Viral Ibu-ibu Protes Legging, Ini Risiko Kesehatan Pakai Legging Tiap Hari
Eny Kartikawati - wolipop
Jumat, 29 Mar 2019 14:14 WIB
Jakarta
-
Surat seorang ibu mengkritisi para mahasiswi yang ke kampus pakai legging jadi viral. Sebenarnya bolehkah memakai legging untuk sehari-hari?
Melihat dari sejarahnya, legging sejatinya merupakan celana pria. Seperti dikutip dari What to Wear, para pria Eropa di abad 14 memakai legging untuk dalaman penghangat tubuh. Baru pada abad 19, legging mulai dipakai oleh wanita. Berbeda dengan legging pria, legging wanita memiliki detail renda.
Pemakaian legging sebagai celana sehari-hari bukan lagi sebagai dalaman menjadi semakin populer setelah dipakai aktris Audrey Hepburn pada tahun 50-an. Pada saat itu sebenarnya yang dipakai Audrey adalah celana capri. Namun ketatnya celana dan potongannya mirip, sehingga serupa legging.
Pada tahun 60-an mulailah legging yang kini banyak dipakai untuk keseharian menjadi populer, yaitu yang berbahan lycra atau spandex. Kepopuleran legging itu terjadi seiring hadirnya bahan jenis lycra yang ditemukan oleh brand Lycra. Dan celana legging Lycra pertama dibuat pada 1959, di mana pada saat itu desainer seperti Mary Quant dan Emilio Pucci mulai memadupadankannya dengan busana yang hits pada tahun 60-an yaitu shift dress.
Evolusi fungsi legging terjadi ketika selebriti seperti Kim Kardashian, Gigi Hadid, Kendall Jenner dan Hailey Baldwin memakai celana tersebut untuk keseharian. Gaya yang mereka terapkan ini mengikuti tren athleisure atau busana sporty.
Tren atheleisure ini lah yang diprotes seorang ibu di Amerika Serikat bernama Maryann White. Dia membuat surat terbuka berisi protes agar mahasiswi tak lagi pakai celana legging ke kampus.
"Legging seperti telanjang, sangat ketat, sangat mengekspos. Bisakah kamu memikirkan tentang para ibu dengan anak laki-laki, jika suatu hari kamu berbelanja dan lebih memilih pakai jeans saja?" tulis ibu beragama Katolik itu dalam suratnya.
Dia mengatakan wanita muda yang mengenakan legging membuat pria lebih sulit untuk tidak melihat ke arah tubuh mereka. Maryann menambahkan bahwa dia malu melihat para wanita yang mengenakan legging dan atasan crop pada Misa Katolik yang dia hadiri.
Sebenarnya bolehkah memakai legging untuk sehari-hari? Jika dilihat dari sisi kesehatan, legging tidak baik digunakan dalam jangka waktu panjang. Dilansir Mic, ahli medis menganjurkan agar legging tidak dikenakan dalam waktu lama. Dikarenakan hal tersebut bisa memicu masalah dermatologis sehingga dapat menggangu kesehatan. Dr Michael Eidelman menjelaskan jika bahan celana tersebut tidak mudah bernafas sehingga membuat keringat menempel dekat kulit.
Hal itu bisa menjadi problema karena membuat area yang tertutup celana sangat hangat dan lembap. Akibatnya kulit bisa jadi bermasalah. Salah satu masalah kulit yang sering timbul karenanya adalah folliculitis yakni tersumbatnya folikel rambut yang memicu terjadi inflamasi. Kondisi itu pun sering terjadi pada wanita terutama pada area payudara karena penggunakan bra olahraga.
Selain folliculitis, legging untuk gym juga kerap menimbulkan infeksi jamur pada vagina. Hal itu disebabkan karena ketatnya legging yang membuat area selangkangan menjadi sangat lembab. Menurut Michael, pengguna legging juga bisa lebih terpapar infeksi jamur ketika sedang mengonsumsi antibiotik untuk masalah jerawat.
Simak Juga 'Malas Ganti Celana Dalam? Hati-hati Tertular Kanker Serviks!':
(eny/eny)
Melihat dari sejarahnya, legging sejatinya merupakan celana pria. Seperti dikutip dari What to Wear, para pria Eropa di abad 14 memakai legging untuk dalaman penghangat tubuh. Baru pada abad 19, legging mulai dipakai oleh wanita. Berbeda dengan legging pria, legging wanita memiliki detail renda.
Pemakaian legging sebagai celana sehari-hari bukan lagi sebagai dalaman menjadi semakin populer setelah dipakai aktris Audrey Hepburn pada tahun 50-an. Pada saat itu sebenarnya yang dipakai Audrey adalah celana capri. Namun ketatnya celana dan potongannya mirip, sehingga serupa legging.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evolusi fungsi legging terjadi ketika selebriti seperti Kim Kardashian, Gigi Hadid, Kendall Jenner dan Hailey Baldwin memakai celana tersebut untuk keseharian. Gaya yang mereka terapkan ini mengikuti tren athleisure atau busana sporty.
Gigi Hadid memakai celana legging. Foto: ist |
Tren atheleisure ini lah yang diprotes seorang ibu di Amerika Serikat bernama Maryann White. Dia membuat surat terbuka berisi protes agar mahasiswi tak lagi pakai celana legging ke kampus.
"Legging seperti telanjang, sangat ketat, sangat mengekspos. Bisakah kamu memikirkan tentang para ibu dengan anak laki-laki, jika suatu hari kamu berbelanja dan lebih memilih pakai jeans saja?" tulis ibu beragama Katolik itu dalam suratnya.
Dia mengatakan wanita muda yang mengenakan legging membuat pria lebih sulit untuk tidak melihat ke arah tubuh mereka. Maryann menambahkan bahwa dia malu melihat para wanita yang mengenakan legging dan atasan crop pada Misa Katolik yang dia hadiri.
Sebenarnya bolehkah memakai legging untuk sehari-hari? Jika dilihat dari sisi kesehatan, legging tidak baik digunakan dalam jangka waktu panjang. Dilansir Mic, ahli medis menganjurkan agar legging tidak dikenakan dalam waktu lama. Dikarenakan hal tersebut bisa memicu masalah dermatologis sehingga dapat menggangu kesehatan. Dr Michael Eidelman menjelaskan jika bahan celana tersebut tidak mudah bernafas sehingga membuat keringat menempel dekat kulit.
Hal itu bisa menjadi problema karena membuat area yang tertutup celana sangat hangat dan lembap. Akibatnya kulit bisa jadi bermasalah. Salah satu masalah kulit yang sering timbul karenanya adalah folliculitis yakni tersumbatnya folikel rambut yang memicu terjadi inflamasi. Kondisi itu pun sering terjadi pada wanita terutama pada area payudara karena penggunakan bra olahraga.
Selain folliculitis, legging untuk gym juga kerap menimbulkan infeksi jamur pada vagina. Hal itu disebabkan karena ketatnya legging yang membuat area selangkangan menjadi sangat lembab. Menurut Michael, pengguna legging juga bisa lebih terpapar infeksi jamur ketika sedang mengonsumsi antibiotik untuk masalah jerawat.
Simak Juga 'Malas Ganti Celana Dalam? Hati-hati Tertular Kanker Serviks!':
(eny/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Tren Diet dengan Kopi Americano, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Most Popular
1
Transformasi Asmirandah Before-After Sedot Lemak, Makin Cantik dan Langsing
2
Trik Keramas TikTok Viral Shampoo Sandwich, Bisa Bikin Rambut 'Badai'?
3
Kisah Hidup Zhang Xin, dari Buruh Pabrik Jadi Wanita Terkaya Dunia
4
Park Seo Joon Ungkap Tekanan Beda Usia dengan Pasangan di Surely Tomorrow
5
Jakarta x Beauty 2025
Berburu Skincare Viral di Jakarta X Beauty 2025, Skintific Diskon 50%
MOST COMMENTED












































Gigi Hadid memakai celana legging. Foto: ist