Liputan Khusus Pekerjaan Zaman Now
Sering Dapat Stigma, Profesi Astrologer Ternyata Cukup Menjanjikan
Senin, 24 Agu 2020 10:00 WIB
Astrologi atau ramalan zodiak kerap kali dipandang sebelah mata. Tak sedikit yang mengaitkan ramalan atau membaca kepribadian seseorang lewat zodiak dengan hal-hal klenik.
Profesi astrologer pun tak luput dari stigma itu. Seperti yang pernah dialami Godvin Triastama Simamora, astrologer bersertifikasi, asal Indonesia. Dia pun mengakui kalau pandangan skeptis dari sejumlah orang merupakan salah satu tantangan dari profesi seorang astrologer.
"Ilmu astrologi ini sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu di era Babylonia, Yunani Kuno, tentang ras bintang. Kenapa masih eksis sampai sekarang? Berarti ada sesuatu. Astrologi sendiri terbagi menjadi tiga yaitu versi western, India verdic dan astrologi China yang kita kenal dengan shio," tutur Godvin yang menekuni dunia astrologi dan zodiak sejak 2018, saat berbincang dengan Wolipop.
Dijelaskan Godvin, membaca ramalan zodiak seseorang pun tidak hanya cukup hanya dengan mengetahui tanggal lahir atau zodiaknya. Tapi harus dilihat juga posisi waktu, arah hadap langit saat orang itu lahir, derajat, dan sebagainya.
Dia menyebutkan di Amerika Serikat ada pendidikan formal yang khusus mempelajari tentang astrologi bernama Kepler College Astrological Education. Kampus ini mengajarkan berbagai teori tentang ilmu perbintangan yang dikombinasikan dengan ilmu astronomi.
"Kepler College sudah bikin kelas astrologi. Semuanya pure teori, hitung-hitungan dan ada ahlinya untuk penanggalan atau posisi planet. Itu ada modulnya. Lalu cara meramalnya beda lagi," ujar pria 26 tahun ini.
Mengenai stigma yang kerap muncul tentang ramalan zodiak dan ilmu astrologi, Godvin mengatakan tidak terlalu masalah jika profesinya tersebut dipandang skeptis sebagian orang. Sebab yang namanya ramalan sudah tentu akan kembali ke pribadi dan kepercayaan masing-masing.
![]() |
"Jangan 100 persen percaya astrologi, buat seru-seruan aja kalau misalnya benar ambil baiknya. Ini kan nggak sembah siapa-siapa kalau ada baiknya bisa ambil sesuatu sebagai panduan diri kamu," ucap pria lulusan Sarjana Hukum Universitas Diponegoro ini.
Saat ini Godvin bekerja purna waktu sebagai astrologer setelah banting stir dari profesi sebelumnya yang menjadi tim legal di perusahaan startup dan bank. Kliennya berasal dari berbagai latar belakang mulai dari karyawan, figur publik sampai kalangan artis.
Godvin menawarkan jasa pembacaan zodiak mulai dari harga Rp 200 ribu per orang dan untuk satu pertanyaan. Jika setelah dijawab klien ingin menanyakan hal lain lagi maka akan dikenakan biaya tambahan.
"Semakin banyak nanya maka harganya akan semakin mahal. Tapi ada paket juga tiga pertanyaan di harga sekian," jelasnya.
Hasil ramalan zodiak biasanya dikirimkan Godvin lewat email dengan penjelasan yang detail. Ada pula klien yang meminta untuk dibacakan lewat telepon. Biasanya untuk bisa memberi jawaban dia membutuhkan informasi klien seperti tanggal dan kota lahir untuk mengetahui ras bintang yang memengaruhi mereka.
Godvin mengatakan profesi astrologer cukup menjanjikan. Sejak dikenal lewat konten tentang zodiak di Instagram awal tahun ini, Godvin sudah mendapatkan beberapa penawaran dan kerjasama profesional.
"Aku create Ivan Gunawan yang sekarang bikin produk minuman berbasis astrologi. Kak Igun mau aku jadi yang bikin konten di Instagram. Selain itu aku juga bikin collab video YouTube," pungkasnya.
Simak Video "Covid-19 Zodiaknya Apa Sih? Tangguh Amat!"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)