Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Viral Cawagub Papua Paksa Istri Threesome, Ini Kata Seksolog & Psikolog

Vina Oktiani - wolipop
Rabu, 11 Des 2024 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Father roughly holds the hands of his son. Child abuse, domestic violence. Concept image.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Evgen_Prozhyrko
Jakarta -

Belakangan ini berita mengenai calon wakil gubernur (cawagub) Papua berinisial YB yang diduga melakukan kekerasan dan memaksa istrinya threesome atau hubungan badan bertiga sedang marak diperbincangkan. Istrinya yang berinisial GR dipaksa melakukan threesome bersama kakak korban sendiri.

Melansir detiksulsel, hal tersebut bermula dari YB yang meminta istrinya untuk datang ke hotel dan memaksa meminum minuman keras, namun istrinya menolak. Merasa curiga, GR memeriksa kamar hotel dan menemukan kakak perempuannya dalam keadaan mabuk berat.

YB kemudian memaksa istrinya itu untuk melakukan threesome bersama kakaknya, namun istrinya menolak dan kabur pulang ke rumah. Setelah insiden tersebut YB menyusul istrinya ke rumah dan melakukan penganiayaan dengan cara menarik tangan istrinya hingga terjatuh, menarik rambut, hingga menamparnya sebanyak 2 kali sampai tak sadarkan diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat peristiwa tersebut, istri YB akhirnya melaporkan suaminya ke polisi. Pelaku terancam dijerat Pasal 46 juncto Pasal 8 huruf a dan atau Pasal 44 ayat 1 juncto pasal 5 huruf a Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT.

Menurut seksolog dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) saat ditemui di acara Satu Dekade Kebahagiaan Bersama Laci Asmara lewat Dasa Asmar Bersua yang digelar di Nine Table, One Satrio, Kuningan pada Selasa (10/12/24), threesome boleh saja dilakukan jika sudah memenuhi beberapa syarat di bawah ini.

ADVERTISEMENT

Sexual Concern

Dokter Haekal menegaskan bahwa seksual concern menjadi salah satu hal yang paling penting dalam berhubungan seksual. Sexual concern atau kesepakatan seksual ialah pernyataan setuju dari kedua belah pihak yang dilakukan secara sadar dalam bentuk ucapan atau tulisan untuk terlibat aktif dalam hubungan seksual.

"Kalau ditanya threesome, mungkin ini hal yang sangat tabu sekali, mungkin bertentangan ya, tapi dari aspek seksologi, kalau dilakukan atas dasar kesepakatan bersama, yaitu sama-sama disetujui, ya bisa dilakukan," terang dokter Haekal.

Pertimbangan Kesehatan

Meski menurut dokter Haekal threesome bisa saja dilakukan jika sudah memenuhi sexual concern, namun tetap perlu mempertimbangkan aspek dari sisi kesehatan. Karena bisa jadi orang yang diajak untuk melakukan threesome itu justru membawa virus dan bakteri yang akhirnya akan menularkan.

Kesesuaian Dengan Nilai atau Value Seseorang

Melakukan threesome adalah sebuah pilihan. Walaupun bisa jika dilakukan secara aman dan bertanggung jawab, namun dokter Haekal menegaskan bahwa perlu pertimbangan matang apakah hal tersebut sesuai dengan nilai atau value diri.

Psikolog Pingkan C. B. Rumondor, M. Psi yang juga hadir turut menambahkan jika dirinya setuju dengan apa yang diungkapkan dokter Haekal. Menurutnya aktivitas tersebut akan dinilai melanggar batasan apabila dilakukan secara paksa.

Pingkan juga mengatakan jika aktivitas seksual tersebut harus sejalan dengan nilai atau value yang dimiliki. Jangan hanya sekedar ingin memenuhi keinginan pasangan jika sebenarnya tak ingin terlibat.

"Kalau kita merasa okelah pasangan kita suka, tapi kita nggak suka, ya jangan dipaksakan," terang Pingkan.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads