Rajin Makan Ikan Bisa Cegah Depresi, Ini Alasannya
Hestianingsih - wolipop
Senin, 09 Mar 2015 12:29 WIB
Jakarta
-
Ikan, terutama jenis yang berlemak seperti salmon, tuna dan mackerel telah terbukti secara ilmiah bisa menyehatkan jantung, meningkatkan jumlah kolesterol baik sekaligus mengurangi kolesterol jahat juga mencerdaskan otak. Manfaat konsumsi ikan ternyata tidak sampai di situ. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa diet kaya ikan juga bisa membantu mengurangi depresi.
Studi yang dilakukan University if South Australia tersebut menemukan bahwa orang yang rajin makan ikan cenderung lebih bahagia, lebih jarang stres dan kualitas kehidupannya meningkat ketimbang orang yang jarang makan ikan. Rahasianya ada pada omega-3, asam lemak esensial yang memang banyak terkandung dalam ikan.
Lemak sehat ini memegang peranan penting dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan serta stabilitas mental. Tidak hanya ikan, asam lemak omega-3 juga banyak terkandung pada kacang-kacangan, biji-bijian, minyak dan buah zaitun murni serta wine (dengan takaran secukupnya). Jika diet kaya omega-3 ini dibarengi dengan diet ala Mediterania yang mengurangi makanan olahan pabrik, daging merah, permen dan cokelat serta karbohidrat putih, maka efek anti depresinya bisa lebih optimal.
Untuk membuktikannya, para peneliti asal Australia merekrut 82 orang dewasa untuk menjadi partisipan. Mereka berusia 18-65 tahun yang sedang mengalami depresi. Sebelum penelitian, para partisipan diperiksa kondisi kesehatan mental dan kualitas hidupnya menggunakan skala hitungan DASS (Depression Anxiety Stress Scales) dan PANAS (Positive and Negative Affect Scale). Pola makan mereka juga diperiksa, apakah dietnya termasuk sehat atau lebih banyak konsumsi junk food.
Menurut Dr Natalie Parletta yang menjadi penulis penelitian, ada hubungan yang cukup erat antara pola diet dan pengaruhnya terhadap kondisi mental. Bukan karena depresi, orang jadi cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat. Namun apa yang mereka makan sejak awal justru menjadi pemicu depresi.
"Kami menemukan bahwa diet yang miskin nutrisi bisa memprediksi gejala depresi. Bukan ketika orang depresi mereka akan makan junk food, kebiasaan makan junk food justru menyebabkan depresi. Kami telah merekrut responden yang memang sudah menderita depresi. Lalu kami melihat juga orang yang dietnya sehat," jelas Natalie, seperti dikutip dari Daily Mail.
Ia melanjutkan, ada korelasi yang cukup signifikan antara diet sehat ala Mediterania dengan gangguan kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang menyebabkan peradangan dan resistensi insulin --sebagian besar merupakan junk food yang tinggi kalori namun minim nutrisi-- akan mengakibatkan penyakit jantung juga depresi pada otak.
Otak merupakan organ yang paling memerlukan nutrisi agar bisa berfungsi baik. Organ penting ini perlu peredaran darah yang baik untuk mendapat asupan oksigen yang cukup, serta glukosa dan nutrisi. Ketika terjadi peradangan akibat konsumsi junk food, maka aliran darah menjadi tidak lancar dan menurunkan fungsi otak. Jika otak tidak berfungsi dengan maksimal, maka depresi pun tak terhindarkan.
"Ada banyak tantangan dalam kehidupan dan faktor yang bisa memicu depresi. Tapi dengan menguatkan fungsi otak lewat makanan bernutrisi tinggi, maka kita bisa menghadapi berbagai tekanan hidup. Tidak hanya nutrisi tapi serat juga penting. Makanan berserat tinggi akan mencegah mood menjadi tidak stabil yang disebabkan oleh gula," jelasnya.
Makanan hasil olahan pabrik, daging merah dan penganan bergula tinggi akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin (hormon yang mengontrol pemasukan gula ke dalam darah) berkurang. Akhirnya terjadi peradangan yang memengaruhi kinerja otak yang memicu gangguan mental. Hal itulah yang membuat para peneliti berkesimpulan bahwa diet rendah nutrisi bisa menimbulkan depresi, stres dan mudah gelisah.
Diet sehat kaya omega-3 memang tidak bisa menyembuhkan depresi secara langsung, atau dengan menjalani pola makan ala Mediterania maka penderita depresi langsung kembali normal. Namun dengan menjalani diet sehat, maka depresi tidak akan bertambah parah. Dan orang yang mengalami depresi tentunya akan jauh lebih baik jika pola makannya sehat ketimbang menjejali tubuh mereka dengan junk food.
(hst/hst)
Studi yang dilakukan University if South Australia tersebut menemukan bahwa orang yang rajin makan ikan cenderung lebih bahagia, lebih jarang stres dan kualitas kehidupannya meningkat ketimbang orang yang jarang makan ikan. Rahasianya ada pada omega-3, asam lemak esensial yang memang banyak terkandung dalam ikan.
Lemak sehat ini memegang peranan penting dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan serta stabilitas mental. Tidak hanya ikan, asam lemak omega-3 juga banyak terkandung pada kacang-kacangan, biji-bijian, minyak dan buah zaitun murni serta wine (dengan takaran secukupnya). Jika diet kaya omega-3 ini dibarengi dengan diet ala Mediterania yang mengurangi makanan olahan pabrik, daging merah, permen dan cokelat serta karbohidrat putih, maka efek anti depresinya bisa lebih optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dr Natalie Parletta yang menjadi penulis penelitian, ada hubungan yang cukup erat antara pola diet dan pengaruhnya terhadap kondisi mental. Bukan karena depresi, orang jadi cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat. Namun apa yang mereka makan sejak awal justru menjadi pemicu depresi.
"Kami menemukan bahwa diet yang miskin nutrisi bisa memprediksi gejala depresi. Bukan ketika orang depresi mereka akan makan junk food, kebiasaan makan junk food justru menyebabkan depresi. Kami telah merekrut responden yang memang sudah menderita depresi. Lalu kami melihat juga orang yang dietnya sehat," jelas Natalie, seperti dikutip dari Daily Mail.
Ia melanjutkan, ada korelasi yang cukup signifikan antara diet sehat ala Mediterania dengan gangguan kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang menyebabkan peradangan dan resistensi insulin --sebagian besar merupakan junk food yang tinggi kalori namun minim nutrisi-- akan mengakibatkan penyakit jantung juga depresi pada otak.
Otak merupakan organ yang paling memerlukan nutrisi agar bisa berfungsi baik. Organ penting ini perlu peredaran darah yang baik untuk mendapat asupan oksigen yang cukup, serta glukosa dan nutrisi. Ketika terjadi peradangan akibat konsumsi junk food, maka aliran darah menjadi tidak lancar dan menurunkan fungsi otak. Jika otak tidak berfungsi dengan maksimal, maka depresi pun tak terhindarkan.
"Ada banyak tantangan dalam kehidupan dan faktor yang bisa memicu depresi. Tapi dengan menguatkan fungsi otak lewat makanan bernutrisi tinggi, maka kita bisa menghadapi berbagai tekanan hidup. Tidak hanya nutrisi tapi serat juga penting. Makanan berserat tinggi akan mencegah mood menjadi tidak stabil yang disebabkan oleh gula," jelasnya.
Makanan hasil olahan pabrik, daging merah dan penganan bergula tinggi akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin (hormon yang mengontrol pemasukan gula ke dalam darah) berkurang. Akhirnya terjadi peradangan yang memengaruhi kinerja otak yang memicu gangguan mental. Hal itulah yang membuat para peneliti berkesimpulan bahwa diet rendah nutrisi bisa menimbulkan depresi, stres dan mudah gelisah.
Diet sehat kaya omega-3 memang tidak bisa menyembuhkan depresi secara langsung, atau dengan menjalani pola makan ala Mediterania maka penderita depresi langsung kembali normal. Namun dengan menjalani diet sehat, maka depresi tidak akan bertambah parah. Dan orang yang mengalami depresi tentunya akan jauh lebih baik jika pola makannya sehat ketimbang menjejali tubuh mereka dengan junk food.
(hst/hst)
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Home & Living
SANKEN HWN-K13: Dispenser Portable Ringan, Higienis & Hemat Listrik!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Viral Wooyoung ATEEZ Komentari Kalori Susu Pisang Setara Nasi, Picu Kritik
Ini Waktu Terbaik untuk Makan Sebelum Tidur agar Tidak Bikin Gemuk
5 Minuman yang Sebaiknya Dihindari saat Perut Kosong, Bisa Serang Lambung
Demi Kurus Instan Wanita Jajal Suntikan Pelangsing, Berakhir Nyaris Meninggal
Riset: Pernikahan Harmonis Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Ini Faktanya
Most Popular
1
10 Artis China Terpopuler di TikTok Selama 2025, Dilraba Ditonton 8,9 M Kali
2
Potret Terbaru Tasya Farasya Naik BB 8 Kg, Curhat Ingin Lompat Dari Genteng
3
Foto: Eksperimen Gaya Bintang 'K-Pop: Demon Hunters', Girlie hingga Nyentrik
4
Transformasi Park Shin Hye Jalani Kehidupan Ganda di Undercover Miss Hong
5
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
MOST COMMENTED











































