Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini 2 Model Kebaya Asal Indonesia yang Diakui UNESCO

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 06 Des 2024 05:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana membuka acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2023). Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan kebaya melambangkan karakter bangsa Indonesia.
Peragaan Istana Berkebaya yang digelar tahun lalu menampilkan beberapa model kebaya, termasuk kebaya encim khas Betawi. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Kebaya akhirnya diakui UNESCO. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan itu mengukuhkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari lima negara ASEAN, termasuk Indonesia.

Butuh dua tahun sampai akhirnya UNESCO mengumumkan penetapan tersebut dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) di AsunciΓ³n, Paraguay, Rabu (4/12/2024). Ada dua model kebaya yang diajukan oleh Tim Nasional Kebaya Indonesia sebagai wakil Indonesia yang mengusulkan kebaya ke UNESCO.

Fashion show yang menampilkan kebaya encim dan batik Betawi digelar secara virtual di Hotel Borobudur, Jakarta. Begini lenggak-lenggok model memamerkan busananya.Fashion show yang menampilkan kebaya encim dan batik Betawi digelar secara virtual di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Juni 2021. (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

"Saat ini kebaya yang terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional adalah Kebaya Kerancang dari DKI dan Kebaya Labuh dari Riau. Kebaya tersebut yang diikutsertakan dalam pengajuan ke UNESCO," ujar Ketua Tim Nasional Kebaya Indonesia Lana T. Koentjoro kepada Wolipop, Kamis (5/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebaya Encim khas Betawi memiliki ciri khusus seperti detail brokat bermotif bunga yang menghiasi keliman. Sementara Kebaya Labuh hadir dalam siluet A dengan potongan yang lebih panjang sampai lutut. Biasanya, dipadu dengan tenun songket.

Koleksi Svarna by Ikat Indonesia, Svarna Annual Show 2024Desainer Didiet Maulana mempersembahkan peragaan 'Puspa Senandika' pada November 2024. Presentasi busana dari jenama premiumnya, Svarna by IKAT Indonesia, menyuguhkan koleksi kebaya yang terinspirasi dari siluet kebaya dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera. (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Pengajuan kebaya dilakukan secara joint nomination atau kolektif oleh Indonesia bersama Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand pada 2022. Namun, hanya Indonesia yang mendaftarkan kebayanya secara spesifik. Kedua kebaya tersebut dipilih karena komunitasnya sangat giat melakukan upaya pelestarian di daerah masing-masing.

ADVERTISEMENT

Selain promosi, aksi yang dilakukan juga mencakup pendataan dan pengarsipan kebaya mulai dari asal-usulnya hingga masa kini. Data tertulis sangat menentukan keputusan UNESCO untuk menentukan suatu warisan budaya.

Dari level lokal, kebaya kemudian didaftarkan ke pemerintah pusat sampai akhirnya bisa diajukan ke UNESCO. Oleh karena itu, butuh peran aktif dari pemerintah daerah untuk mendorong kegiatan serupa di daerah mereka.

"Harapan kami, kebaya-kebaya lainnya seperti Kebaya Kutubaru, Kebaya Kartini, Kebaya Noni, Kebaya Sunda dan masih banyak lagi untuk segera didaftarkan ke Kementerian Kebudayaan sebagai WBTB Nasional," tambah Lana.

Ketua Tim Nasional Kebaya Indonesia Lana T. KoentjoroKetua Tim Nasional Kebaya Indonesia Lana T. Koentjoro. (Foto: Dok. pribadi)

Perlu dicatat bahwa, bukan jenis kebaya, melainkan tradisi berkebaya yang UNESCO sebut sebagai WBTB. Namun, kebaya tertentu dapat berpotensi diakui sebagai warisan tunggal Indonesia sebagai 'extension' atau perpanjangan dari status WBTB bersama. Hanya saja, proses penetapannya dapat memakan waktu yang lebih lama.

Bagi Tim Nasional Kebaya Indonesia yang merupakan gabungan dari 13 komunitas pencinta kebaya, kabar dari Paraguay tentu sangat menggembirakan. Pencapaian tersebut melengkapi buah kerja keras mereka yang sebelumnya berhasil meyakinkan pemerintah untuk mensahkan Hari Kebaya Nasional sebagai salah satu langkah awal menuju UNESCO.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana membuka acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2023). Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan kebaya melambangkan karakter bangsa Indonesia.Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana membuka acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2023). Dalam kesempatan tersebut, Iriana berbalut kebaya encim. Model yang tampil juga memeragakan kebaya khas Betawi. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)

Tahun lalu, Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023tentang Hari Kebaya Nasional. Keppres menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional.

Lana pun berharap, pengakuan dari UNESCO akan menginspirasi masyarakat untuk lebih mengapresiasi kebaya. "Penetapan kebaya sebagai WBTB UNESCO menjadi momentum yang tepat untuk mengajak masyarakat, khususnya perempuan Indonesia untuk bangga berkebaya, menampilkan identitas sekaligus berperan dalam pelestarian," katanya.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads