Kisah Pasangan di Bali 3 Tahun Cuma Makan Buah, Klaim Tubuhnya Lebih Sehat
Hestianingsih - wolipop
Senin, 17 Sep 2018 15:41 WIB
Bali
-
Tina Stoklosa dan kekasihnya, Simon Beun, tidak makan apapun selain buah-buahan demi menjadi sehat. Setelah tiga tahun menjadi fruitarian, keduanya mengaku merasakan kesenangan dan kenikmatan karena diet berbasis makanan alami tersebut.
Tina asal Warsaw, Polandia, pertama kali mengetahui tentang diet fruitarian lima tahun lalu. Kala itu ia hanya mengonsumsi buah-buahan untuk detoks dari makanan berlemak dan berkalori tinggi.
Setelah menjalani diet hanya makan buah, wanita berusia 39 tahun ini merasakan tubuhnya jadi lebih berenergi, lebih bahagia dan mendapati wajahnya terlihat lebih muda. Diet buah terus dijalani Tina hingga ia memutuskan pindah dari Warsaw ke Bali.
Menurut arsitek interior desain ini, Bali memiliki suasana yang tenang dan nyaman, sehingga membuatnya lebih fokus menjalani diet fruitarian. Hijrah ke Bali mempertemukan Tina dengan Simon Beun yang kini menjadi tunangannya. Simon, 26 tahun, yang berasal dari Izegem, Belgia, juga seorang fruitarian.
Kini pasangan beda usia 13 tahun itu berkomitmen hanya mengonsumsi buah-buahan dan sebagian besar yang rasanya manis. Seperti dikutip dari Daily Mail, mereka mengonsumsi 2.000 - 4.000 kalori hanya dari buah. Sementara sebagai penghilang dahaga, mereka minum air kelapa segar.
Tina mengaku berat badannya turun dari 83 kg menjadi Rp 51 kg sejak diet buah-buahan. Hal yang menurutnya tidak akan terjadi jika dia tetap mengonsumsi makanan seperti biasanya.
Baca Juga: Diet Buah Demi Jadi Steve Jobs, Ashton Kutcher Sempat Masuk RS
Hanya makan buah, pasangan ini mengaku tidak pernah gosok gigi selama dua tahun. Alasannya karena serat dari buah-buahan otomatis membantu membersihkan mulut dan gigi tanpa harus digosok secara rutin. Mereka juga mengklaim diet fruitarian bisa meredakan depresi dan penyakit kronis lainnya.
"Menginjak usia dewasa aku selalu kelebihan berat badan. Banyak makan dan berdiet hanya membuatku makin bertambah besar dan merasa tidak berdaya setiap tahunnya. Meskipun karierku sukses di desain interior aku masih saja menjomblo di usia 36," kata Tina, menceritakan tentang masa lalunya.
Perkenalan Tina dengan diet fruitarian dimulai saat ia mencari-cari resep untuk membuat smoothie sayuran. Lalu ia melihat seorang gadis yang hanya makan buah, dan makin banyak saja orang yang menganut diet ini yang ia temukan secara online.
"Mayoritas dari mereka terlihat sangat sehat, dan punya banyak energi. Aku tergoda, dan memutuskan mencoba menurunkan berat badan dan detoks sebelum Natal dengan hanya makan buah," tuturnya.
Tina mengklaim kalau ia langsung merasakan dampak positif dengan hanya makan buah. Tubuhnya terasa ringan, ia juga merasa lebih optimis, bahkan seperti terbang.
"Aku merasa berjalan 30 cm di atas tanah, aku merasa jatuh cinta dengan apapun. Diet ini sepadan. Aku pun memutuskan tidak akan pernah kembali ke makanan 'normal'," katanya.
Menurut Tina lagi, diet fruitarian membuatnya lebih mudah menjaga berat badan ideal. Sebanyak apapun ia mengonsumsi buah, berat badannya tak pernah lagi naik secara drastis dan cenderung tetap ideal.
Pengakuan juga datang dari sang kekasih, Simon. Sebelumnya, Simon adalah seorang vegan. Ia tahu tentang diet fruitarian saat berlatih untuk persiapan marathon di kampusnya, sekitar satu tahun lalu.
"Untuk mendapatkan inspirasi dan meningkatkan hasil latihan aku menonton atlet lainnya di YouTube. Satu hari aku menemukan seorang atlet terkenal yang juga fruitarian, dalam video tersebut dia membuka truk yang isinya penuh buah semangka dan pisang.'Beginilah aku akan bersiap untuk ultra-marathon', dia bilang," ujar Simon.
Sosok atlet di YouTube tersebut membuatnya tertarik menjalani diet fruitarian, karena ia melihat tubuh sang atlet sangat bagus dan enerjik. Atlet tersebut juga sukses menyelesaikan ultra-marathon di posisi ketiga kala itu.
"Aku terbuka untuk semua jenis eksperimen diet sehat dan atletik, jadi aku mencoba jadi fruitarian semalaman. Aku merasa sehat dan kecepatan lariku jauh meningkat," ungkapnya.
Tiga tahun menjalani diet fruitarian, Tina dan Simon mengaku manfaat dari hanya makan buah-buahan tidak terbatas. Selain mengurangi berat badan, keduanya juga merasa kualitas hidupnya lebih baik.
"Keuntungannya berat badan turun, kamu bisa makan buah sebanyak apapun setiap hari, kualitas tidur meningkat, energi juga banyak. Rasanya kamu lebih terhubung dengan alam, diri sendiri dan orang lain. Merasa lebih muda dari hari ke hari," kata Tina.
Saran Tina untuk yang ingin mencoba diet fruitarian, buah yang dikonsumsi haruslah berkualitas terbaik. Ia juga menyarankan agar mengonsumsi buah yang disukai saja.
Baca Juga: Artis K-pop Ungkap Pengalaman Mengerikan Diet Ekstrem Demi Tubuh Langsing
Sementara itu dari kacamata ahli, pakar diet Dawn Jackson Blatner berpendapat bahwa buah memang bermanfaat bagi tubuh. Tapi berdasarkan ilmu pengetahuan, sebaiknya cukup konsumsi 2-3 cangkir buah per hari untuk memelihara kesehatan.
"Tidak ada satu 'peluru' ajaib - tidak ada makanan atau satu kelompok makanan ajaib yang menjaga badan kita tetap sehat. Makanan yang bervariasi adalah dasar dari kesehatan yang optimal," pungkas Dawn.
Tonton juga 'Tips Diet, Langsing dengan Air Madu':
(hst/hst)
Tina asal Warsaw, Polandia, pertama kali mengetahui tentang diet fruitarian lima tahun lalu. Kala itu ia hanya mengonsumsi buah-buahan untuk detoks dari makanan berlemak dan berkalori tinggi.
Setelah menjalani diet hanya makan buah, wanita berusia 39 tahun ini merasakan tubuhnya jadi lebih berenergi, lebih bahagia dan mendapati wajahnya terlihat lebih muda. Diet buah terus dijalani Tina hingga ia memutuskan pindah dari Warsaw ke Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tina Stoklosa tiga tahun hanya makan buah-buahan, mengklaim tubuhnya lebih sehat. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats |
Kini pasangan beda usia 13 tahun itu berkomitmen hanya mengonsumsi buah-buahan dan sebagian besar yang rasanya manis. Seperti dikutip dari Daily Mail, mereka mengonsumsi 2.000 - 4.000 kalori hanya dari buah. Sementara sebagai penghilang dahaga, mereka minum air kelapa segar.
Tina mengaku berat badannya turun dari 83 kg menjadi Rp 51 kg sejak diet buah-buahan. Hal yang menurutnya tidak akan terjadi jika dia tetap mengonsumsi makanan seperti biasanya.
Baca Juga: Diet Buah Demi Jadi Steve Jobs, Ashton Kutcher Sempat Masuk RS
Hanya makan buah, pasangan ini mengaku tidak pernah gosok gigi selama dua tahun. Alasannya karena serat dari buah-buahan otomatis membantu membersihkan mulut dan gigi tanpa harus digosok secara rutin. Mereka juga mengklaim diet fruitarian bisa meredakan depresi dan penyakit kronis lainnya.
"Menginjak usia dewasa aku selalu kelebihan berat badan. Banyak makan dan berdiet hanya membuatku makin bertambah besar dan merasa tidak berdaya setiap tahunnya. Meskipun karierku sukses di desain interior aku masih saja menjomblo di usia 36," kata Tina, menceritakan tentang masa lalunya.
Tina Skotlosa dan kekasihnya, Simon Beun menjalani diet fruitarian selama tiga tahun. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats |
Perkenalan Tina dengan diet fruitarian dimulai saat ia mencari-cari resep untuk membuat smoothie sayuran. Lalu ia melihat seorang gadis yang hanya makan buah, dan makin banyak saja orang yang menganut diet ini yang ia temukan secara online.
"Mayoritas dari mereka terlihat sangat sehat, dan punya banyak energi. Aku tergoda, dan memutuskan mencoba menurunkan berat badan dan detoks sebelum Natal dengan hanya makan buah," tuturnya.
Tina mengklaim kalau ia langsung merasakan dampak positif dengan hanya makan buah. Tubuhnya terasa ringan, ia juga merasa lebih optimis, bahkan seperti terbang.
"Aku merasa berjalan 30 cm di atas tanah, aku merasa jatuh cinta dengan apapun. Diet ini sepadan. Aku pun memutuskan tidak akan pernah kembali ke makanan 'normal'," katanya.
Simon Beun awalnya adalah seorang vegan. Ia putar haluan menjadi fruitarian saat persiapan marathon. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats |
Menurut Tina lagi, diet fruitarian membuatnya lebih mudah menjaga berat badan ideal. Sebanyak apapun ia mengonsumsi buah, berat badannya tak pernah lagi naik secara drastis dan cenderung tetap ideal.
Pengakuan juga datang dari sang kekasih, Simon. Sebelumnya, Simon adalah seorang vegan. Ia tahu tentang diet fruitarian saat berlatih untuk persiapan marathon di kampusnya, sekitar satu tahun lalu.
"Untuk mendapatkan inspirasi dan meningkatkan hasil latihan aku menonton atlet lainnya di YouTube. Satu hari aku menemukan seorang atlet terkenal yang juga fruitarian, dalam video tersebut dia membuka truk yang isinya penuh buah semangka dan pisang.'Beginilah aku akan bersiap untuk ultra-marathon', dia bilang," ujar Simon.
Sosok atlet di YouTube tersebut membuatnya tertarik menjalani diet fruitarian, karena ia melihat tubuh sang atlet sangat bagus dan enerjik. Atlet tersebut juga sukses menyelesaikan ultra-marathon di posisi ketiga kala itu.
Transformasi tubuh Tina setelah dan sebelum menjadi fruitarian. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats |
"Aku terbuka untuk semua jenis eksperimen diet sehat dan atletik, jadi aku mencoba jadi fruitarian semalaman. Aku merasa sehat dan kecepatan lariku jauh meningkat," ungkapnya.
Tiga tahun menjalani diet fruitarian, Tina dan Simon mengaku manfaat dari hanya makan buah-buahan tidak terbatas. Selain mengurangi berat badan, keduanya juga merasa kualitas hidupnya lebih baik.
"Keuntungannya berat badan turun, kamu bisa makan buah sebanyak apapun setiap hari, kualitas tidur meningkat, energi juga banyak. Rasanya kamu lebih terhubung dengan alam, diri sendiri dan orang lain. Merasa lebih muda dari hari ke hari," kata Tina.
Saran Tina untuk yang ingin mencoba diet fruitarian, buah yang dikonsumsi haruslah berkualitas terbaik. Ia juga menyarankan agar mengonsumsi buah yang disukai saja.
Baca Juga: Artis K-pop Ungkap Pengalaman Mengerikan Diet Ekstrem Demi Tubuh Langsing
Sementara itu dari kacamata ahli, pakar diet Dawn Jackson Blatner berpendapat bahwa buah memang bermanfaat bagi tubuh. Tapi berdasarkan ilmu pengetahuan, sebaiknya cukup konsumsi 2-3 cangkir buah per hari untuk memelihara kesehatan.
"Tidak ada satu 'peluru' ajaib - tidak ada makanan atau satu kelompok makanan ajaib yang menjaga badan kita tetap sehat. Makanan yang bervariasi adalah dasar dari kesehatan yang optimal," pungkas Dawn.
Tonton juga 'Tips Diet, Langsing dengan Air Madu':
(hst/hst)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Viral Wooyoung ATEEZ Komentari Kalori Susu Pisang Setara Nasi, Picu Kritik
Ini Waktu Terbaik untuk Makan Sebelum Tidur agar Tidak Bikin Gemuk
5 Minuman yang Sebaiknya Dihindari saat Perut Kosong, Bisa Serang Lambung
Most Popular
1
Foto Blue Ivy yang Beranjak Dewasa Makin Mirip Beyonce
2
Foto: Miss Universe Thailand Pimpin Tim RI di SEA Games, Anggun Bersongket
3
Reuni Reply 1988 Penuh Haru, Go Kyung Pyo Mewek Lihat Si Adik Jinjoo Jadi ABG
4
Viral Verificator
Viral Pernikahan 'Satset' ala Gen Z, Cuma Akad di Masjid Tanpa Resepsi
5
10 Artis Drama China Pendek Terpopuler di 2025, Pesonanya Bikin Jatuh Cinta
MOST COMMENTED












































Tina Stoklosa tiga tahun hanya makan buah-buahan, mengklaim tubuhnya lebih sehat. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats
Tina Skotlosa dan kekasihnya, Simon Beun menjalani diet fruitarian selama tiga tahun. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats
Simon Beun awalnya adalah seorang vegan. Ia putar haluan menjadi fruitarian saat persiapan marathon. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats
Transformasi tubuh Tina setelah dan sebelum menjadi fruitarian. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats