Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Masih Fit dan Aktif di Usia 43, Ini Rahasia Bugar Denada

Inkana Izatifiqa R Putri - wolipop
Jumat, 28 Okt 2022 17:01 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Denada saat ditemui di studio Trans TV.
Foto: Palevi S/detikFoto
Jakarta -

Di usianya yang telah menginjak 43 tahun, Denada Tambunan terlihat tetap fit, aktif, dan sporty. Apalagi semenjak dirinya terjun ke dunia olahraga dan menjadi instruktur zumba dan Brand Ambassador Zumba Indonesia belum lama ini.

Denada mengatakan pola hidup sehat menjadi hal yang paling penting untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya dengan berolahraga. Bahkan, ia mengakui telah rutin melakukan olahraga sejak kecil, yang terinspirasi dari sang ayah.

"Pertama, memang karena aku memang mulai dari kecil hidup aku nggak bisa lepas dari yang namanya olahraga. Jadi, aku selalu dekat dengan olahraga karena almarhum papa passion-nya juga olahraga," ujarnya dalam Webinar 'Pencernaan Sehat tanda Kesehatan Optimal', yang digelar detikcom bersama Vegeta, Jumat (28/10/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal intensitas olahraga, Denada mengaku dalam satu minggu, setidaknya ia melakukan olahraga sebanyak 4-5 kali. Namun, ada hari-hari di mana ia tidak berolahraga dan hanya melakukan gerakan-gerakan kecil.

"Sehari sih biasanya satu kali. Olahraga buat aku bisa 4-5 kali seminggu, apalagi semenjak aku menjadi zumba instructor. Otomatis aku harus menjaga fisik aku supaya bisa menunjang saat mengajar," katanya.

ADVERTISEMENT

"Aku memang punya pelatih olahraga sendiri, di mana dalam satu minggu intensitas olahraga yang aku lakukan sesuai dengan porsinya dan kebutuhan aku. Jadi ada hari-hari yang aku nggak olahraga sama sekali, tapi aku melakukan gerakan untuk mendukung recovery tubuh aku," imbuhnya.

Talkshow pencernaan sehat tanda kesehatan optimal.Talkshow pencernaan sehat tanda kesehatan optimal. Foto: dok. Screenshot/detikcom

Selain olahraga, Health Enthusiast ini juga menyebut sejak kecil telah terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat. Adapun kebiasaan ini akhirnya terbawa hingga ia beranjak dewasa.

"Karena sering liat papa hidup dengan segala passion-nya di bidang olahraga, otomatis sedikit banyak, dia juga ngerti caranya paling nggak kita makannya sehari-hari seperti apa. Aku tuh orang yang masih menikmati makan enak, tapi aku alhamdulillah-nya dari kecil udah dibiasakan sama orang tua untuk makanan lebih sehat, jadi aku sekarang bisa lebih memilah-milah," ungkapnya.

"Misalnya, aku dalam satu minggu makan yang kurang baiknya 20-30 persen, tapi 70 persen aku makan makanan yang lebih baik untuk tubuh aku," lanjutnya.

Pentingnya Asupan Serat

Di tengah kesibukannya, Denada mengaku selalu menyempatkan diri untuk memenuhi kebutuhan seratnya. Salah satunya dengan mengonsumsi suplemen pendamping serat.

"Vegeta ini wajib ada di rumah karena yang konsumsi bukan hanya aku. Ini kayak seperti di saat aku membutuhkan suplemen serat karena di tengah kesibukan, aku merasa serat aku tidak terpenuhi maka aku selalu menjadikan vegeta ini selalu ada di rumah," urainya.

Sementara itu, Nutritionist Dr. Rita Ramayulis mengatakan menerapkan pola hidup sehat memang menjadi kunci untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Selain menjaga pola makan, terdapat indikator lain yang perlu diperhatikan agar tubuh sehat secara optimal.

"Kesehatan optimal itu ada banyak indikatornya seperti, kesehatan pencernaan, berat badan, kesehatan organ, dan lainnya. Untuk mencapai semua itu, tentu perlu pola hidup yang baik," paparnya.

Dari sekian banyak pola hidup sehat, menjaga kesehatan pencernaan menjadi salah satu hal yang utama. Mengingat saluran pencernaan merupakan otak kedua dalam tubuh manusia.

"Memang di antara saluran pencernaan kita dengan otak ada yang menghubungkan satu sama lain, itu ada link yang sangat kuat. Jadi, kalau ada orang yang lagi stress, pasti perutnya jadi nggak nyaman, dan BAB jadi terganggu. Atau, kalau kita mengonsumsi makanan tidak baik, kepala kita jadi pusing," ungkapnya.

Untuk menghindari gangguan pencernaan, Dr. Rita mengatakan asupan serat tercukupi menjadi hal terpenting. Seperti diketahui, serat adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Ketika tubuh kurang serta, maka terjadilah defisiensi.

"Nah serat ini dibutuhkan oleh tubuh kita sebanyak 20-25 gram per hari. Kalau kita terjemahkan ke makanan, seseorang bisa mendapatkan 20-25 gram ketika mengonsumsi sayur minimal 3-4 porsi sehari, plus buah 2-3 porsi, dan kemudian setara dengan 2 protein nabati, yaitu kacang-kacangan. Kemudian, setara dengan makanan pokok lebih kurang 2-3 porsi. Kalau ini dikonsumsi setiap hari maka asupan serat terpenuhi," paparnya.

"Bolehkah menggunakan pendamping serat setiap hari? Boleh. Jika itu sebagai pendamping serat berarti dia menjadi bagian dari makanan sehari-hari kita. Jika kita tidak bisa memenuhi 4 pelopor makanan tadi maka kita bisa mengonsumsi pendamping serat. Kemudian lengkapi dengan rutin berlatih, rajin bergerak, minimal ada gerakan-gerakan, cukupi pola tidur, dan lakukan manajemen stress," pungkasnya.

(prf/ega)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads