Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Cerita Puteri Pariwisata Chika Mailoa: 2 Kali Positif Corona dalam Sebulan

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Rabu, 06 Mei 2020 12:09 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

chika mailoa
Foto: instagram @chikamailoa/Puteri Pariwisata 2008 Chika Mailoa: 2 Kali Positif Corona dalam Sebulan
Jakarta -

Albertina Fransisca Mailoa yang pernah menjabat sebagai Indonesia World Miss University 2007 dan Puteri Pariwisata Indonesia 2008 termasuk salah satu dari belasan ribu orang di Indonesia yang terinfeksi virus Corona. Wanita yang akrab disapa Chika itu bahkan dua kali dinyatakan positif COVID-19.

Chika mengungkapkan kisahnya terpapar virus Corona dua kali hingga akhirnya bisa sembuh. Dia menduga dirinya terinfeksi dari sang ibu.

"Jadi awal aku sakitnya kemungkinan besar dari ibuku. Dia di rumah sakit pada 14 Maret 2020, gejalanya itu kayak orang flu, lemas, demam,dan pusing. Tiga hari kemudian aku yang sakit dan mengalami gejala yang sama, nggak enak badan dan demam tinggi plus sakit kepala. Selama tiga hari aku nggak bisa bangun dari tempat tidur," ungkap Chika saat dihubungi Wolipop via telepon Selasa (5/4/2020).

Tak kunjung sembuh, pada 19 Maret 2020, Chika memutuskan berobat ke tetangganya yang seorang dokter. Saat itu sang dokter meresepkannya vitamin, tanpa obat antibiotik. Namun dokter tersebut sudah memperingatkannya kalau sakitnya ini mirip dengan gejala virus Corona. Dokter pun menyarankannya untuk segera ke rumah sakit jika merasakan sesak nafas.

Chika MailoaChika Mailoa Foto: instagram @chikamailoa



Setelah sehari minum obat dari dokter, Chika merasa kondisi tubuhnya terasa lebih baik. Akan tetapi sang ibunda masih lemas, tidak nafsu makan, tidak mau minum dan diare. Dan Chika sendiri kemudian mulai merasakan gejala yang tidak biasa pada tubuhnya.

"Aku sudah bisa berjalan, makan juga enak. Tapi di hari ketiga dan empat aku ada batuk dan sesak nafas. Plus lidahku pahit dan tidak bisa mencium apa-apa. Aku mulai berpikir ini kayaknya penyakitnya aneh, di saat aku sudah merasa enakan tapi kok masih nggak bisa merasakan makanan dan cium bau-bauan. Setelah aku lihat artikel dan teman-teman aku bilang awal corona seperti itu, wah aku sudah parno dan gejalanya juga beda sama ibuku tapi awalnya sama," tuturnya panjang lebar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Chika pun berkonsultasi pada sepupunya yang merupakan seorang dokter. Sesuaiarahan sang sepupu, dia dan ibunya melakukan tes Thorax atau rontgen paru pada 24 Maret 2020. "Setelah rontgen paru, keluarlah hasil aku dan ibuku tidak sampai sejam dan di situ dibilang neumonia (paru-paru basah) sama dokter," ujarnya.

Klik next untuk kisah Chika selanjutnya: Menjalani Perawatan di Rumah Sakit

ADVERTISEMENT



Pada 25 Maret 2020 dini hari, sekitar waktu Subuh, Chika memutuskan pergi ke IGD salah satu rumah sakit di Makassar, bersama ayah dan ibunya. Saat itu, ayahnya juga dalam kondisi sakit diabetes, hipertensi dan pernah menderita stroke.

"Kebetulan posisinya papaku kesehatannya juga tidak bagus, lemas dan tidak mau makan jadi sekalian bawa ke rumah sakit. Aku rasanya sudah siap di situ, tapi malah stres lagi karena tadinya sudah enakan, pas di rumah sakit, aku mengurus admin segala macem, subuh-subuh pula, aku belum tidur langsung drop lagi. Aku demam, plus meriang badan kayak habis dipukulin, ditambah batuk dan sesak juga. Aku akhirnya masuk ke rumah sakit bertiga sama papa dan mamaku," kisahnya.

Pada 26 Maret, Chika dan ibunya menjalani tes swab. Empat hari kemudian hasilnya keluar dan keduanya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Pada 27 Maret, Chika dan ibunda dipindahkan ke gedung lain dari rumah sakit tersebut untuk isolasi.

Chika MailoaChika Mailoa Foto: instagram @chikamailoa



"Kita dipindah ke gedung isolasi, ada gedung baru, kamarnya lumayan bagus, bersih, ada AC, kamar mandi dan manusiawilah. Kita di rumah sakit selama tiga minggu karena mau menunggu papa dan menunggu swab test yang ketiga," jelasnya.

Setelah pertamakali dinyatakan positif Corona, Chika menjalani tes swab kedua dan hasilnya negatif. Namun dia harus menjalani tes swab ketiga untuk memastikan di dalam tubuhnya benar-benar sudah tidak ada virus Corona. Wanita 35 tahun itu bersyukur hasil tes swab ketiganya dirinya dinyatakan negatif virus Corona. Begitu juga dengan ayah dan ibunya.

Chika dan kedua orangtuanya memutuskan menjalani isolasi mandiri di rumah setelah hasil tes swab ketiga mereka dinyatakan negatif COVID-19. Saat itu dia pun merasa kondisi tubuhnya sudah benar-benar fit.

Namun pada 13 April 2020, saat sudah kembali ke rumah, Chika kembali merasakan demam dan keirngat dingin. "Badanku itu kayak tertusuk-tusuk, keluar dingin dann agak panas. Aku mulai stres lagi, emang sih aku sudah pisah tidur dengan anak-anak, cuman semuanya sudah siap-siap mau hidup normal lagi di dalam rumah," ujar ibu dua anak itu.

Klik next untuk kisah Chika selanjutnya: Menangis Terus Saat Kembali Kena Corona.




Chika pun memutuskan kembali menjalani tes swab. Begitu juga kedua orangtuanya. Tak disangka, dia kembali dinyatakan positif COVID-19, sedangkan kedua orangtuanya negatif.

"Itu rasanya kayak lebih terguncang dan sedih banget dibandingkan dinyatakan pertama kalinya itu. Ini kenapa kok bisa terulang lagi, langsung saya telepon dokter. Dokter pun memberikan penjelasan dan obat anti virus dari rumah sakit. Dokter minta aku jangan memikirkan apa-apa, fokus ke pengobatan," katanya.

Dua kali dinyatakan positif COVID-19, Chika langsung melakukan lockdown pada dirinya sendiri. Dia tinggal di dalam kamar saja.



"Aku nggak boleh ke mana-mana. Makan pun menunggu orang rumah langsung diantar ke kamarku. Kegiatanku di dalam kamar terus, itu sedihnya minta ampun. Dua hari itu saya menangis terus. Aku sudah gembar-gembor di media sosial kalau aku sudah sembuh, teman-teman aku sudah memberikan selamat," tuturnya.

Chika bisa mengatasi rasa sedihnya setelah dua hari sejak dirinya kembali dinyatakan positif COVID-19. Dia pun berbagi cerita kepada teman-temannya dan mengimbau masyarakat agar tidak menganggap remeh virus Corona.

"Aku kembali mendapatkan kekuatan kembali, dari gereja aku, gereja ibuku, RT, RW pada datang membawakan buah, makanan. Teman aku juga membawakan mainan untuk anak-anak, karena kasihan anak-anak tidak bisa bertemu dengan mamanya. Keluargaku puji Tuhan tidak mengalami stigma negatif. Ini bisa menjadi informasi baru untuk orang di luar sana," jelasnya.



Chika bersyukur kini dirinya kembali dinyatakan sudah terbebas dari virus Corona. Berdasarkan tes swab keempat yang dijalaninya pada 22 April 2020, hasilnya negatif. Begitu juga dari tes swab kelima yang dilakukannya pada 27 April, hasilnya juga negatif.

"Jadi sekarang aku masih menunggu surat dari dinas kesehatan bahwa aku bebas COVID-19. Dan aku masih belum boleh ke mana-mana dulu," ucapnya.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads