Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Alami Infeksi Parah Usai Operasi Dagu, Kini Trauma dan Alami Depresi

Vina Oktiani - wolipop
Minggu, 06 Jul 2025 21:01 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Close-up Of A Surgeon Drawing Perforation Lines On Young Womans Face For Plastic Surgery
Ilustrasi operasi dagu (Foto: iStock)
Jakarta - Seorang wanita bernama Ding mengalami pengalaman tragis usai menjalani operasi perbaikan dagu di sebuah klinik kecantikan di Xuzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Awalnya, ia tergiur dengan iklan dari Xuzhou Yumei Cosmetic Surgery Institute yang mengklaim memiliki lisensi untuk prosedur perbaikan dagu dan mampu mengembalikan bentuk wajah ke kondisi semula.

Melansir SCMP, pada bulan Februari lalu Ding memutuskan untuk menjalani prosedur tersebut dengan biaya 20.000 yuan atau sekitar Rp 45 juta, dengan harapan bisa mempercantik wajahnya. Namun, hanya tiga hari setelah operasi, dagunya mulai mengalami pembengkakan hebat dan muncul lepuhan besar.

Ketika Ding menghubungi klinik, dokter hanya mengatakan bahwa kondisi tersebut normal dan memberinya salep. Bukannya membaik, luka pada dagunya justru makin parah, menganga, dan mulai berkerak. Saat Ding kembali ke klinik, dokter justru memotong luka tersebut dengan gunting lalu kembali mengolesinya dengan salep. Ia juga disarankan untuk melakukan hal yang sama di rumah.

Meski telah mengikuti saran dari pihak klinik, kondisi Ding semakin memburuk. Dagunya membengkak dan bernanah, namun pihak klinik tetap kekeh menyebut kondisinya 'normal' dan memintanya terus mengikuti prosedur mereka. Hingga enam bulan kemudian, tidak ada tanda-tanda perbaikan. Akhirnya, Ding memeriksakan diri ke rumah sakit besar di Nanjing. Di sana, dokter menyatakan bahwa lukanya telah mengalami infeksi serius dan perawatan yang diberikan sebelumnya sangat keliru serta membahayakan. Luka Ding pun harus dijahit, meninggalkan bekas luka sepanjang enam sentimeter.

Akibat kejadian ini, kehidupan Ding berubah drastis. Ia mengaku mengalami siksaan fisik dan mental, terpaksa menutup perusahaannya, memecat seluruh karyawan, dan bahkan ditinggalkan oleh kekasihnya. Kini, Ding mengalami depresi, tak berani bercermin, dan selalu mengenakan masker saat keluar rumah.

Ding telah melaporkan kasus ini ke otoritas pengawasan kesehatan di Xuzhou, dan penyelidikan tengah berlangsung. Ia juga menuntut ganti rugi sebesar satu juta yuan atau sekitar Rp 2,2 miliar dari Xuzhou Yumei Cosmetic Surgery Institute atas kerugian fisik dan mental yang dialaminya. (vio/vio)



Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads