Mengenal Gangguan Trichotillomania yang Buat Olivia Munn Suka Cabuti Alis
Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 22 Jan 2016 18:32 WIB
Jakarta
-
Di kala stres menyerang, orang cenderung mudah menyakiti dirinya. Seperti halnya aktris Olivia Munn yang mencabuti bulu matanya saat sedang stres atau gugup.
"Aku tidak menggigit kuku, tapi mencabut bulu mataku," ujar Olivia kepada New York Daily News.
Apa yang dialami bintang 'Zoolander 2' ini dikenal sebagai trichotillomania. Dikutip dari Mayo Clinic, trichotillomania adalah semacam gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk menjambak rambut atau mencabuti bulu halus tubuh sendiri.
Tidak hanya Olivia, sejumlah selebriti dunia diketahui menderita gangguan ini. Naomi Campbell, Charlize Theron, dan Justin Timberlake adalah beberapa di antaranya.
Apakah Anda seperti itu? Sebelum menduga-duga, mari kenali dulu gejalanya:
- Penderita trichotillomania berulangkali menjambak atau menarik rambut. Tidak menjambak hanya rambut di kepala, tetapi juga mencabuti bulu-bulu halus yang tumbuh di tubuh, termasuk alis dan bulu mata.
- Muncul perasaan yang menggebu-gebu sebelum menjambak atau saat berusaha menghentikannya.
- Timbul rasa nikmat atau lega setelah rambut tercabut.
- Rambut memendek dan terjadi kebotakan yang tidak merata pada kepala atau bagian tubuh lainnya.
- Memilih area tertentu untuk dicabuti atau dijambak.
- Menggigit, mengunyah, atau memakan rambut atau bulu yang tercabut.
- Memainkan rambut yang tercabut dengan mengusap-usapkannya di bibir atau wajah.
Penyebab gangguan ini masih belum pasti. Tapi seperti gangguan mental kompleks lainnya, trichotillomania disebabkan oleh faktor genetis dan lingkungan. Ketidakseimbangan kandungan zat kimiawi alami serotonin dan dopamine dalam otak juga diduga sebagai pemicunya.
Dari kemungkinan itu, disimpulkan beberapa hal yang bisa menjadi faktor risikonya. Selain genetis, umur juga termasuk di dalamnya. Trichotillomania biasanya dialami ketika usia 11 dan 13 tahun, dan bisa terjadi seumur hidup.
Faktor risiko lainnya adalah stres yang berlebih. Bagi penderita trichotillomania, menjambak rambut adalah salah satu cara menghadapi perasaan negatif seperti stres, gugup, kesepian, dan frustasi.
Perasaan puas dan nyaman yang timbul setelah menjambak rambut juga termasuk dalam faktor risiko trichotillomania. Seperti seorang pecandu, penderitanya tidak akan berhenti menjambak atau mencabuti bulu lainnya sampai merasa puas dan nyaman.
Tentu saja jika dibiarkan, trichotillomania berpotensi melakui fisik dan menimbulkan kerusakan rambut yang parah. Selain rambut rontok, trichotillomania bisa menyebabkan kebotakan permanen bagi penderitanya. Dampaknya, muncul rasa minder dan kurang percaya diri.
Mungkinkah trichotillomania disembuhkan?
Tidak menutup kemungkinan penderita trichotillomania sembuh. Terapi psikologis adalah salah satu solusi untuk mengatasi trichotillomania. Terapi ini akan membantu penderitanya mengenal situasi yang memicu tindakan menjambak rambut lalu mengalihkannya dengan melakukan kegiatan lain. Misal ketika timbul dorongan untuk menjambak, arahkan tangan dari rambut ke telinga.
Sementara itu, tidak ada obat-obatan yang diakui Food and Drug Administration (FDA) khusus untuk menyembuhkan trichotillomania. Namun tersedia sejumlah obat yang dapat membantu penderita trichotillomania mengendalikan gejalanya. (dng/dng)
"Aku tidak menggigit kuku, tapi mencabut bulu mataku," ujar Olivia kepada New York Daily News.
Apa yang dialami bintang 'Zoolander 2' ini dikenal sebagai trichotillomania. Dikutip dari Mayo Clinic, trichotillomania adalah semacam gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk menjambak rambut atau mencabuti bulu halus tubuh sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak hanya Olivia, sejumlah selebriti dunia diketahui menderita gangguan ini. Naomi Campbell, Charlize Theron, dan Justin Timberlake adalah beberapa di antaranya.
Apakah Anda seperti itu? Sebelum menduga-duga, mari kenali dulu gejalanya:
- Penderita trichotillomania berulangkali menjambak atau menarik rambut. Tidak menjambak hanya rambut di kepala, tetapi juga mencabuti bulu-bulu halus yang tumbuh di tubuh, termasuk alis dan bulu mata.
- Muncul perasaan yang menggebu-gebu sebelum menjambak atau saat berusaha menghentikannya.
- Timbul rasa nikmat atau lega setelah rambut tercabut.
- Rambut memendek dan terjadi kebotakan yang tidak merata pada kepala atau bagian tubuh lainnya.
- Memilih area tertentu untuk dicabuti atau dijambak.
- Menggigit, mengunyah, atau memakan rambut atau bulu yang tercabut.
- Memainkan rambut yang tercabut dengan mengusap-usapkannya di bibir atau wajah.
Penyebab gangguan ini masih belum pasti. Tapi seperti gangguan mental kompleks lainnya, trichotillomania disebabkan oleh faktor genetis dan lingkungan. Ketidakseimbangan kandungan zat kimiawi alami serotonin dan dopamine dalam otak juga diduga sebagai pemicunya.
Dari kemungkinan itu, disimpulkan beberapa hal yang bisa menjadi faktor risikonya. Selain genetis, umur juga termasuk di dalamnya. Trichotillomania biasanya dialami ketika usia 11 dan 13 tahun, dan bisa terjadi seumur hidup.
Faktor risiko lainnya adalah stres yang berlebih. Bagi penderita trichotillomania, menjambak rambut adalah salah satu cara menghadapi perasaan negatif seperti stres, gugup, kesepian, dan frustasi.
Perasaan puas dan nyaman yang timbul setelah menjambak rambut juga termasuk dalam faktor risiko trichotillomania. Seperti seorang pecandu, penderitanya tidak akan berhenti menjambak atau mencabuti bulu lainnya sampai merasa puas dan nyaman.
Tentu saja jika dibiarkan, trichotillomania berpotensi melakui fisik dan menimbulkan kerusakan rambut yang parah. Selain rambut rontok, trichotillomania bisa menyebabkan kebotakan permanen bagi penderitanya. Dampaknya, muncul rasa minder dan kurang percaya diri.
Mungkinkah trichotillomania disembuhkan?
Tidak menutup kemungkinan penderita trichotillomania sembuh. Terapi psikologis adalah salah satu solusi untuk mengatasi trichotillomania. Terapi ini akan membantu penderitanya mengenal situasi yang memicu tindakan menjambak rambut lalu mengalihkannya dengan melakukan kegiatan lain. Misal ketika timbul dorongan untuk menjambak, arahkan tangan dari rambut ke telinga.
Sementara itu, tidak ada obat-obatan yang diakui Food and Drug Administration (FDA) khusus untuk menyembuhkan trichotillomania. Namun tersedia sejumlah obat yang dapat membantu penderita trichotillomania mengendalikan gejalanya. (dng/dng)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
6 Detox Water untuk Diet: Turunkan Berat Badan dan Tingkatkan Metabolisme
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Most Popular
1
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
2
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
3
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
4
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
5
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
MOST COMMENTED












































