Segini Bayaran Fantastis Stylist Dandani Artis Hollywood di Red Carpet
Red carpet menjadi ajang bagi para selebriti Hollywood untuk eksis dengan penampilan terbaiknya. Tak jarang, mereka menggelontorkan uang hingga ratusan juta rupiah hanya untuk tampil di satu acara.
Selebriti umumnya menyewa jasa fashion stylist untuk membantu mereka tampil maksimal di red carpet, terutama dalam ajang bergengsi seperti Academy Awards, Grammy Awards atau Golden Globes Awards. Dipercaya artis ternama untuk menampilkan imej mereka di depan publik lewat busana, bayaran fashion stylist pun cukup fantastis.
Seorang sumber yang merupakan orang dalam di industri Hollywood membeberkan bahwa di masa sekarang, seorang bintang bisa membayar US$60,000 - US$100,000 atau Rp 938 jutaan - Rp 1,5 miliar untuk membantu mereka bersiap-siap untuk ke satu acara. Harga itu belum termasuk biaya gaun atau aksesori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan Zendaya di red carpet Oscars 2024. Foto: Jordan Strauss/Invision/AP |
Hal ini dikritisi para fashion stylist di era 90-an dan awal 2000-an. Menurut mereka penata gaya zaman sekarang lebih berorientasi ke uang ketimbang menjalani passion mereka di bidang fashion.
Wayne Scott Lukas, fashion stylist yang pernah menangani Tina Turner dan Janet Jackson mengatakan bahwa stylist Hollywood zaman dulu tidak dibayar sebanyak itu. Selain itu profesi mereka juga masih terbilang jarang.
"Stylist biasanya mendapat bayaran US$10,000 (Rp 156 jutaan) per hari dan profesi ini dulu masih sedikit peminatnya. Apa yang berubah, sekarang semua orang bisa menjadi stylist dan meremehkan orang-orang yang benar-benar mengetahui pakaian dan mode," tuturnya, seperti dilansir New York Post.
Penampilan Emma Stone di red carpet Oscars 2024. Foto: Gilbert Flores/Variety via Getty Images |
Dia mengklaim bahwa penata gaya pemula umumnya tidak banyak menjalin koneksi dengan rumah mode adibusana -seperti yang dilakukan para profesional terdahulu. Scott juga menyayangkan ada kalanya stylist menampilkan 'fashion yang buruk' di karpet merah karena 'komisi' yang mereka dapatkan dari desainer.
"Mereka mengantongi pengaruh selebriti dan membuat kesepakatan di mana-mana. Mereka dapat tas dan pakaian gratis sebagai imbalan untuk mengenakan barang-barang dari brand ke selebriti (selain sudah dapat bayaran dari pekerjaannya)," ucap Scott.
"Kalau saya menerima hadiah atau komisi seperti itu saya akan kehilangan integritas terhadap klien saya," tambahnya.
Dia pun berharap para klien bisa lebih kritis terhadap penata gaya yang disewa untuk mendandani mereka. Stylist profesional seharusnya tidak memanfaatkan kepentingan klien, hanya untuk keuntungan finansial mereka sendiri.
"Ketika kreativitas didasarkan pada transaksi... satu-satunya pemenang adalah stylist yang mendapat uang atau hadiah," pungkasnya.
(hst/hst)
Fashion
Anti Gerah dan Bau! 3 Jaket Sport ini Bisa Jadi Pilihan untuk Temani Aktivitasmu
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Tobatenun Gelar Mauliate, Lelang Koleksi untuk Korban Bencana di Sumatera
Kolaborasi Teranyar BRI Buka Ruang Baru bagi UMKM Naik Kelas
Saat Peron Subway New York City Jadi Catwalk Busana Mewah Chanel
Michael Kors Bawa Liburan ala New York ke Jakarta dengan Bola Salju 6 Meter
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
Kate Winslet Pamer Kerutan di Usia 50, Anti Botox! Pesonanya Bikin Kagum
Ciuman Mesra Kang Tae Oh dan Kim Sejeong Tuai Sorotan, Fans Auto Baper
Before After Cocona XG Jalani Pengangkatan Payudara, Umumkan Identitas Baru
Cantiknya Amanda Zahra Jadi Pengantin Sunda, Flawless Dengan Riasan Soft Glam













































