Bukan karena Sakit Gigi, Ini Alasan Populer Orang Datang ke Dokter Gigi
Hal itu disebutkan oleh dokter gigi Andy Wirahadikusumah yang mengungkapkan bahwa sekarang tren kesehatan gigi lebih kepada untuk estetika atau keindahan. Bleaching hingga veneer agar gigi menjadi putih merupakan hal yang banyak diminati masyarakat saat ini.
"Sekarang lagi tren kali ya lebih ke kosmetik, lebih ke estetika. Tapi, sebenarnya nggak boleh kita beda-bedakan, estetika itu berhubungan sekali dengan fungsional juga," ungkap drg. Andy Wirahadikusumah di acara Dentist Talk 40th Cobra Dental di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020)
Baca juga: 5 Tips Kecantikan Alami dalam Islam |
"Tapi mungkin karena sekarang trennya artis-artis ya maunya giginya putih-putih, veneer. Awalnya mungkin dari artis-artis Hollywood terus kemudian ada beberapa artis di Indonesia yang mencoba ternyata bagus hasilnya, jadi mendorong semua masyarakat untuk ikut-ikutan walaupun belum tentu cocok untuk semua orang," ujarnya.
Menurut dokter gigi yang pernah menjadi host program televisi 'Dr. OZ Indonesia' ini yang menjadi masalah atas tren veneer gigi adalah permintaan masyarakat yang berlebihan. Tak sedikit dari mereka bahkan tak memperhatikan tentang kondisi kesehatan dan fungsional gigi.
"Yang jadi masalah ini yang jadi isu adalah terlalu berlebihan juga, gigi boleh-boleh saja diperbaiki supaya lebih cantik penampilannya, warnanya supaya lebih putih. Cuma kadang-kadang suka over kalau kita lihat belakangan di masyarakat. Jadi warnanya putih terus bentuknya kotak-kotak. Jadi kelihatan banget palsunya, tidak alami," terang drg. Andy Wirahadikusumah
"Kadang-kadang yang terpenting penampilannya bagus tapi ternyata pada saat fungsional pada saat dia makan, berbicara ternyata itu malah mengganggu. Akhirnya nggak bisa makan, bicara susah, tapi yang penting senyum bagus," imbuhnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengajar dalam Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Trisakti ini juga menambahkan agar masyarakat perlu berhati-hati saat ingin memutihkan gigi. Tindakan veneer perlu dilakukan oleh seseorang yang benar-benar telah menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter gigi dan telah berpengalaman
"Banyak sekali yang mengerjakan untuk perawatan estetika pada gigi, itu bukan hanya tukang atau ahli gigi, bahkan di beberapa salon-salon kecantikan mengerjakan juga. Jadi mungkin ada seseorang yang punya salon terus dia panggil untuk mengerjakan veneer atau deep whitening di salonnya, tapi yang jadi masalah ini mereka ini bukan dokter gigi, bukan dokter jadi mereka tidak belajar di bidang kedokteran, yang jadi masalah itu tadi, bagus secara estetika tapi secara fungsional tidak bisa mengunyah makanan, tidak bisa bicara," tuturnya. (agm/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Johnson & Johnson Dihukum Bayar Rp 628 M Terkait 2 Wanita Kena Kanker Ovarium
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
10 Transformasi Song Hye Kyo dengan Rambut Bondol, Wolf Cut Bikin Heboh
Pesona Shaloom & London Jadi Model Catwalk, 2 Putri Wulan Guritno Memukau
Julia Roberts Unggah Foto Tanpa Makeup di Usia 58, Dipuji 20 Tahun Lebih Muda
Ramalan Zodiak 17 Desember: Aries Mudah Percaya, Taurus Jangan Egois











































