Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sit-up Tidak Efektif Merampingkan Perut, Tapi Justru...

Hestianingsih - wolipop
Kamis, 04 Feb 2016 15:11 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: thinkstock
Jakarta - Sit-up dikenal sebagai bentuk latihan untuk membentuk otot dan merampingkan perut. Namun belakangan reputasi latihan fisik ini 'jatuh' karena terbukti tidak memberikan manfaat dalam pembentukan tubuh bahkan berpotensi membahayakan terutama bagi wanita yang baru melahirkan.

Pasca melahirkan, wanita biasanya ingin segera merampingkan kembali perut mereka dan cara yang selama ini diyakini efektif adalah sit-up setiap hari. Namun gerakan sit-up ternyata meningkatkan risiko terjadinya umbilical hernias, kondisi di mana sebagian usus menyodok area perut di dekat pusar. Hal ini menyebabkan perut terasa sakit, nyeri ketika disentuh dan berisiko terjadi sobekan di dalam perut.

Selain itu sit-up juga bisa memicu gangguan kandung kemih, menyebabkan sulit mengontrol keluarnya urine. Bergesernya tulang belakang hingga cedera leher juga merupakan beberapa masalah kesehatan yang bisa timbul akibat sit-up terus menerus dan dalam jangka waktu lama.Β Β  Β 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya wanita pasca melahirkan yang tidak disarankan melakukan latihan ini. Wanita menopause pun sebaiknya menghindari sit-up. Otot yang telah mengendur setelah melewati usia 50 tahun akan meningkatkan risiko cedera dan gangguan tulang belakang.Β 

Baca Juga: 50 Tas dan Sepatu Favorit Selebriti

Stuart McGill, profesor ahli tulang belakang dari University of Waterloo, Kanada menjelaskan bahwa gerakan sit-up cenderung membuat bagian punggung jadi tegang, menekan bantalan sendi antar ruas tulang belakang, sehingga membentuk tonjolan dan menyebabkan rasa sakit tak tertahankan. Efeknya bisa lebih parah apabila sit-up dilakukan secara intens.

Kabar buruknya lagi, sit-up tidak menunjukkan hasil yang signifikan dalam pembentukan otot perut. Studi yang dilakukan para peneliti dari Youngstown State University, Amerika Serikat menunjukkan bahwa tidak banyak perbedaan yang terjadi pada perut partisipan yang melakukan sit-up secara asal, sit-up tiga kali seminggu atau enam hari seminggu. Perut mereka tidak menjadi kencang maupun lebih ramping.

Kebanyakan cedera yang terjadi diakibatkan orang terlalu semangat sit-up demi mendapatkan hasil yang lebih cepat. Tak jarang mereka melakukannya hingga ratusan kali sehari tanpa sadar itu bisa membahayakan kondisi tulang.

"Sit-up memang jelas gerakan latihan tapi membungkukkan tubuh ke depan berkali-kali bisa menyebabkan ketegangan pada tulang belakang. Di klinik, saya telah melihat pasien yang melakukannya 1.000 kali sehari dan ruas tulangnya ada yang geser," ujar Fisioterapis Tim Allardyce, seperti dikutip dari Daily Mail.

Sit-up juga berpotensi membuat postur tubuh kurang bagus. Dr David Eccleston dari Medizen Clinic, Birmingham, Inggris menurutkan bahwa sit-up yang dilakukan terus menerus bisa membuat postur tubuh bungkuk seperti kura-kura.

Jika yang Anda inginkan adalah perut ramping dan berbentuk sixpack, ada jenis latihan lain yang lebih direkomendasikan. Coba latihan pilates, yoga atau crunch. Gerakan crunch mirip sit-up, hanya saja tubuh tidak berpindah 90 derajat dari terlentang ke posisi duduk. Kepala hanya sedikit diangkat, diiringi dengan gerakan kaki yang terangkat bergantian. (hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads