: Getty Images/Kate Green)