Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Dari Tradisional ke Modern, LinkUMKM BRI Bantu UMKM Bertransformasi

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 14 Agu 2025 16:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

LinkUMKM
Foto: BRI
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Melalui platform digital LinkUMKM, BRI menghadirkan ekosistem pemberdayaan terintegrasi, mulai dari pemetaan kapasitas usaha, pelatihan, hingga pendampingan bisnis.

Sejak diluncurkan, LinkUMKM telah dimanfaatkan oleh lebih dari 12,9 juta UMKM di seluruh Tanah Air. Platform ini dirancang untuk menjawab tantangan utama pelaku UMKM, seperti keterbatasan akses informasi, pelatihan, dan dukungan pengembangan sesuai tahap usaha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu fitur unggulannya adalah Self-Assessment Naik Kelas, alat skoring digital yang membantu pelaku usaha mengidentifikasi kategori bisnisnya, mulai dari tradisional, berkembang, hingga modern. Data tersebut digunakan untuk merekomendasikan pelatihan yang tepat sasaran. Hingga akhir Juni 2025, lebih dari 9,9 juta UMKM telah menggunakan fitur ini.

ADVERTISEMENT

Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menegaskan LinkUMKM menjadi wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung transformasi UMKM secara berkelanjutan.

"LinkUMKM kami kembangkan sebagai solusi digital menyeluruh. Tidak hanya memetakan posisi UMKM, tetapi juga mengarahkan pengembangan melalui pelatihan dan pendampingan sesuai kebutuhan," ujarnya.

Selain Self-Assessment, LinkUMKM memiliki sejumlah fitur lain seperti:
- UMKM Smart: Rekomendasi pengembangan usaha berdasarkan hasil skoring.
- Coaching Clinic: Konsultasi bisnis bersama mentor profesional.
- Etalase: Pasar digital untuk memperluas akses pemasaran.
- Komunitas: Ruang kolaborasi antar pelaku usaha.
- Media: Kanal informasi, berita, dan konten edukatif.

Platform ini juga terhubung dengan jaringan Rumah BUMN serta menyediakan lebih dari 690 modul pelatihan daring dan luring, yang disusun berdasarkan kebutuhan nyata pelaku usaha.

Akhmad menambahkan, pendekatan berbasis data dan teknologi akan memastikan setiap UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. "Transformasi UMKM bukan proses instan. Dengan fondasi yang tepat, UMKM Indonesia bisa menjadi lebih tangguh dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads