Tas Dior Dijual Puluhan Juta, Terungkap Biaya Produksinya Cuma Segini
Meski harganya selangit, tas keluaran brand-brand high end ramai dicari. Tak jarang, pembeli harus menunggu dan berburu untuk mendapatkan barang incaran karena tidak selalu tersedia atau dijual ke sembarang orang. Di tengah popularitasnya, sebuah laporan mengungkap biaya produksi tas mahal yang disebut jauh lebih murah dari harga pasaran.
Stasiun televisi JTBC baru-baru ini menayangkan laporan produksi tas dari brand Cristian Dior. Dikenal punya desain yang cantik dan elegan memang tak heran jika produk tersebut dijual dengan harga jutaan. Meski begitu, banyak orang tidak menyangka jika biaya produksinya sebenarnya hanya ratusan ribu rupiah.
Laporan tersebut mengungkap putusan pengadilan Italia terhadap eksploitasi imigran gelap China. Salah satunya dalam kasus produksi tas merek kenamaan dengan harga murah yang kemudian diberi label 'Made in Italy'. Bukan palsu, tas-tas tersebut memang dijual di bawah brand yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrik Tas Dior Foto: Dok. YouTube JTBC |
Dilansir Bloomberg dan laporan media asing lain, Dior diduga mengizinkan dan mendorong eksploitasi tenaga kerja yang dilakukan oleh subkontraktor Tiongkok. Pengadilan Milan Italia kemudian memerintahkan 'tindakan pencegahan administrasi peradilan' terhadap Dior SRL, cabang manufaktur Dior Italia. Mereka lalu menunjuk 'administrator peradilan' untuk mengawasi perusahaan tersebut selama setahun.
Dalam dokumen putusan pengadilan terungkap kondisi kerja empat subkontraktor yang memproduksi tas Dior. Pabrik-pabrik tersebut mempekerjakan banyak imigran gelap dari China dan Filipina. Mereka disebut tidur di bengkel karena pabrik beroperasi 24 jam sehari tanpa hari libur. Perangkat keselamatan bahkan dilepas dari mesin untuk mempercepat produksi.
Karena itu, biaya produksinya jadi lebih murah dan perusahaan mendapat lebih banyak keuntungan. Subkontraktor disebut menghemat menjual setiap tas ke Dior seharga 53 euro (Rp 930 ribu). Tas-tas tersebut kemudian dijual di toko seharga 2.600 euro (Rp 45 jutaan).
Pabrik Tas Dior Foto: Dok. YouTube JTBC |
Dalam kasus ini, pengadilan menyoroti kesalahan dalam mereka dalam hal ketenagakerjaan. Mereka memutuskan unit bisnis Dior bertanggung jawab karena tidak memverifikasi kondisi kerja sebenarnya atau kemampuan teknis pemasok dan tidak melakukan audit secara rutin.
Awalnya mengungkap kondisi kerja yang tidak sehat, laporan tersebut mengungkap biaya asli dari sebuah tas mahal. Banyak orang semakin yakin bahwa kebanyakan brand hanya menjual nama dan gengsi.
"Ini sangat gila," "Harga itu hanya untuk nama brand," "Membeli tas Rp 900 ribu seharga Rp 45 juta untuk meningkatkan harga diri," "Itu sama dengan tas palsu dari China," tulis netizen di forum.
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
10 Drama Korea Netflix Rating Tertinggi 2025, Paling Banyak Ditonton
Ramalan Zodiak Cinta 7 Desember: Gemini Diskusi Baik-baik, Pisces Jaga Ucapan
Jakarta X Beauty 2025
Cerita Jastiper Omzet Tembus Rp 10 Juta Sehari di Jakarta X Beauty 2025













































