Nyaman dengan Pekerjaan Tapi Lingkungannya Toxic, Apa yang Harus Dilakukan?
Sulit untuk menemukan sebuah pekerjaan yang sempurna. Setiap profesi umumnya datang dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing yang membuat hari-hari jadi lebih menantang. Tapi bagaimana jika tantangan pekerjaan justru dikarenakan rekan-rekan? Kamu yang sedang menghadapi lingkungan kerja toxic bisa mempertimbangkan saran mentor karier Iestri Kusumah.
Dalam sebuah perusahaan pasti ada banyak tipe manusia. Perbedaan karakteristik dan kebiasaan tersebut memang kerap kali menimbulkan konflik bahkan bikin lingkungan kerja jadi toxic. Ketika itu terjadi pada kamu sebaiknya jangan gegabah untuk langsung memilih resign. Iestri menyarankan untuk introspeksi terlebih dahulu.
Cara Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerjaan sudah enak, sudah nyaman, gajinya juga bagus tapi bagaimana kalau lingkungan toxic? Yang pertama harus dilakukan adalah dari diri sendiri. Coba kalian sadari apakah teman-teman (kerja) yang toxic atau kalian saja yang tidak cocok (dengan lingkungan)," kata Iestri dalam acara Kulwap yang diadakan Wolipop bertema 'Karier Melejit Biar Gak Perlu Irit'.
Mentor karier dan psikologi itu mengatakan kadang tanpa disadari karakter kita yang kurang cocok dengan rekan-rekan lah yang menjadi konflik. Karenanya, penting untuk sejak awal mempertimbangkan perusahaan dengan budaya kerja yang sekiranya cocok dan membuat nyaman. Untuk memastikan lagi apa benar rekan atau atasan memang menyimpang, coba catat apa saja yang kamu anggap toxic di lingkungan tersebut.
Catat dan Cari Solusinya
"Kalau memang kamu cocok dengan budayanya tapi lingkungannya saja yang toxic, coba buat catatan sendiri apa yang membuat mereka toxic, misalnya orang-orangnya suka ghibah, sistem kerja dari atasan yang nggak bagus, atau atasan terlalu memberi perintah tapi tidak men-support sewajarnya, coba tulis dan rangkai kemudian cari solusinya," kata wanita yang pernah bekerja di divisi HRD tersebut.
"Kemudian coba atasi sendiri dulu tapi kalau masih merasa nggak nyaman bisa konsul ke HRD yang tugasnya memang untuk menjembatani karyawan dengan karyawan atau perusahaan," lanjutnya.
Pilih Lanjut Atau Resign?
Ketika masalah tersebut tidak bisa diatasi lewat HRD, menurut Iestri kembali ke diri masing-masing apakah mau lanjut bekerja di sana atau memilih untuk pindah. Keduanya tentu datang dengan konsekuensi masing-masing.
"Kembali ke keputusan kita apakah mau cari pekerjaan yang sama tapi lebih nyaman atau memberi batasan dengan teman-teman kerja agar tidak terbawa atau terpengaruh. Pekerjaan di mana pun tidak ada yang enak pasti ada orang yang toxic juga atau tidak sefrekuensi atau bikin tidak nyaman, itu harus dipertimbangkan. Kalau memilih bertahan, kasih batasan saja agar tidak banyak berurusan dengan situasi yang toxic," katanya.
(ami/ami)
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Selamat! Shin Min Ah dan Kim Woo Bin Resmi Menikah Setelah 10 Tahun Pacaran
Dekorasi Natal Spektakuler di 5 Mall Jakarta-Tangerang, Wajib Dikunjungi
Semua Bunda Dirayakan
7 Skincare Terbaik yang Cocok untuk Jadi Kado Hari Ibu
Gisele Bundchen Resmi Menikah dengan Instruktur Jiu-Jitsu Joaquim Valente











































