Pujian Hingga Kritikan untuk Koleksi Dior Perdana Karya Jonathan Anderson

Paris - Sorotan tertuju pada desainer Jonathan Anderson. Karya pertama Anderson sebagai desainer Christian Dior akhirnya dirilis. Banyak yang menyambutnya dengan pujian, tapi tak sedikit pula yang mengkritik.

Peragaan busana pria Dior Homme Spring-Summer 2026 yang digelar dalam rangkaian Paris Fashion Week edisi Menswear, Jumat (27/6/2025), menandai awal perjalanan Anderson di rumah mode ternama asal Prancis yang Desember ini akan berusia 80 tahun.

Hampir 10 tahun Anderson merancang untuk Loewe sebelum akhirnya pada April, LVMH, induk perusahaan Dior dan beberapa nama besar lainnya seperti Louis Vuitton, Fendi, Givenchy, termasuk Loewe, resmi mengumumkan perpindahan pria 40 tahun itu.

Jonathan Anderson usai mempresentasikan koleksi pertamanya untuk Dior. (Foto: Giovanni Giannoni/WWD via Getty Images)

Awalnya, ia menggantikan Kim Jones yang mengepalai tim kreatif divisi busana pria Dior sejak 2018. Namun pada awal Juni, berbarengan dengan hengkangnya Maria Grazia Chiuri, Anderson juga akan mendesain koleksi busana dan aksesori wanita Dior.

Maka untuk pertama kalinya dalam sejarah Dior, satu desainer akan menangani koleksi wanita dan pria. Di luar itu, Anderson juga masih menaungi label pribadinya, JW Anderson, serta koleksi kolaborasinya bersama Uniqlo.

"Ada kedekatan alami antara visinya dan rumah mode Dior. Sebenarnya, saya rasa sejak ia berada di sini, ia sangat terinspirasi dan telah banyak bekerja menelusuri arsip-arsip kami. Itu benar-benar luar biasa," ujar CEO LVMH Bernard Arnault saat diwawancarai jurnalis Prancis sekaligus sineas dokumenter fashion Loic Prigent jelang presentasi busana.

Begitu antusiasnya, Arnault meminjam dua lukisan klasik karya Jean Siméon Chardin dari National Galleries Skotlandia and Museum Louvre Paris untuk menghiasi runway. Adapun peragaan berlangsung di tenda besar yang dibangun di halaman Les Invalides, bangunan klasik di mana Napoleon dikubur.

Seperti ketika di Loewe, seni menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi Anderson. Beberapa pekan sebelumnya, ia mengunggah foto mendiang seniman Jean-Michel Basquiat sebagai bocoran koleksi perdananya. Foto tersebut merupakan hasil jepretan seniman besar lainnya, Andy Warhol.

Namun dalam mengeksekusi idenya, seperti dikatakan Arnault, Anderson tetap menitikberatkan pada siluet klasik Dior. "Ide saya adalah semacam mendekodekannya untuk kemudian merekodenya, jadi ini adalah permulaannya," ujar pemenang Designer of the Year di ajang The Fashion Awards 2024 itu.

Bar jacket membuka koleksi Dior Homme Menswear Spring/Summer 2026. (Foto: Estrop/Getty Images)

Maka untuk membuka peragaan, muncul look dengan interpretasi baru dari jas Bar Dior yang ikonis itu. Versi Anderson hadir dalam material donegal tweed yang ditenun di Irlandia Utara, negara asalnya. Siluetnya pun lebih condong menyerupai jam pasir yang terkesan jenaka, berbeda dari bentuk orisinal yang memiliki lekukan lebih tajam ketika Dior memperkenalkannya pada 1947.

Jaket Bar kemudian disebut sebagai salah satu fashion item paling revolusioner pada masanya. Koleksi Dior yang muncul pada tahun tersebut lantas mendapat julukan 'New Look'.

"Karena ini adalah salah satu jaket paling terkenal dalam sejarah, dan jaket ini telah berevolusi.Hal yang menurut saya menarik dari jas Bar, atau dari gagasan Christian Dior setelah perang, adalah ide bahwa ia melihat ke masa lalu untuk menemukan masa depan," jelas Anderson.

Celana bermuda dengan kantong cargo yang terinspirasi dari Delft dress. (Foto: Estrop/Getty Images)

Siluet klasik Dior lainnya yang mengilhami Anderson adalah Delft dress. Pertama kali muncul pada 1948, gaun ini menawarkan daya tarik tersendiri lewat bagian rok arsitektural yang mengkotak dan dibuat bersusun. Anderson lantas 'menyulapnya' menjadi celana bermuda dengan kantong cargo dalam berbagai pilihan warna.

Total hampir 70 set busana untuk koleksi inaugurasi yang didominasi pakaian basic seperti kemeja, coat, dan jeans, dengan twist kontemporer khas Anderson. Di jajaran aksesori, selain tote bag yang mendapat treatment referensi penulis favorit Anderson, dan sneakers beludu, juga hadir hiasan leher berbentuk pita yang mengingatkan pada botol parfum Miss Dior.

"Semua ini sangat bisa dikenakan, dan itu luar biasa serta menggembirakan," kata Robert Pattinson, Dior Ambassador, usai peragaan.

Dior Homme Menswear Spring/Summer 2026. (Foto: Estrop/Getty Images)

Selain selebriti sekelas Rihanna, Daniel Craig, hingga bintang Asia seperti Apo Nattawin, para desainer turut hadir sebagai bentuk dukungan untuk Anderson.

Mereka antara lain mantan direktur artistik Dior Homme, Kris Van Assche; Nicolas Di Felice dari Courrèges; Silvia Venturini Fendi; Julien Dossena dari Rabanne; desainer Jacquemus, Simon Porte Jacquemus; direktur kreatif baru Balenciaga, Pierpaolo Piccioli; mantan desainer Yves Saint Laurent Stefano Pilati; serta direktur artistik Louis Vuitton Men's, Pharrell Williams.

Donatella Versace pun tak melewatkan momen penting Anderson sembari bernostalgia. "Bagi saya, ini sangat emosional karena saya pernah bekerja dengan Jonathan saat dia masih sangat muda. Kami mengerjakan koleksi Versus bersama," kenangnya tentang koleksi tahun 2013. "Jadi, kamu tahu, saya menganggapnya seperti bayi kecil saya sekarang," tambah Versace yang belum lama ini mengundurkan diri sebagai desainer utama labelnya.

Dior Homme Menswear Spring/Summer 2026. (Foto: Estrop/Getty Images)

Terlepas dari euforia dan pujian, kreasi Anderson ini tak luput dari kritikan. "Maaf, tapi saya tak berhenti berpikir tentang koleksi Dior nuansa Uniqlo," komentar mantan penulis Vogue Mario Abad di Twitter.

Akun fashion Instagram @pam_boy menyebut koleksi tersebut "bagus, tapi jauh dari terobosan." Vanessa Friedman, kritikus fashion New York Times, sepertinya sepakat tapi tetap mengapresiasi upaya Anderson. "Ini bukanlah New Look dengan huruf kapital N. Bukan sesuatu yang begitu radikal atau mengejutkan. Tapi itu adalah tampilan baru yang sangat memikat," tulisnya.

(dtg/dtg)