Berapa Kalori Dibutuhkan Saat Diet? Ini Hitung-hitungannya
Berapa kalori dibutuhkan saat diet untuk menurunkan berat badan? Jawabannya tergantung dari kebutuhan kalori harian masing-masing.
Secara umum, kebutuhan kalori wanita dewasa sekitar 2.100 per hari. Semakin banyak aktivitas, maka kebutuhan kalori juga akan bertambah.
Jika ingin diet untuk menurunkan berat badan, maka asupan kalori harus lebih sedikit daripada yang dikeluarkan. Namun jangan sampai asupan kalori terlalu sedikit hingga menyebabkan malnutrisi yang bisa membahayakan tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idealnya, kamu hanya perlu mengurangi 500 kalori dari total kebutuhan kalori harian. Jadi jika kebutuhan kalori 2.100, maka kalori yang dibutuhkan saat diet adalah 1.600. Cara diet seperti ini biasa disebut dengan defisit kalori.
Seperti dikutip dari Healthline, defisit kalori 500 kalori per hari sudah cukup untuk menurunkan berat badan secara sehat. Demi memastikan penurunan berat badan yang sehat dan asupan nutrisi memadai, wanita tidak boleh mengonsumsi kurang dari 1.200 kalori per hari.
Makanan yang dikonsumsi juga harus padat nutrisi. Makanan kaya nurisi terdiri dari menu lengkap mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, juga vitamin dan mineral.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika mengonsumsi kalori terlalu sedikit? Ini tanda-tanda awalnya:
Kalori yang Dibutuhkan Saat Diet. Foto: Getty Images/iStockphoto/KarinaUrmantseva |
1. Tubuh Lemas
Kalori sebanding dengan energi. Ketika kalori terlalu rendah, maka energi juga rendah. Tanpa kalori yang cukup, kamu tidak punya energi untuk memberi tenaga pada otot atau membentuk kembali jaringan tubuh ketika bergerak.
Kamu merasa lemas karena tubuh mengalokasikan kalori ke bagian-bagian yang paling penting seperti otak dan jantung. Jika tidak ada lagi kalori yang tersisa untuk bagian tubuh lainnya, aktivitas pun sulit dilakukan secara normal karena tubuh tidak cukup kuat untuk bergerak.
2. Sembelit
Jika kamu tidak cukup makan, maka asupan serat ke dalam tubuh juga berkurang. Serat yang berasal dari nasi atau sayuran sangat berperan melancarkan sistem pencernaan.
Ketika tubuh kekurangan serat maka pencernaan pun jadi kurang lancar. Selain itu kekurangan makan juga berpotensi menyebabkan dehidrasi. Air dan serat, harus bersatu-padu untuk membantu tubuh mengeluarkan 'ampas' dan racun makanan lewat pengeluaran faeces.
3. Lebih Emosional
Kondisi mudah marah akibat kurang makan terkenal dengan istilah hanger; gabungan dari hunger (lapar) yang memicu rasa marah (anger). Marah atau kesal, karena Anda kehilangan rasa nikmat dari memakan sesuatu.
"Orang memiliki keterikatan psikologis dengan makanan karena berbagai alasan. Makan bisa memunculkan rasa senang. Ketika Anda tidak makan, maka bisa menciptakan emosi negatif," terang Rachel Pojednic, Ph.D., peneliti dari Harvard Medical School, seperti dikutip dari Self.
(hst/eny)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
Tipe Orang Saat Olahraga Berdasarkan Zodiaknya: Mana yang Kamu Banget?
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Wanita 37 Kali Oplas Demi Mirip Fan Bingbing, Akui Hidup Berubah & Menyesal
Investor Tajir Melintir Ini Viral, Pasang Iklan Cari Istri Online
Influencer Berpenampilan Ekstrem Ditemukan Tewas, Dugaan Lompat dari Balkon
Ramalan Zodiak 16 Desember: Taurus Dapat Cobaan, Gemini Tanamkan Keyakinan












































