Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Studi Ungkap Nonton Film Porno Bisa Merusak Hubungan Suami-Istri

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 22 Mar 2023 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

ilustrasi pasangan sedih
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta -

Menonton konten porno bisa berbahaya bagi hubungan asmara maupun pernikahan. Studi membuktikan paparan pornografi membawa dampak negatif jangka panjang untuk pasangan.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research menunjukkan bahwa film, video atau konten porno lainnya bisa menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan dalam hubungan. Jadi jika ingin kehidupan seksual kamu dan pasangan berkualitas dan lebih bergairah, maka sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi konten pornografi.

Para peneliti dari Brigham Young University di Utah, Amerika Serikat, melakukan observasi terhadap 3.500 orang yang telah memiliki komitmen dengan pasangannya. Baik itu dalam hubungan pernikahan, open relationship maupun tinggal bersama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua kategori pornografi yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama 'Umum' dan kedua 'Agresif'.

Konten yang dikategorikan sebagai 'Umum', menampilkan seksualitas secara konsensual, artinya antara pasangan sama-sama sepakat untuk melakukan aktivitas seksual. Konten yang masuk dalam kategori 'Agresif' mengacu pada adegan seks yang lebih kasar dan menggambarkan perilaku nonkonsensual (ada pemaksaan dari salah satu pihak).

ADVERTISEMENT

Awalnya tim peneliti berasumsi bahwa konten porno yang 'Agresif' akan berdampak lebih negatif terhadap hubungan asmara. Namun setelah menganalisa hasil penelitian, baik konten porno yang 'Umum' maupun 'Agresif' sama-sama berbahaya bagi hubungan pasangan.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pornografi umum dan agresif dikaitkan sebagai penyebab kurangnya kepuasan dalam hubungan dan mengganggu stabilitas hubungan," demikian ditulis dalam jurnal, seperti dikutip dari LAD Bible.

"Pasangan harus tahu bahwa menonton pornografi dapat berisiko terhadap hubungan mereka," ujar Brian J. Willoughby, penulis penelitian.

Konsumsi konten porno yang berlebihan juga bisa membuat pria sulit ereksi. Berdasarkan penelitian, terlalu sering menonton konten pornografi berupa gambar dan video menyebabkan banyak pria kurang sensitif dan tidak bisa bergairah ketika melakukan hubungan seks di dunia nyata.

Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal berjudul 'Porn-Induced Sexual Dysfunction is a Growing Problem' itu menjelaskan, kehilangan libido pada pria kini bisa terjadi 30 tahun lebih awal. Hal ini disebabkan stimulasi berlebihan pada dopamin yang terjadi secara sering dan terus menerus.

Dopamin merupakan hormon yang mengaktifkan reaksi tubuh pada kenikmatan seksual dan rangsangan seksual. Ketika hormon tersebut terstimulasi secara berlebihan, akan menimbulkan kondisi yang dinamakan 'paradoxial effect' atau 'dopamin spike' yaitu keadaan di mana otak kehilangan kemampuan untuk merespon sinyal-sinyal dari hormon dopamin.

Akibatnya respons terhadap dopamin bisa turun sangat drastis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa ereksi tanpa 'dipancing' konten porno di internet. Banyak di antara mereka yang syok saat mengetahui sensitivitas mereka terhadap stimulasi seks secara normal hilang.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads