Gen Z Pelamar Kerja Ramai-ramai Pasang Tagar #DESPERATE di Profil LinkedIn
Di era digital saat ini, Gen Z (lahir antara tahun 1997 hingga 2012) memasuki dunia kerja dengan semangat dan harapan. Namun, kenyataannya, banyak dari mereka yang menghadapi tantangan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Fenomena ini semakin mencolok terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Banyak Gen Z yang mengalami kecemasan hingga depresi karena tekanan untuk mendapatkan pekerjaan.
Kondisi ini melahirkan tren munculnya banner tambahan di LinkedIn. Saking sulitnya mencari kerja, Gen Z kini tak sungkan mengungkapkan keputusasaannya di profil mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profil LinkedIn Courtney Summer Myers. Foto: LinkedIn |
Pengangguran yang ingin bekerja kini lebih transparan mengungkap kebutuhan mendesak mereka akan sebuah posisi di pekerjaan. Mereka akhirnya 'menghiasi' profil dengan banner LinkedIn yang bertulisan '#DESPERATE.'
Adalah Courtney Summer Myers, salah satu Gen Z yang menginisiasi banner tersebut.
"LinkedIn adalah platform yang dibuat untuk berjejaring dan terhubung dengan orang-orang, dan kami melakukannya karena akan membantu dalam beberapa hal. Jadi ketika membutuhkannya (pekerjaan), mengapa tidak minta bantuan?" jelas Courtney, seperti dilansir New York Post.
Wanita 28 tahun ini diberhentikan dari pekerjaannya sebagai desainer grafis pada November 2023. Sejak itu dia sudah melamar ke sekitar 30 perusahaan per hari tanpa hasil.
Kondisi itu kemudian menginspirasinya untuk membuat banner #DESPERATE -putus asa- yang kemudian diadopsi sejumlah pelamar 'desperate' lainnya. Saat pertama kali mengunggah foto profil dengan banner tersebut, dia mendapatkan lebih dari 400.000 reaksi di LinkedIn.
Lewat banner tersebut, Courtney mencoba melawan stigma seputar mencari pekerjaan. Menyertakan banner #DESPERATE menurutnya adalah cara langsung untuk memberi tahu perusahaan bahwa para pelamar bersedia menerima pekerjaan baru, freelance, maupun pekerjaan lainnya.
"Jika saya hanya duduk dan berpura-pura semuanya baik-baik saja, bagaimana orang bisa tahu bahwa saya membutuhkan pekerjaan? Bagaimana mereka tahu saya butuh bantuan, meski hanya sekadar ngobrol? Manusia bukanlah makhluk cenayang. Mengapa malu dengan situasi yang memaksamu?"pungkasnya.
(hst/hst)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
8 Potret Tampan Kim Woo Bin, Sembuh dari Kanker Kini Nikahi Shin Min Ah
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
Rayakan Hari Ibu, Morinaga Ajak Bunda & Anak Nyanyi Bersama












































