Perusahaan Ramai-ramai Pecat Gen Z, Ini 10 Alasannya
Setiap generasi memang punya cara kerjanya masing-masing. Kebiasaan Gen Z yang telah memasuki dunia karier pun sering kali menjadi sorotan para senior. Tak hanya dievalusi, baru-baru ini dilaporkan banyak perusahaan memecat pegawai baru karena berbagai alasan. Seperti apa karakteristik Gen Z yang membuat mereka kurang disukai dan bagaimana mengatasinya?
Dilansir Euronews, perusahaan ramai-ramai memberhentikan karyawan Gen Z tak lama setelah diterima. Hal itu terungkap dari sebuah studi yang melibatkan 1.000 manajer yang membawahi pekerja usia 20an. Hasilnya menyatakan satu dari enam mengaku tidak mau lagi mempekerjakan Gen Z karena reputasi mereka yang kurang baik.
Berdasarkan testimoni, dikatakan bahwa banyak orang yang lahir pada 1997-2000 belum siap bekerja. Mereka cenderung tidak mengerti etika kerja, kesulitan berkomunikasi, tidak bisa menerima kritikan, dan secara keseluruhan belum mampu memenuhi tuntutan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa sebabnya? Holly Schroth, dosen senior Haas School of Business at the University of California, mengatakan hal itu bisa dipengaruhi sistem pendidikan. Banyak Gen Z lebih fokus pada ekstrakulikuler saat kuliah. Tapi mereka kurang pengalaman untuk masuk ke dunia kerja.
"Mereka tidak tahu kemampuan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja ataupun etika tempat kerja. Hasilnya, tergantung perusahaan apakah mau menerima pegawai baru dengan benar dan memberi mereka pelatihan. Untuk itu, bos harus bersikap seperti coach sekaligus manajer," katanya.
Salah satu menajer memberikan testimoninya. Ia mengatakan pada dasar Gen Z kurang pengalaman dan bekal soft skill maupun hard skill. Adapun yang mengeluhkan mereke kesulitan mengatur beban kerja, sering telat, dan tidak bisa berpakaian dan berbicara yang lebih profesional.
Berikut 10 alasan terbesar Gen Z dipecat berdasarkan studi:
1. Kurang motivasi dan inisiatif dalam bekerja (50%)
2. Kurang profesional (46%)
3. Kurang kemampuan organisasi (42%)
4. Kurang kemampuan komunikasi (39%)
5. Kurang bisa menanggapi feedback (dari atasan atau klien) (38%)
6. Kurang pengalaman kerja yang relevan (38%)
7. Kurang dalam memecahkan masalah (34%)
8. Kemampuan teknisnya tidak efisien (31%)
9. Tidak bisa berbaur dengan budaya perusahaan (31%)
10. Kesulitan bekerja tim (30%)
Untuk mengatasinya, baik pihak perusahaan maupun Gen Z perlu saling menyesuaikan. Para pekerja muda pun harus tahu mengubah kebiasaan dan menambah bekal untuk masuk dunia profesional. Berikut 11 cara yang bisa dilakukan agar Gen Z diterima dan disukai berdasarkan 'curhatan' para manajer:
1. Tunjukkan inisiatif
2. Bersikap positif
3. Tunjukkan etika kerja
4. Mau beradaptasi
5. Mau menerima saran dan kritik
6. Tepat waktu dan bisa diandalkan
7. Punya kemampuan teknis yang kuat
8. Kemampuan interpersonal yang baik
9. Punya pengalaman magang dan kerja
10. Menggunakan media sosial dengan pantas
11. Hindari perbincangan politik
Health & Beauty
Rambut Lembut dan Berkilau dengan &Honey Hair Oil, Produk Viral dari Jepang!
Health & Beauty
Hair Mask Jepang Favorit Banyak Orang: Fino vs Tsubaki, Mana yang Paling Cocok Buat Kamu?
Home & Living
Untuk Ibu yang Mau Praktis, Oxone OX996 Layak Dilirik! Masak Harian Jadi Lebih Sat-set
Home & Living
Anti Zonk! Rekomendasi Barang Tuker Kado Tahun Baru yang Estetik & Pasti Kepakai!
Sosok Ben Gordam, Bos Brand Parfum Byredo yang Disebut Pacar Kendall Jenner
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Ayah Diusir Kerajaan Inggris, Begini Nasib Putri Beatrice & Eugenie Saat Natal
Tak Ada Lawan! 9 Aktor China Paling Sibuk 2025, Panen Drama & Film
Sinopsis The Black Demon di Bioskop Trans TV Hari Ini
Viral, Keluarga Ini Pakai Pohon Natal yang Sama Selama 40 Tahun











































