Jonathan Anderson Sah Pegang Kendali Penuh Dior, Catat Sejarah Baru

Paris - Jonathan Anderson resmi ditunjuk sebagai direktur kreatif untuk lini busana wanita, pria, dan couture Dior. Penunjukan ini mencetak sejarah sebagai pertama kalinya sejak Christian Dior sendiri, satu desainer memegang kendali penuh atas seluruh lini rumah mode ikonis tersebut.

Langkah ini diumumkan pada Senin (2/6/2025) oleh LVMH, induk perusahaan Dior dan Louis Vuitton, yang menyebut Anderson sebagai "salah satu talenta kreatif terbaik generasinya." Demikian CEO LVMH Bernard Arnault memuji desainer Inggris itu dalam keterangan resminya.

Menurut New York Times, penunjukan ini tak hanya menandai pergantian tongkat estafet kreatif, tetapi juga menabrak konvensi lama LVMH yang sejak 2001 memisahkan desain pria dan wanita di Dior. Anderson kini memikul tanggung jawab menciptakan 10 koleksi per tahun untuk brand dengan valuasi sekitar US$ 9 miliar (sekitar Rp 144 triliun).

Meski berisiko, keputusan ini mencerminkan dinamika baru dalam industri mode global yang tengah melambat akibat gejolak ekonomi dan politik dunia. "Pergantian pimpinan kreatif adalah peluang untuk menyegarkan kembali merek," tulis analis industri mewah dari Bernstein, Luca Solca.

Penunjukan Anderson menjadi klimaks dari drama panjang suksesi kreatif Dior. Spekulasi mulai muncul sejak September 2024, dan menguat pada Januari 2025 saat Kim Jones mengundurkan diri dari posisi direktur artistik Dior Men. Anderson ditunjuk untuk posisi itu pada April, meski pengumumannya dilakukan tanpa seremoni di rapat pemegang saham LVMH. Sementara itu, Maria Grazia Chiuri masih memimpin lini wanita hingga peragaan Dior Cruise di Roma pekan lalu, sebelum pengunduran dirinya diumumkan dua hari kemudian.

Anderson sudah menjadi bagian dari LVMH sejak 2013 saat ditunjuk sebagai desainer Loewe, rumah mode kulit asal Spanyol yang saat itu tenggelam dalam ketidakjelasan. Dalam lebih dari satu dekade, ia mengubah Loewe menjadi merek paling dibicarakan dengan pendapatan tahunan diperkirakan mencapai US$ 2 miliar.

Pria 40 tahun itu dikenal mampu memadukan konsep runway yang teatrikal dengan produk komersial yang laris di pasaran. Mulai dari gaun dengan miniatur mobil di kelim hingga tas Puzzle yang menjadi ikon, serta sepatu stiletto dengan hiasan telur ceplok di ujungnya. Para selebritas seperti Daniel Craig, Greta Lee, Ayo Edebiri, hingga Josh O'Connor menjadi bagian dari lingkaran Loewe di bawah arahan kreatif Anderson.

Pada 2024, Loewe bahkan menjadi sponsor utama Met Gala, di mana Anderson berdiri sejajar dengan Anna Wintour yang mengenakan busana Loewe dari kepala hingga kaki.

Namun, di tengah puncak kesuksesannya, Anderson terlihat ingin menjelajah batas baru. Ia bekerja sama dengan sutradara Luca Guadagnino untuk mendesain kostum film "Challengers" dan "Queer," menunjukkan ambisinya di antara seni tinggi dan budaya pop.

Penampilan Aktor Thailand Apo Nattawin di acara pembukaan butik baru Dior di Plaza Indonesia Jakarta pada awal Mei lalu. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)

Kini, semua mata tertuju pada Paris, tempat ia akan memulai debutnya untuk Dior Men's Spring/Summer 2026 pada Juni mendatang. Debut busana wanita dijadwalkan Oktober. Anderson pun memutuskan menangguhkan label pribadinya, JW Anderson, demi fokus penuh pada tugas barunya.

Apakah ini pertanda perubahan paradigma atau hanya pengecualian sementara. Waktu yang akan menjawabnya. Namun yang pasti, sejarah baru telah ditulis di rumah mode Dior. (dtg/dtg)