Teh Chamomile Berkhasiat untuk Kesehatan, Ternyata Hanya Mitos?
Hestianingsih - wolipop
Minggu, 22 Jun 2014 14:27 WIB
Jakarta
-
Chamomile dipercaya memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan. Jenis bunga yang masih satu saudara dengan bunga aster ini sering dijadikan obat-obatan herbal pada masa Yunani, Mesir dan Romawi kuno dengan cara dikeringkan terlebih dahulu.
Hingga kini, chamomile pun masih diyakini memiliki properti 'penyembuh' dan biasanya dikonsumsi dengan cara diseduh, untuk dijadikan teh chamomile. Bunga dengan nama latin Matricaria Chamomilla ini diklaim bisa mengatasi kesulitan tidur, untuk relaksasi, mual, sakit kepala, gangguan pencernaan, sakit perut, kram saat menstruasi, iritasi kulit serta infeksi ringan.
Selain dikeringkan menjadi teh, eksktrak bunga chamomile yang diambil dari mahkotanya juga sering diolah menjadi krim atau minyak esensial. Di luar khasiat yang sudah banyak dipercaya orang, benarkah chamomile efektif untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan?
Sayangnya, sampai saat ini masih sangat sedikit penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa chamomile efektif mengatasi insomnia, kram perut, atau penyakit eksim pada kulit. Kalaupun ada penelitian yang dilakukan terhadap bunga ini, hasilnya tidak 100 persen menjamin efektivitas chamomile.
Bahkan seperti dikutip dari ABC Australia, penggunaan chamomile memiliki efek samping dan dampak yang tidak terlalu baik. Sebagai keluarga dari bunga aster, serbuk dari chamomile berpotensi menyebabkan reaksi alergi seperti muntah, merah-merah pada kulit atau memperburuk kondisi orang yang menderita asthma. Selain itu chamomile bisa berakibat lebih buruk lagi jika sensitivitas orang terhadap serbuk bunga tersebut tinggi.
Chamomile juga mengandung kumarin, senyawa di dalam beberapa jenis tanaman yang bersifat racun. Kumarin bisa meningkatkan risiko pendarahan sehingga berbahaya jika dikonsumsi wanita hamil.
Efek negatif lainnya, chamomile berpotensi meningkatkan tekanan darah dan mengubah kadar gula dalam darah. Pada pengguna obat medis untuk pengobatan penyakit jantung atau obat penenang, konsumsi chamomile tidak disarankan.
Jika tujuan Anda mengonsumsi chamomile untuk relaksasi atau sebagai alternatif minuman selain teh yang biasanya, maka hal itu tidak menjadi masalah. Namun perlu diingat bahwa chamomile tidak boleh dikonsumsi berlebihan dan bisa berbahaya pada beberapa orang dengan kondisi tertentu, seperti yang disebutkan di atas.
(hst/hst)
Hingga kini, chamomile pun masih diyakini memiliki properti 'penyembuh' dan biasanya dikonsumsi dengan cara diseduh, untuk dijadikan teh chamomile. Bunga dengan nama latin Matricaria Chamomilla ini diklaim bisa mengatasi kesulitan tidur, untuk relaksasi, mual, sakit kepala, gangguan pencernaan, sakit perut, kram saat menstruasi, iritasi kulit serta infeksi ringan.
Selain dikeringkan menjadi teh, eksktrak bunga chamomile yang diambil dari mahkotanya juga sering diolah menjadi krim atau minyak esensial. Di luar khasiat yang sudah banyak dipercaya orang, benarkah chamomile efektif untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan seperti dikutip dari ABC Australia, penggunaan chamomile memiliki efek samping dan dampak yang tidak terlalu baik. Sebagai keluarga dari bunga aster, serbuk dari chamomile berpotensi menyebabkan reaksi alergi seperti muntah, merah-merah pada kulit atau memperburuk kondisi orang yang menderita asthma. Selain itu chamomile bisa berakibat lebih buruk lagi jika sensitivitas orang terhadap serbuk bunga tersebut tinggi.
Chamomile juga mengandung kumarin, senyawa di dalam beberapa jenis tanaman yang bersifat racun. Kumarin bisa meningkatkan risiko pendarahan sehingga berbahaya jika dikonsumsi wanita hamil.
Efek negatif lainnya, chamomile berpotensi meningkatkan tekanan darah dan mengubah kadar gula dalam darah. Pada pengguna obat medis untuk pengobatan penyakit jantung atau obat penenang, konsumsi chamomile tidak disarankan.
Jika tujuan Anda mengonsumsi chamomile untuk relaksasi atau sebagai alternatif minuman selain teh yang biasanya, maka hal itu tidak menjadi masalah. Namun perlu diingat bahwa chamomile tidak boleh dikonsumsi berlebihan dan bisa berbahaya pada beberapa orang dengan kondisi tertentu, seperti yang disebutkan di atas.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
6 Detox Water untuk Diet: Turunkan Berat Badan dan Tingkatkan Metabolisme
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Most Popular
1
Karyawan Gugat Perusahaan Setelah Dipecat karena Masuk Kantor Terlalu Pagi
2
Ramalan Zodiak 8 Desember: Cancer Singkirkan Ego, Leo Lebih Tulus
3
Bright Vachirawit dan Nene Dikabarkan Putus Setelah 2 Tahun Pacaran
4
Aktor Dynamite Kiss Ini Viral Mirip Jin BTS, Gantengnya Bikin Salah Fokus!
5
Ramalan Zodiak 8 Desember: Aries Jangan Spekulasi, Gemini Lakukan Terobosan
MOST COMMENTED











































