Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sejauh Mata Memandang Merawat Hutan di Aceh Lewat Koleksi Rimba

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 24 Agu 2023 09:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Rimba dari Sejauh Mata Memandang
Chitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang (Foto: Faisal Fahriansyah/detikcom)
Jakarta -

Di tengah pekatnya polusi Jakarta, sebuah kabar sejuk datang dari Sejauh Mata Memandang atau Sejauh. Hadir koleksi baru dari jenama besutan Chitra Subyakto ini yang sekaligus menandai kesuksesan program penghijauan hutan di Aceh.

Bertajuk Rimba, kreasi teranyar Sejauh ini merupakan lanjutan dari kolaborasi Chitra Subyakto dengan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) dan Forum Konservasi Leuser.

HAkA didirikan oleh Farwiza Farhan, perempuan Aceh yang tahun lalu masuk dalam daftar TIME100 Next 2022 versi majalah Time. Muncul di sampul majalah tersebut, ia dipotret dalam balutan kebaya biru-merah Sejauh di tengah hutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chitra mulai mengagumi sosok Farwiza setelah melihatnya di film dokumenter 'Before the Flood' bersama Leonardo DiCaprio. Pada 2019, pertemuan pertama mereka terjadi.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



"Setelah itu kami ngobrol. Apa sih yang kami bisa lakukan terhadap udara dan polusi karena pohon relasinya ke udara cukup besar," ujar Chitra kepada Wolipop di studionya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Dari situ, Chitra berkesempatan mendatangi langsung Hutan Konservasi Leuser yang berlokasi di Aceh Timur. Di sana, ia juga bertemu dengan para ranger hutan yang kebanyakan perempuan.

Chitra Subyakto Sejauh Mata MemandangChitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang. (Foto: Faisal Fahriansyah/detikcom)

Baginya, kunjungan tersebut juga terasa sangat personal. "Saya juga orang Aceh, tapi jarang ke Aceh," akunya.

Sebuah sinergi pun tercetus. Keduanya pun berkolaborasi dalam bentuk penanaman satu pohon di Leuser dari setiap produk Sejauh yang dibeli. Sejak program tersebut terinisiasi pada 2020, setidaknya area hutan seluas 20 hektar telah ditanami dengan sekitar 8.000 pohon.

Sejauh Mata Memandang x HAKA(Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)

"Rasanya senang sekali. Mungkin apa yang kita lakukan sangat kecil, tapi rasanya senang sekali karena ada sesuatu hal yang bisa kita kontribusikan dalam berkreativitas, berkarya, dan restorasi," kata adik sutradara Jay Subyakto ini.

Inspirasi Rimba

Koleksi Rimba sepenuhnya merekam apa yang Chitra lihat dan rasakan saat mengunjungi Leuser, mulai dari motif hingga pilihan warna. Pilihan yang berbeda dari koleksi sebelumnya yang didominasi motif ayam mangkuk bakso, salah satu ciri khas Sejauh sejak berdiri pada 2014 lalu.


Ia lantas mengaplikasikan motif yang mengangkat keunikan fauna di sana. "Leuser satu-satunya hutan di dunia yang memiliki empat satwa penting dan hidup berdampingan menjaga ekosistem di sana. Ada badak sumatera, gajah sumatera, harimau sumatera, dan orangutan," jelas Chitra.

Ia mengungkapkan, binatang tersebut terancam punah karena eksploitasi oleh pihak tak bertanggung jawab jika bukan karena kepedulian HAkA dan Forum Konservasi Leuser.

Sebuah scarf di koleksi Rimba menggambarkan kondisi tersebut. Desainnya menampilkan satu sisi yang penuh pepohonan, sementara sisi lain hampir kosong dan hanya diisi motif kelapa sawit.

Chitra Subyakto Sejauh Mata MemandangChitra dan scarf dari koleksi terbaru Sejauh yang bertajuk 'Rimba'. (Foto: Faisal Fahriansyah/detikcom)

Tampak jejak-jejak gajah menelusuri 'hutan' tersebut. Tidak ketinggalan motif empat fauna khas Leuser.

Secara keseluruhan, koleksi yang juga mencakup pilihan outer, kemeja pria, shirt-dress, dan celana gombrong ini didominasi warna hijau, putih, dan hitam.

Adapun, inspirasi hijau bersumber dari pepohonan di Leuser. "Mesti lihat di sana ada pohon sebesar rumah. Saya sampai terharu masih bisa melihat. Kita nggak tahu sampai kapan (melihat lagi), karena pohon semakin menua," ungkapnya.

Koleksi Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang/Arman Febryan

Untuk koleksi 'Rimba', Sejauh juga menjalin kerjasama dengan pengusaha rumahan printing tekstil di Bali yang menerapkan proses produksi bertanggung jawab. Pewarna buatan yang digunakan bersertifikat OEKO-TEX STANDARD 100 yang telah teruji aman untuk kulit anak-anak maupun yang memiliki kulit sensitif dan proses produksi ini dapat menghemat air serta tidak mencemari lingkungan.

Sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan sirkularitas, Sejauh tetap menggunakan kain serat Tencel yang tak hanya diproses secara bertanggung jawab dan dapat terurai kembali ke alam (biodegradable) di masa akhir pakainya, tetapi juga dinilai lembut dan memberikan rasa nyaman saat dipakai.

Koleksi Koleksi 'Rimba' dari Sejauh Mata Memandang (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang/Arman Febryan)
(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads