Kakak-Adik Jadi Rival, Kisah Kelam Adidas dan Puma akan Diangkat ke Serial TV

Kini, kisah nyata kakak-beradik pendiri Adidas dan Puma akan diangkat menjadi serial televisi.
Proyek ini diumumkan oleh rumah produksi asal Hollywood, No Fat Ego, yang bekerja sama dengan keluarga besar pendiri Adidas, Adolf "Adi" Dassler.
Sang produser, Niels Juul, menyebut bahwa serial ini akan menggali arsip pribadi keluarga Dassler (termasuk video rumahan dan memorabilia) untuk menghadirkan drama yang otentik dan emosional.
"Semua orang tahu brand-nya, tapi sangat sedikit yang benar-benar tahu cerita di baliknya," ujar Mark Williams, penulis skenario yang dikenal lewat serial hit Ozark, saat diwawancarai AFP di Festival Film Cannes.
![]() |
Mark menjanjikan drama keluarga yang kompleks berlatar dunia industri sepatu dan berlangsung hingga lintas generasi.
Cerita bermula di kota kecil Herzogenaurach, Jerman, pada era 1940-an. Dua bersaudara, Adi dan Rudolf "Rudi" Dassler, semula mengelola bisnis sepatu keluarga bersama.
Namun hubungan mereka memburuk selama Perang Dunia II. Adi tetap di rumah untuk mempertahankan bisnis, sementara Rudi ikut berperang dan sempat ditangkap oleh pasukan Sekutu.
Konflik yang terjadi bukan hanya soal politik atau strategi bisnis, tapi juga ketegangan personal yang makin memanas hingga membuat mereka pecah kongsi. Setelah perang, Adi mendirikan Adidas, sementara Rudi membalas dengan mendirikan Puma.
Pertikaian itu bahkan memecah kota kecil mereka menjadi dua kubu, yang konon masih terasa sampai sekarang. Salah satu aspek paling sensitif dalam serial ini adalah bagaimana masa lalu kedua bersaudara itu saat era Nazi akan ditampilkan.
![]() |
Seperti banyak pengusaha Jerman lainnya saat itu, keduanya sempat tergabung dalam partai Nazi. Namun peran mereka sangat berbeda, Adi fokus mempertahankan pabrik -yang sempat disita untuk produksi senjata- sedangkan Rudi ikut wajib militer.
Menariknya, sebelum perpecahan terjadi, keduanya pernah bekerja sama membuat sepatu lari berduri (spike shoes) untuk pelari legendaris asal Amerika, Jesse Owens. Sepatu itu menjadi senjata rahasia Owens saat mengukir sejarah di Olimpiade Berlin 1936, sekaligus menampar propaganda supremasi rasial Hitler.
Proyek serial ini dirancang agar memiliki kendali editorial penuh sebelum ditawarkan ke platform streaming mana pun.
"Kami ingin proyek ini tetap jujur dan autentik. Mark perlu ruang yang tenang dan bebas tekanan untuk menulis kisah yang layak diceritakan," ujar Niels.
Drama keluarga, konflik sejarah, hingga akar dari dua brand fashion ternama akan dirangkum dalam satu serial yang menjanjikan. Ini bukan hanya tentang sepatu, tapi ambisi, warisan, dan luka yang belum sepenuhnya sembuh. (hst/hst)

Fakta Lebih Kejam dari Fiksi: 10 Serial Berdasarkan Kisah Nyata

Serial Pendek Netflix Paling Bagus, Tinggal Pilih Sesuai Mood

Rekomendasi Film dan Serial di Netflix untuk Akhir Pekan

Update Serial Parasite dari Bong Joon-ho

Tyler Perry: dari Serial Presiden Amerika ke Tuduhan Pelecehan Seksual

Serial Bidaah 'Walid' Terinspirasi Kisah Nyata, Ini Pesan yang Tersirat
Tak Cuma Buku Sejarah, Pengarsipan Wastra & Baju Nasional Tak Kalah Penting
Brand Favorit Old Money 'Loro Piana' Diduga Eksploitasi Buruh
Sydney Sweeney dan Jeff Bezos Kolaborasi Bikin Koleksi Lingerie?
Pharrell Williams Dapat Gelar 'Ksatria', 2 Tahun Setelah Kerja di Louis Vuitton
Viral Gaya Terbaru Jennie BLACKPINK di Bandara, Padukan Bra dan 'Kaus Kaki'

Foto: Gaya Artis India Bawa Tas Hermes dengan 4 Gantungan Labubu

Tren 'One Day or Day One' di TikTok yang Viral Diikuti Para Artis, Apa Itu?

7 Foto Nia Ramadhani Nonton Konser BLACKPINK di Amerika, Kompak Bareng Suami

Liputan Khusus Wedding Content Creator
Alasan Pengantin Pakai Wedding Content Creator, Dokumentasi Instan di Hari-H
