Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Penyebab Muncul Jerawat di Dagu, Ini Penjelasan Dermatolog!

Anggie Syahdina Fitri - wolipop
Jumat, 23 Jun 2023 09:01 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Young Asian woman wearing medical face mask and white t shirt point finger at pimple on chin. isolated on gray background,health care concept
Jerawat di dagu. Foto: Getty Images/iStockphoto/patchanan promunat
Jakarta -

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang sering menimpa remaja dan dewasa. Jerawat terjadi karena beragam alasan, mulai dari pola makan, hormon, hingga tingkat stres. Daerah dagu menjadi area yang paling sering ditumbuhi jerawat.

Jerawat di dagu dapat sangat mengganggu, selain memberikan rasa nyeri, jerawat di dagu juga dapat menganggu penampilan orang tersebut. Ada banyak alasan yang menyebabkan jerawat tiba-tiba muncul di dagu.

Apa yang Menyebabkan Jerawat di Dagu?

Mengutip dari Prevention, seorang dermatolog bersertifikat Marisa Garshick M.D., F.A.A.D. mengatakan penyebab jerawat di dagu hampir sama dengan jerawat lainnya. Beberapa penyebab itu bisa saja peningkatan produksi sebum, pori-pori tersumbat, peradangan, dan bakteri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pada beberapa orang kondisi hormonal juga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat dagu. Jerawat juga bisa disebabkan oleh faktor kesehatan mental, seperti depresi. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya jerawat dagu.

Akibat Perubahan Hormon

Beberapa orang menganggap jerawat hormonal akan berhenti setelah melewati masa pubertas. Nyatanya, jerawat hormonal juga dapat terjadi pada wanita yang berusia di atas 25 tahun hingga menopause. Jerawat hormonal biasanya muncul seminggu menjelang jadwal menstruasi karena meningkatnya kadar testosteron. Jerawat dagu biasanya muncul di sepertiga bagian wajah, pada dagu dan garis rahang.

ADVERTISEMENT

Maskne (Masker Acne)

Maskne adalah jerawat yang disebabkan oleh penggunaan masker terlalu lama. Dermatolog bersertifikat Heather Rogers, M.D., F.A.A.D dalam laman Prevention mengatakan pasien penderita jerawat meningkat sejak terjadi pandemi. Jerawat tumbuh di area yang ditutupi masker medis.

Saat menggunakan masker dalam waktu lama, terjadi perubahan bioma kulit yang menyebabkan lingkungan yang lembab. Jerawat dagu juga disebabkan oleh gesekan berulang dan penyumbatan mekanis pada folikel rambut yang menyebabkan pori-pori tersumbat.

Kualitas tidur yang buruk

Dikutip dari laman Women's Health, dijelaskan bahwa risiko stres psikologis meningkat sebesar 14% untuk setiap kurangnya jam tidur. Hal ini menyebabkan kelainan pada struktur dan fungsi kulit.

Kekurangan jam tidur dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin. Kondisi ini berisiko meningkatkan glukosa, salah satu penyebab utama jerawat.

Kekurangan jam tidur juga akan membuat kulit terlihat kusam, tidak kenyal, dan tidak segar. Produksi kortisol, senyawa yang berperan dalam produksi sebum, juga akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kulit lebih rentan terhadap jerawat.

Cara Mengatasi Jerawat di Dagu

Saat jerawat sedang meradang, sangat dianjurkan untuk tidak memencet jerawat. Memencet jerawat akan membuat jerawat semakin parah. Ini beberapa cara mengatasi jerawat di dagu tanpa membuatnya makin parah.

Penggunaan Retinol

Penggunaan retinol secara teratur dapat membantu mengatasi jerawat hormonal. Retinol akan membuat penyembuhan jerawat lebih cepat. Tak hanya itu, retinol juga dapat menghilangkan bintik hitam dan bekas jerawat yang ada di wajah. Dr. Rogers menyarankan untuk menggunakan retinol dengan kadar 0,25% untuk kulit kering dan 0,5% untuk kulit berminyak dan sensitif.

Penggunaan Pimple Patches

Saat memiliki jerawat, penggunaan hydrocolloid patches atau pimple patches dapat membantu mempercepat penyembuhan jerawat. Pimple patches dapat menghalangi bakteri masuk, melindung, mengeluarkan minyak, dan mengurangi jerawat. Ini juga dapat membantu seseorang yang punya kecenderungan memencet jerawat.

Penggunaan Krim Probiotik

Jerawat yang disebabkan penggunaan masker bisa diatasi dengan menggunakan krim probiotik. Krim probiotik dapat menutrisi kulit dan membantu menyeimbangkan bioma kulit. Tak hanya krim probiotik, mengonsumsi makanan fermentasi seperti yogurt dapat menjadi suplemen probiotik dari dalam.

Penggunaan Tea Tree Oil

Tea tree oil sudah dikenal sebagai bahan alami yang digunakan untuk mengobati jerawat. Tea tree oil dapat membantu mengurangi peradangan pada bakteri. Selain itu, tea tree oil mengandung senyawa asam salisilat yang baik untuk pengobatan jerawat.

Meskipun sudah menggunakan bahan-bahan di atas, menjaga kebersihan kulit wajah adalah hal utama yang harus dilakukan. Kulit yang bersih akan lebih siap menerima perawatan wajah sehingga hasil yang didapatkan akan lebih maksimal. Bersihkan kulit wajah maksimal dua kali sehari agar terhindar dari jerawat, ya!

(row/row)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads