ADVERTISEMENT

Manis Koleksi 'Kudapan' Sejauh Mata Memandang, Terinspirasi Jajanan Pasar

Daniel Ngantung - wolipop Rabu, 08 Mar 2023 15:00 WIB
Koleksi Kudapan Sejauh Mata Memandang Presentasi koleksi 'Kudapan' dari Sejauh Mata Memandang di instalasi Karya Kita, Grand Indonesia, Selasa (7/3/2023). (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)
Jakarta -

Camilan manis kini sudah tersaji di depan mata. Namun kali ini, bukan dalam bentuk makanan, melainkan koleksi pakaian terbaru Sejauh Mata Memandang (SMM) karya Chitra Subyakto.

Setelah hampir 10 tahun lalu ia mendirikan SMM dengan motif ayam khasnya yang tercetus dari semangkuk bakso, kuliner sekali lagi menginspirasinya. Kali ini, giliran jajanan yang biasa ditemui di pasar tradisional.

"Terlihat dari badan kan kalau aku tipe orang yang suka ngemil, jarang banget makan yang besar-besar. Dari situ, jadinya malah terinspirasi untuk merancang koleksi ini," kata perempuan bertubuh mungil ini jelang mini trunk-show 'Kudapan' di Grand Indonesia, Selasa (7/3/2023).

Koleksi 'Kudapan' Sejauh Mata MemandangKoleksi 'Kudapan' dari Sejauh Mata Memandang (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)

Dari sekian banyak camilan favoritnya, onde-onde dan kue lapis yang paling memantik imajinasi Chitra karena bentuk dan warnanya menawarkan daya tarik tersendiri.

Dari onde-onde, lahir motif bulat-bulat yang kini mendominasi kreasi Chitra dalam siluet-siluet signature seperti tunik, blus bergaya kebaya, dan bawahan model sarung berbahan katun hingga Tencel.

Di luar motifnya, kue berbalut taburan wijen yang gurih dengan isian kacang hijau ini memiliki filosofi kehidupan yang semakin menambah keunikan koleksi 'Kudapan'. "Bagi masyarakat Indonesia, onde-onde melambangkan keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik," tambah Chitra.

Koleksi 'Kudapan' Sejauh Mata MemandangKoleksi 'Kudapan' dari Sejauh Mata Memandang (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)

Sementara itu, inspirasi pola garis-garis yang ikut menghiasi 'Kudapan' bersumber dari kue lapis. Konon, ada makna keharmonisan yang tersirat pada motif tersebut.

Jajanan pasar itu turut memberanikan Chitra mengeksplor warna-warna yang lebih bervariasi. Bila warna seputaran putih, biru navy, dan merah dulu lebih menonjol, kini hadir pula palet pastel dari biru hingga jingga. Ada pula hijau gelap.

Meski tak mengklaim labelnya sustainable, ia memastikan setiap tahap pembuatan koleksi SMM, termasuk Kudapan, minim dampak yang membahayakan lingkungan. Misal, proses pewarnaan menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX STANDARD 100 yang disebut aman untuk dipakai dan tidak menyebabkan polusi air.

Ada pula material hasil daur ulang limbah seperti yang SMM pernah tampilkan di perhelatan Jakarta Fashion Week 2023 tahun lalu.

Koleksi Kudapan Sejauh Mata MemandangDirektur Kreatif dan Pendiri Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto saat menjelaskan koleksi 'Kudapan'. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Koleksi ini sekaligus mempertegas komitmen Chitra dalam memberdayakan artisan lokal. Perajin di Desa Watukebo, Banyuwangi, Jawa Timur, dilibatkan dalam pembuatan pakaian yang menggunakan teknik batik cap.

"Kami menggunakan teknik cetak saring tangan bekerjasama dengan UMKM asal Bali di desa Duri Puri Kauh," kata desainer yang lebih senang disebut sebagai 'tukang kain' itu.

Koleksi Kudapan Sejauh Mata MemandangInstalasi 'Karya Kita' buah kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan Taco di Grand Indonesia. Sebagian materialnya berasal dari proses daur-ulang. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Sebanyak 19 set busana disajikan dalam peragaan yang digelar di instalasi 'Karya Kita', buah kolaborasi SMM dan perusahaan material Taco.

Mengusung slow fashion, Chitra mengaku peragaan tersebut belum mencakup semua koleksi karena ada beberapa busana yang belum rampung pembuatannya karena terkendala cuaca. "Belakangan lagi sering hujan, jadi pengaruh ke proses penjemuran setelah pewarnaan. Tapi tidak apa-apa, kita harus hidup berdampingan dengan alam," tuturnya.



Simak Video "164 Desainer Bakal Unjuk Gigi di Fashion Show Virtual 'ISEF 2020'"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)