4 Fakta Ruam Kulit Kemerahan Karena Virus Corona Seperti Dewi Perssik
Penyanyi Dewi Perssik mengunggah foto penampilannya saat terinfeksi virus Corona. Dewi mengalami kemerahan di kulitnya akibat efek COVID-19. Apakah memang Corona dapat menyebabkan ruam kulit kemerahan?
Seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, ruam merah di kulit ini mungkin terjadi pada pasien Covid-19. Hanya saja jarang penderita virus Corona mengalami gejala ruam merah di kulit tersebut.
"Ruam terjadi karena inflamasi atau peradangan yang sistematik atau menyeluruh, jadi bisa juga terjadi pada kulit," kata dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlang Samoedro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta seputar ruam kulit pada mereka yang terinfeksi virus Corona:
1. Ruam Kulit Bisa Tetap Ada Setelah Sembuh dari Corona
WebMD mengungkapkan ada beberapa dampak yang muncul di kulit akibat Covid-19. Berdasarkan penelitian dampak covid-19 pada kulit, yaitu meliputi, bengkak dan ruam di jari kaki dan tangan atau disebut Covid-Toes, serta ruam pada kulit seperti yang dialami Dewi Persik.
Mengutip dari WebMD, untuk beberapa pasien Covid-Toes dan ruam tersebut dapat bertahan lama, bahkan setelah mereka sembuh dari virus corona.
Bahkan, untuk pasien yang disebut 'long haulers' gejala tersebut membaik, tetapi tampaknya tidak pulih sepenuhnya. Peneliti mengungkapkan untuk pasien ini, gejala kulit akibat covid-19 ini bertahan selama 60 hari atau lebih. Namun, peneliti belum bisa mengungkapkan seberapa sering covid-19 berdampak pada permasalahan kulit tersebut.
2. Ruam Kulit Pada Penderita Corona adalah Respons Tubuh Terhadap Virus
Esther Freeman, peneliti utama dari Covid-19 Dermatology Registry bersama, American Academy of Dermatology dan International League of Dermatologic Societies, mengatakan Covid-Toes dan ruam kulit adalah tanda-tanda peradangan.
"Beberapa pasien mengalami peradangan jangka panjang yang dipicu oleh virus. Kami belum benar-benar mengerti, mengapa atau bagaimana hal ini terjadi, tetapi ini sangat menarik dan penting, karena bisa menjadi 'jendela' untuk melihat ke dalam apa yang terjadi dengan bagian tubuh lainnya," jelasnya.
Freeman berspekulasi bahwa masalah kulit seperti ruam merah ini adalah respons sistem kekebalan terhadap virus corona. Dengan menggunakan data registri dermatologi, para peneliti menemukan hampir 1.000 permasalahan kulit di antara pasien covid-19.
"Saya pikir penting untuk menyadari bahwa ini adalah sedikit puncak gunung es menyangkut permasalahan kulit. Ini mungkin tidak dilaporkan," kata Freeman.
3. Jangka Waktu Ruam Kulit Pada Orang yang Terinfeksi Corona Berbeda-beda
Para peneliti melaporkan bahwa ruam pada kulit dan Covid-Toes berlangsung selama rata-rata 15 hari pada pasien yang diduga terinfeksi virus corona. Sedangkan, orang yang positif terinfeksi virus corona mengalami ruam kulit dan Covid-Toes rata-rata selama 10 hari.
Ruam seperti sarang berlangsung selama rata-rata empat hari, dan ruam yang disebut sebagai morbilliform berlangsung selama seminggu. Durasi maksimum gejala ruam itu adalah selama 28 hari.
Sementara itu, papulosquamous yang berupa bintik bersisik pada kulit, berlangsung selama rata-rata 20 hari. Sedangkan, satu kasus letusan papulosquamous berlangsung selama 70 hari.
Namun, pada enam pasien 'long-haulers' gejala itu berlangsung selama 60 hari, sedangkan dua pasien lainnya mengalami gejala selama lebih dari 130 hari.
4. Ruam Kulit Bisa Terjadi Pada Anak-anak, Remaja dan Dewasa yang Terinfeksi COVID-19
The American Academy of Dermatology menyatakan jika Covid-Toes dan ruam pada kulit bisa terjadi pada pasien berbagai umur. Namun, anak-anak, remaja, dan orang dewasa tampaknya paling mungkin mengalami kondisi ini.
Para pasien muda ini tampak sehat. Mereka tidak mengalami gejala seperti batuk kering, demam, dan nyeri otot. Meskipun mengalami gejala, namun kondisinya cenderung ringan.
Amy Paller, dokter kulit anak dan Ketua Dermatologi di Northwestern Feinberg School of Medicine, menjelaskan pada awalnya pasien melihat warna merah cerah yang secara bertahap berubah menjadi ungu. Namun, Covid-Toes juga bisa dimulai dari jari kaki yang berwarna keunguan.
Menariknya, banyak orang tidak menyadari mereka mengidap covid-19 hingga akhirnya melihat perubahan warna dan bengkak di kaki atau tangan.
Seiring dengan pembengkakan dan perubahan warna, Covid-Toes juga dapat menyebabkan lecet, gatal, atau nyeri. Beberapa orang mengalami benjolan atau area kulit kasar yang menyakitkan.
The American Academy of Dermatology menganjurkan perawatan untuk Covid-Toes dengan mengoleskan krim hidrokortison ke area yang terkena. Fungsinya untuk mengurangi rasa sakit atau gatal, namun jika tidak berhasil meredakan gejalanya atau justru memburuk, sebaiknya hubungi dokter kulit bersertifikat.
(eny/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Tren Diet dengan Kopi Americano, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun
Foto: 3 Desainer Indonesia Pamer Karya di Busan Fashion Week 2025
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini











































